Seorang wanita cantik yang rambutnya di gulung rapi itu keluar dari ruangan rapat, di belakangnya ada seorang pria tinggi tegap yang memakai seragam polisi sedang menutup pintunya.
Miss Sekar mulai berjalan di koridor yang sepi. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti kala menyadari jika di belakangnya ada orang yang mengikuti.
"Permisi,"
Kepala miss Sekar pun menoleh ke belakang, ia tertegun kala melihat Ralen menghampirinya.
"Anda meninggalkan ini tadi." Ralen memberikan sebuah pulpen, membuat miss Sekar mengambilnya.
Wanita cantik itupun tersenyum, "terima kasih pak Ralen." Ucapnya dengan tulus.
Ralen hanya menganggukkan kepalanya, ia kemudian mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
Sebuah kartu nama, Ralen berikan kepada miss Sekar membuat miss Sekar menerimanya sambil mengernyit heran.
Lantas miss Sekar menatap Ralen.
"Anda bisa menghubungi saya jika butuh bantuan." Katanya.
Bukannya mengerti, dahi miss Sekar semakin bergelombang.
"Anda pemberi misi di Golden Class 'kan? Jika murid anda mengalami kesulitan, bisa hubungi nomor itu." Jelas Ralen seolah mengerti raut wajah miss Sekar yang kebingungan.
Dahi bergelombang itu kini menghilang, di gantikan oleh senyuman, "ah, begitu. Baik pak, terima kasih." Ucapnya.
Setelah itu Ralen pun menganggukkan kepalanya sopan, dan mulai pergi meninggalkan miss Sekar sendirian.
Miss Sekar masih bertahan di tempatnya, sampai akhirnya pak Reno pun keluar dari dalam ruang rapat dan langsung mendapati miss Sekar yang masih menampilkan sebuah senyuman.
"Kenapa keponakan saya senyum-senyum sendirian?" Tanya pak Reno membuat miss Sekar tersentak.
Kepala miss Sekar pun menoleh ke arah pak Reno, ia pun memberikan cengirannya sambil memasukkan kartu nama milik Ralen ke dalam saku blazernya.
"Ayah ngajak main catur. Katanya kapan om Reno--eh maksudnya pak Reno datang ke rumah?" Kata miss Sekar mengalihkan topik.
"Ah, saya masih sibuk di sekolah." Jujur pak Reno, ia memijat dahinya pelan, "kapan-kapan saja."
Ketika miss Sekar hendak mengeluarkan suaranya kembali, tiba-tiba saja ada seorang pria paruh baya berlari di koridor untuk menghampiri mereka berdua.
Pria paru baya yang merupakan pak Ahman--penjaga Golden Class itu berhenti di depan pak Reno dengan napas yang tersengal-sengal.
Ia terdiam sebentar untuk meraup oksigen sebanyak-banyaknya membuat miss Sekar maupun pak Reno menatapnya.
"Gawat pak! Ada kebakaran di gedung asrama Golden Class dan panel listrik di dekat gedung kelas utama meledak!"
▪▪▪
Ada dua buah mobil pemadam kebakaran yang datang ke Selion untuk memadamkan api. Yang satu untuk memadamkan api yang ada di gedung asrama Golden Class dan yang satu untuk memadamkan api di dekat gedung kelas utama.
Api sudah berhasil di padamkan sejak beberapa menit yang lalu. Untung saja api tidak merambat sampai mengakibatkan kebakaran hebat yang akan menghanguskan wilayah special region--terutama gedung asrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Selion? (COMPLETE)
AdventureSequel Selion High School. (Bisa dibaca secara terpisah) Semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu, kini Selion High School penuh dengan hal-hal yang baru. Cassie kira, di generasi anak-anaknya semua akan baik-baik saja, karena hal-hal buruk sudah...