(Ada musik di mulmed)
▪▪▪
Di bawah derasnya hujan, sebuah mobil sedan hitam melaju membelah jalanan kota Bandung. Jalanan begitu lengang, membuat Lingga--pemuda yang sedang menyetir itu merasa leluasa untuk mengemudikan mobilnya.
Di dalam tidak hanya ada dirinya, seperti biasa, sekarang ia sudah bersama timnya yang tak lain dan tak bukan adalah Rion dan Carla.
Saat ini tim LRC sedang berada di jalan untuk pulang ke Jakarta. Mereka sengaja pulang malam ini karena permintaannya Carla.
Bukan apa-apa, besok orangtuanya-- yaitu Cassie dan Ravan akan pergi untuk bertugas kembali ke luar negeri.
Tentu saja, Carla ingin bertemu dengan mereka karena Cassie dan Ravan selalu pergi bertugas dengan waktu yang cukup lama. Bahkan mungkin bisa sampai beberapa tahun.
Pernah saat kecil, Carla di tinggalkan orangtuanya bertugas selama satu tahun, dan selama itu ia tinggal bersama nenek dan kakeknya.
Carla tidak pernah tahu kemana orangtuanya pergi, dan Carla pun tidak pernah tahu tugas apa yang mereka jalani.
Sekarang Carla akan di tinggal lagi, sehingga ia ingin bertemu mereka untuk yang terakhir kali.
Mungkin saat ini Carla tidak akan tinggal bersama nenek dan kakeknya lagi, melainkan ia akan tinggal bersama keluarganya Auriga.
Keluarga Auriga tentu saja bersedia untuk menjaga dan melindungi Carla seperti anaknya sendiri.
"Ayah gue juga ikut pergi tugas."
Perkataan Lingga membuat Carla yang duduk di samping menolehkan kepalanya, "om Auriga juga ikut tugas?"
Lingga mengangguk.
"Waktu SMA mereka satu tim 'kan?" Celetuk Rion yang duduk di tempat biasanya.
"Iya. Tapi, apa tim itu di bawa juga sampai ke pekerjaan?" Tanya Carla heran.
"Kayanya kebetulan aja sih itu," kata Lingga, "kebetulan mereka di tugasin bareng." Lanjutnya.
Kepala Carla pun manggut-manggut, gadis itu lantas membuka bungkus yupi yang sedari tadi di pegangnya. Sesekali ia memandangi air hujan yang turun membasahi kaca mobilnya.
"Siku lo masih sakit?"
Lingga bertanya membuat Carla menoleh, gadis berponi yang rambutnya diikat kuda itu kemudian melirik sikunya yang terbalut perban.
Carla pun menggelengkan kepalanya, "enggak terlalu. Cuman kalau digerakkin lumayan ngilu." Katanya.
"Lagian lo nekat banget pengen di tabrak," kata Lingga, "untung enggak kenapa-napa."
"Kalau enggak gitu, misi kita pasti enggak berhasil atau bakal membutuhkan waktu yang lama buat beresinnya." Balas Carla sembari menyuapkan permen kenyal tersebut ke dalam mulutnya.
"Padahal kita tinggal datengin aja rumah temen-temennya Ruanfa."
"Itu butuh waktu yang lama, Lingga."
"Sebenernya gue bisa ngelacak lokasi Ruanfa lewat hapenya, tapi hape dia mati, jadi susah."
"Enggak pa-pa, seenggaknya lo bisa dapetin info tentang Ruanfa sama temen-temennya. Jadinya Ruanfa ketemu." Ujar Carla yang sedang memakai kupluk hoodie yang dipakainya.
"Turunin gue di depan," celetuk Rion tiba-tiba.
"Eh?"
"Kalian pulang duluan aja, gue ada pemotretan. Mungkin besok pulangnya sama papa." Jelas Rion sambil meraih tas ranselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Selion? (COMPLETE)
AdventureSequel Selion High School. (Bisa dibaca secara terpisah) Semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu, kini Selion High School penuh dengan hal-hal yang baru. Cassie kira, di generasi anak-anaknya semua akan baik-baik saja, karena hal-hal buruk sudah...