Penyelesaian kasus-02

354 36 3
                                    

Don't forget Vote and Komen!

Jangan lupa mampir ke cerita baru dari aku: Bintang Terkutuk!!

Disana lebih banyak teka-teki dan misteri kutukan Starla.

Yuk mampir yuk!

Rey memberhentikan motornya di depan sebuah Cafe. Dia melihat Mell dari balik kaca bening di dalam sana, sedang sibuk menata meja-meja Cafe yang berserakan.

Rey tersenyum, dari dulu sampai sekarang hatinya sudah di singgahi Vanilla. Bahkan dia sangat bersyukur bisa mendapatkan gadis se-sabar Vanilla.

Rey masuk ke dalam Cafe, membuat lonceng di balik pintu berbunyi, hal itu mengundang perhatian Vanilla.

Rey mengacak-ngacak rambut Vanilla. "Sibuk amat kayaknya."

Vanilla menggeleng. "Ini bentar lagi kelar kok, Lo duduk aja sono di depan Cafe, jangan lupa bawa kaleng bekas"

Rey mentoyor kepala Vanilla. "Dikira gue mau ngemis apa?!"

Vanilla tertawa. "Yaudah duduk sini aja, gue bawain ice coffee bentar" Vanilla masuk ke dalam dapur Cafe.

Rey heran, padahal disini yang jadi bos-nya Vanilla. Tapi mengapa gadis itu masih saja membereskan Cafe-nya sendiri?!

"Tadaaaaa!! Ice coffee dengan campuran sianida dan racun tikus datang!" Seru Vanilla, ada se-gelas Ice coffee di tangannya.

"Gak sekalian nambahin borax gitu?!"

"Oiya lupa, bentar-"

Rey mencegat Vanilla. "Yaallah bercanda Mell!!"

Vanilla tertawa, meletakkan ice coffee di meja, lalu duduk di samping Rey. Sementara Rey sibuk menyeruput Ice Coffee buatan Vanilla. Kapan lagi coba Rey bisa mencicipi Ice Coffee dengan tambahan sianida?

"Mau pulang sekarang?" Tanya Rey.

Vanilla menggeleng. "Gue capek, mau istirahat dulu di sini sebentar, gak pa-pa kan?"

Rey mengangguk. Meraih tangan Vanilla lalu memijatnya. "Kenapa beresin sendiri ha? Punya pelayan kalo gak guna mending tumbalin aja."

"Heh!"

"Canda, canda.."

"Kasian mereka Rey, dari pagi banyak pelanggan yang mampir. Mereka pasti capek, makanya gue suruh pulang lebih awal."

Rey mencubit gemas pipi Vanilla.

"Bangga kan punya cewe kaya gue?" Tanya Vanilla dengan PD-nya.

"Idih kata sapa? Beban lu mah!"

Vanilla hanya mendengus kesal, lalu menyenderkan kepalanya di bahu Rey.

"Gimana kerjaan di rumah sakit?" Tanya Vanilla.

"Hm, ya gitu deh."

Vanilla mengelus tangan Rey. "Capek ya?"

Rey mengangguk. "Terlebih lagi punya cewe jarang ngasih perhatian, sibuk terus." Rey manyun. Kembali meneguk ice coffee-nya.

Vanilla memeluk Rey erat. "Maafin gue ya, gue terlalu sibuk ngurusin Cafe, bahkan sampe lupa nanya kabar Lo gimana.."

"Sans. Gue ngerti kok."

*****

"Zean!!" Keysha berteriak kemudian berhambur ke pelukan Zean.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang