BAB 01 - New Chapter

5.5K 959 245
                                    

Hujan mengguyur dengan derasnya di luar sana, menimbulkan suara gemercik air yang sangat cocok untuk dijadikan musik penghantar tidur.

Banyak yang mengatakan, jika hujan di pagi hari itu membawa kemalasan. Orang-orang pasti akan malas untuk bangkit dan meninggalkan kasurnya yang sangat hangat dan juga nyaman.

Namun hal itu tidak berlaku bagi seorang Carla Zovaniandra, seorang gadis manis yang sedang berdiri di depan cermin itu terlihat bersemangat untuk menjalani hari.

Carla-gadis yang berdiri di depan cermin sambil tersenyum itu sudah memakai seragam utama Selion High School.

Gadis berponi itu memakai kemeja putih polos yang dibaluti oleh almamater berwarna krem, dasi biru navy yang disimpul menjadi pita terpasang rapih di kerah kemejanya, lalu ia memakai rok rempel di atas lutut yang warnanya senada dengan dasi pitanya.

Bagi Carla, memakai seragam Selion High School merupakan suatu hal yang patut untuk dibanggakan.

Puas mengamati seragam sekolahnya, gadis berponi itu lantas meraih tas abu-abunya, gadis berambut sebahu itu pun akhirnya berjalan ke luar kamar untuk menghampiri keluarganya yang sudah menunggu di ruang makan.

Tunggu sebentar,

Keluarganya?

Ah, Carla baru ingat, jika kedua orangtuanya itu sedang bertugas. Sehingga Carla sendirian di dalam rumah yang cukup besar ini.

Menghela napas panjang, Carla pun berjalan di tangga dengan malas-malasan.

Sudah hampir dua minggu ia ditinggalkan, karena kedua orangtuanya sedang ditugaskan.

Menjadi anak tunggal adalah hal yang menyebalkan, karena jika sedang ditinggalkan, maka Carla akan sendirian.

"Makan di rumah Lingga aja, deh." Putus Carla akhirnya.

Iya, di meja makan tidak ada makanan. Carla sedang malas untuk masak, sehingga hanya keputusan itu yang bisa ia lakukan.

Sebenarnya di rumah ini ada asisten rumah tangga, hanya saja ia sedang izin pergi untuk urusan keluarga.

Jadi, akhir-akhir ini Carla benar-benar hidup secara mandiri.

Jika, bisa. Carla ingin sekali kedua orangtuanya pulang hari ini.

Tok, tok, tok!

Ketukan di pintu membuat Carla tersentak kaget. Gadis cantik yang sempat sibuk dengan pikirannya itupun menatap ke arah pintu utama.

Dengan cepat, Carla menghampiri pintu rumahnya. Setelah membuka kuncinya, pintu pun terbuka dan langsung menampilkan seorang wanita cantik yang sedang menyeret kopernya.

Ketika wanita cantik itu mendongak, senyuman Carla pun terbit.

"Bundaaaa!"

Cassie hampir saja terjengkang ke belakang, karena Carla-anaknya memeluknya secara tiba-tiba. Untung saja seorang pria di belakang menahan punggungnya.

"Ya ampun, Carla. Bunda kamu hampir kejengkang itu." Ravan terkekeh geli sambil menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat Carla yang sedang mendusel-duselkan pipinya di bahu sang bunda.

What's Wrong With Selion? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang