HAI SELEARS!
▪▪▪
Sesuai kesepakatan saat di perpustakaan sekolah tadi, akhirnya tim LRC pergi ke cafe Doremi yang letaknya tidak jauh dari perumahan tempat tinggal Lingga, Rion dan Carla.
Cafe ini merupakan sebuah cafe yang dikelola oleh seseorang yang dekat dengan orangtua mereka. Cafe ini sering sekali mereka kunjungi sejak SMP, sampai-sampai pegawai tetap disana pun mengenali Lingga, Rion dan juga Carla.
Mereka bertiga itu sudah menjadi salah satu pelanggan langganan mereka.
Letak cafe ini berada di pinggir jalan raya. Suasananya cukup ramai karena banyak kendaraan yang berlalu lalang, selain itu disana pun terdapat beberapa toko jajanan, pernak-pernik dan juga minimarket.
"Hai, om Manova ganteng! Tumben nih melayani pelanggan?"
Sapaan dan pertanyaan ceria Carla membuat seorang pria berkumis tipis yang sedang berdiri santai di depan kasir itu mendongak.
Senyuman pun terbit di wajah pria yang masih terlihat tampan, "iya. Sekali-sekali om juga harus berinteraksi sama pelanggan. Salah satunya kalian." Jawabnya dengan ramah.
Rion dan Lingga bersalaman dengan pemilik cafe bernama Lee Manova. Pria keturunan Korea ini adalah salah satu teman sekelas orangtua Lingga, Carla dan Rion saat dulu.
"Om mau ngasih kita gratisan 'kan?" Tanya Rion sembari menarik turunkan alisnya.
Tawa Manova mengudara, pria itu kemudian menganggukkan kepalanya, "iya. Mumpung ada om, om kasih gratisan deh malam ini." Ucapnya.
Tiga anak muda itu berseru senang. Ini memang bukan pertama kalinya mereka mendapatkan gratisan, namun tetap saja efek yang ditimbulkan ketika mendengar kata gratis itu sangat membahagiakan.
"Masing-masing kalian boleh pesen satu minum dan satu makanan, ya." Ucap Manova.
"Mau es krim, om. Boleh 'kan?" Tanya Carla dengan wajah yang memelas.
"Enggak ada es krim-es kriman, udah malem." Lingga yang berdiri di samping Carla langsung menarik tangannya Carla, membawa gadis berponi itu ke sebuah tempat yang ada di dekat jendela.
Layaknya seorang anak kecil yang diseret ayahnya, Carla hanya bisa diam pasrah sembari cemberut kecewa.
Disaat mereka berdua sudah duduk di tempat biasa, Rion sendiri masih asik berbicara dengan Manova.
"Kak Hanna anaknya om kemana? Biasanya suka ikutan jaga cafe di sini?" Tanya Rion dengan kepala yang menoleh kesana kemari.
"Hanna udah jadi maba di Universitas Korea." Manova menyerahkan kertas kepada Rion, menyuruh pemuda itu untuk menuliskan pesanannya, "jadi udah enggak ada di Indonesia, dia disana bareng mamanya." Lanjut Manova.
Rion menyimpan pulpennya, "sayang banget enggak sempat pamitan."
"Nanti om bilang, kalau kamu kangen sama dia." Goda Manova.
Rion cengengesan, ia mendongak untuk memberikan kertas pesanannya kepada Manova, "sekalian bilangin, tungguin Rion nyusul ke Korea gitu." Tengilnya.
Manova terkekeh sembari menggeleng-gelengkan kepalanya, "iya deh." Ucapnya.
Akhirnya Rion pergi berjalan menuju kedua sahabatnya yang sedang mengobrol. Ia pun mengambil kursi di depannya Carla yang duduk berdampingan dengan Lingga.
"Pesen apa?" Tanya Carla.
"Seperti biasa, dong." Jawab Rion membuat Carla dan Lingga menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Selion? (COMPLETE)
AventuraSequel Selion High School. (Bisa dibaca secara terpisah) Semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu, kini Selion High School penuh dengan hal-hal yang baru. Cassie kira, di generasi anak-anaknya semua akan baik-baik saja, karena hal-hal buruk sudah...