63. Gadis

524 63 11
                                    

Sorry ya jarang up, karna tangan emang lagi bengkak, susah buat ngetik:"









Tokk! Tok! Tok!
Michelle mengetuk pintu rumah Rey.

Tak lama kemudian, pintu di bukakan oleh Raya, wajahnya sedikit datar, sepertinya tidak suka dengan kedatangan Michelle.

"Rey ada dimana Tante?" Michelle bertanya.

"Ada di kamarnya, kamu nunggu di sini aja, nanti Tante panggilin"

Ah, sangat berbeda bukan? Pasti jika Vanilla yang datang akan di perbolehkan masuk. Jujur, Raya sedikit kesal dengan Michelle, seperti memanfaatkan keadaan, padahal dia tau bahwa Vanilla masih sangat menyayangi Rey.

Dan bodohnya, Vanilla malah mengalah demi kesehatan Rey, dia sama sekali tidak mau berusaha untuk mengembalikan ingatan Rey.

Setelah menunggu beberapa menit, Rey datang dengan senyuman manisnya.

"Baru saja aku memikirkanmu, ternyata Tuhan berbaik hati mendatangkanmu kesini!" Ujar Rey, penuturannya membuat Michelle tersenyum.

"Aku mau mengajakmu ke rumah! Sepertinya seru jika kita membuat kue bersama!"

Rey tersenyum, mengusap lembut kepala Michelle, arghh ini membuat bayangan masa lalu Rey berdatangan. Dalam bayangan itu dia mengacak-ngacak rambut seseorang, jika dipikir itu Michelle, sepertinya bukan, karna bentuk wajahnya sangat berbeda dengan Michelle.

"Rey? Kok nglamun?" Suara Michelle berhasil membuyarkan semuanya.

"I-iya, ayo kita ke rumahmu.."

Michelle tersenyum, menggandeng tangan Rey ke dalam mobilnya. Seperti biasa, Rey tidak di perbolehkan menyetir terlebih dahulu, jadi yang menyetir Michelle sendiri.

"Cha?" Rey memanggil di tengah-tengah perjalanan ke rumah Michelle.

"Iya, kenapa?" Jawab Michelle, dia masih fokus pada jalanan Jakarta.

"Apa aku melupakan sesuatu di dalam masa laluku?"

Ciiiiitttt!!
Decitan Rem mobil Michelle berhasil membuat Rey terpelonjak kaget, beruntung dia memasang sabuk pengaman.

"Kenapa, Cha?" Rey bertanya.

Michelle menggeleng. "Gak pa-pa,"

"Berarti bener ada yang aku lupain di masa lalu?"

"Tidak! Tidak!" Michelle mengelak. "Aku ngerem dadakan karna lupa sesuatu, bukan karna hal lain.."

"Lupa apa?"

Skak! Michelle bingung.

"Ayo Michelle berfikir lah!"

"Ayo cari alasan!"

"Ayo!"

Michelle berusaha mencari alasan agar Rey tidak curiga, licik bukan? Haha.

"A-anu, aku lupa membeli bahan-bahan untuk membuat kue-nya, kita mampir ke Alfamart dulu ya.."

Rey mengangguk. "Iya, Cha.."

Sekarang Michelle bisa bernafas lega, dia kembali menyetir mobilnya, dia harus bisa mengontrol ke-terkejutannya ketika Rey menanyakan masa lalunya.

Sebenarnya Michelle juga bingung, sebenarnya disini masa lalu Rey itu, Vanilla atau dirinya?! Huh, membingungkan.

🌈🌈🌈

Glen turun dari mobilnya, masuk ke sebuah Cafe yang cukup sederhana. Setelah membuka pintu, Glen mengarahkan pandangannya ke sekitar, mencari keberadaan seseorang tentunya.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang