Maaf ya, cerita ini jarang update><
Biar enggak bosen nunggu, mampir ke ceritaku yang lainnya, ya🙏▪▪▪
"Kalian siapa? Ngapain di sini?"
Alex menatap tiga orang remaja yang saat ini duduk di hadapannya. Pemuda berambut coklat gelap itu menatap Lingga, Rion dan juga Carla dengan tatapan tidak bersahabat.
Carla yang pipinya masih terasa perih akibat tamparan pemuda kejam tadi itu belum sanggup untuk mengeluarkan suaranya, sehingga ia hanya bisa menyenggol lengan Rion yang duduk di samping kanannya, menyuruh pemuda keturunan Korea itu untuk menjelaskan.
Rion berdehem sebelum mengeluarkan suaranya, lalu ia tatap Alex dengan tatapan yang serius, "gini, hyung... kita murid Selion yang kebetulan lagi main di sini. Kebetulan tadi lihat lo di sekitar sini dan kita ngerasa kenal sama lo—"
"Sebentar. Ngerasa kenal? Kita belum pernah ketemu sebelumnya? Kenapa tiba-tiba kenal?"
"Soalnya lo populer. Lo ranking ke empat paralel di Selion 'kan, hyung?"
Alex menyandarkan punggungnya ke kursi, "apa iya?" Ia malah bertanya.
Carla yang gemas pun akhirnya menggebrak meja. "Jadi kak, kita tahu kalau kakak suka main judi di sini! Sebagai murid Selion yang berbakti ke sekolah, kita mau menghentikan kakak dari perbuatan enggak baik itu!" Jelas Carla langsung.
Alex tentu saja terkejut mendengar pemaparan yang Carla berikan. Ia bertanya-tanya, dari mana mereka tahu jika akhir-akhir ini ia sering bermain judi di tempat ini?
Dan lagi, mereka adalah murid Selion High School?
Itu tandanya, mereka satu sekolah dengan Alex. Namun sepertinya, Alex tidak mengenali mereka karena belum pernah bertemu sebelumnya.
Akhirnya Alex berusaha untuk tenang, pemuda itu menyilangkan kedua kaki sembari melipat kedua tangannya di depan dada. "Menghentikan? Enggak salah?"
Tiga orang remaja yang duduk di hadapan Alex tiba-tiba saja terdiam. Mereka menatap Alex yang terlihat sangat tenang.
Benar-benar di luar dugaan. Mereka kira Alex akan mengelak dan memberikan banyak alasan. Namun pemuda berjaket itu malah melakukan yang sebaliknya.
"Alasan lo main judi itu apa?"
Akhirnya Lingga mengeluarkan suara, pemuda tampan bermata tajam itu memberikan tatapan mengintimidasinya kepada Alex yang duduk di hadapannya.
"Lo tau? Kalau sekolah sampe denger lo main judi, bisa-bisa lo dikeluarin dari Selion? Sayang loh, lo udah kelas 12. Apa mau di drop out sebelum lulus?" Tanyanya kemudian.
Kini Alex yang terdiam, ia merasa terintimidasi dengan pertanyaan dan juga tatapan yang Lingga berikan.
Rion mengamati perubahan raut wajahnya Alex. "Jangan ngerasa tertekan, kita disini bukan mau nangkep lo, hyung. Kita disini cuman mau mengingatkan dan berhentiin lo main judi. Ya, sesama pelajar harus saling mengingatkan 'kan?"
"Kalian siapa?" Tanya Alex dengan mata yang memicing curiga. "Adek kelas gue? Kenapa manggil gue kakak?" Herannya.
"Iya. Sebagai anak muda, kita mau mengingatkan ke yang lebih tua." Celetuk Lingga sembari menyeruput coklat hangatnya.
Alex menatap Lingga tidak suka. Bisa-bisanya pemuda itu menyebut dirinya tua, sudah tahu dia juga masih muda. Bahkan umurnya belum menginjak kepala dua.
"Jadi alesan kakak main judi itu apa? Coba jelasin, biar kita tahu alesannya dan kita cari solusi biar kakak berhenti main." Ujar Carla sembari meraih segelas jus mangga yang sudah ada di atas meja sejak beberapa menit yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Selion? (COMPLETE)
AdventureSequel Selion High School. (Bisa dibaca secara terpisah) Semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu, kini Selion High School penuh dengan hal-hal yang baru. Cassie kira, di generasi anak-anaknya semua akan baik-baik saja, karena hal-hal buruk sudah...