22. Aurel

562 67 6
                                    

Biasakan Vote ya!

Komen jangan lupa^^

Kasih semangat buat author hihiಥ_ಥ






Hari ini Rey sudah berada di rumahnya, luka nya sudah membaik, dia diperbolehkan pulang karna ayahnya -Alvan seorang dokter. So, jangan khawatir gaes.

Rey sedang telfonan dengan Vanilla. Sejak kejadian kemarin, hubungannya dengan Vanilla menjadi semakin dekat.

"Sudah makan?"

"Udah, Lo gimana?"

"Udah kok, jangan lupa minum obat, biar bisa sekolah lagi.."

"Kangen ya? Udah gue duga!"

"Jangan GeEr! Gue cuma pingin Lo gak ketinggalan pelajaran terlalu jauh!"

"Hari ini Lo sekolah?"

"Gue bahkan lagi jalan ke kelas.."

"Emangnya kaki Lo gak sakit?"

"Udah mendingan kok.. udah dulu ya, gue gak mau lama-lama denger suara Lo! Takut kena-"

"Plis Mell!! Gue manusia, bukan anjing!"

Rey hanya tertawa kecil karna mendengar Vanillan tertawa, sebelum mematikan telfonnya.

*****

Vanilla berjalan ke kelasnya, tiba-tiba seseorang menabraknya dengan sengaja. Membuat dia jatuh dan kakinya kembali berdarah.

"Makanya jalan pake mata!" Teriak Keysha.

Vanilla tak menjawab, kakinya begitu sakit hingga ia menghiraukan teriakan Keysha.

"Vanilla..? Lo kenapa?" Arthur datang menghampiri Vanilla

Dia membantu Vanilla berdiri, namun gagal. Kaki Vanilla terlalu sakit untuk melakukan itu.

"Key! Yang seharusnya jalan pake mata tuh elo! Bukan Vanilla! Lo pasti sengaja banget kan nabrak dia?!" Tanya Arthur.

"Kalo iya kenapa? Masalah?!"

Ingin sekali menghajar wanita satu ini. Tapi Arthur masih bisa mengontrol emosi nya, ia tak mungkin melukai wanita.

Keysha pun berlalu.

Arthur menggendong Vanilla ke UKS. mengobati kaki Vanilla yang berdarah itu.

"Kemaren kamu kemana hm?" Tanya Arthur.

"Gak kemana-mana kok.."

"Kemaren kamu tuh ilang seharian Van! Kamu pasti di sekap Rey kan?"

Vanilla menggeleng. "Enggak, g-gue cuma main ke rumah nenek.." dusta Vanilla.

Arthur mengangguk. "Jangan ngilang lagi Van, gue gak suka!"

"Kenapa?"

Arthur menghela nafasnya. "Gue sayang sama Lo!" Jelas Arthur.

Bagaimana ini? Vanilla bingung ingin menjawab apa?!

"J-jangan bercanda Thur!"

Tangan Arthur menggenggam tangan Vanilla, menatapnya dengan lembut. "Gue gak bercanda, gue beneran sayang sama Lo Van.."

Vanilla melepaskan genggaman tangan Arthur. "M-maaf Thur, gak bisa.."

Vanilla turun dari ranjang UKS. Mencoba menghindar dari Arthur, walau kakinya sakit, dia terus berjalan. Daripada ia dihadapkan dengan situasi rumit seperti ini.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang