25. 10° lebih dingin!

462 60 0
                                    

Biasakan Vote ya!

Gak update lama banget, ada yang kangen?

Jangan lupa mampir ke MY DESTINY!

LETS GO!( ꈍᴗꈍ)





Aku hanya ingin hidup bebas tanpa melibatkan perasaan.

-Vanilla

*****

Rey mengusap pundak Vanilla dengan pelan. "Mell, bangun.. kita udah sampai.." ucap Rey, dia beralih mengelus kepala Vanilla.

Vanilla membuka matanya. Dia melihat Rey sekilas, lalu turun dari Bus. Rey mengikut di belakangnya.

"Kenapa Lo berhenti disini?! Rumah Lo bukan daerah sini kan?!" Vanilla bertanya sambil berjalan menuju kompleks rumahnya.

Rey yang mengikuti Vanilla pun menjawab. "Mau mastiin Lo pulang dengan selamat.." Rey menjawab.

Hening.

Vanilla tak menjawab lagi. Dia terus berjalan ke depan rumahnya, lalu masuk ke dalam.

"Mell, gue gak diajak masuk?"

"Gak!"

Vanilla pun masuk dan menutup pintunya. Membiarkan Rey diluar.

Ah sial.

Saat ini masih sedikit gerimis, Ponsel Rey mati, ia tak bisa memesan ojek online. Jika jalan kaki pun akan makan waktu banyak.

Ceklek..
Vanilla kembali keluar.

"Minum ini." Suruh Vanilla, nadanya masih datar dan dingin.

"Ini apa?" Tanya Rey.

"Itu susu jahe, cepat minum! Dalam hitungan ketiga belum diminum, Lo gue usir! Satu, dua, ti-"

Glek..glek.. glek..
Rey meminumnya.

"Pakai ini!" Vanilla menyerahkan sebuah jaket hitam polos.

"Makasih.." jawab Rey.

Vanilla menghela nafasnya. Dia menarik tangan Rey untuk masuk ke mobilnya.

"Kita mau kemana Mell..?" Tanya Rey.

"Pulang."

"Lo mau nganterin Lo pulang? Emangnya Lo bisa nyetir?"

"Lo pikir gue beli mobil buat di tabrakin ha?! Tentu aja gue bisa nyetir! Diem dan pasang sabuk pengamannya!"

Rey menurut.

"Mell, Lo kenapa sih? Gue salah apa?" Tanya Rey.

"Diem! Atau gue turunin di sini!!"

"Lagi PMS ya?"

"Diem Rey, Lo bikin gue gak fokus nyetir!" Vanilla marah.

Rey hanya bisa bersabar.

Setelah beberapa saat, mereka pun sampai di rumah Rey. Vanilla sejak tadi menyuruh Rey turun, tapi Rey benar-benar keras kepala.

"Turun Rey!"

"Gue mau ngomong sama Lo dulu Mell.."

"Kalo Lo gak mau turun, gue yang bakal turun!"

Vanilla keluar dari mobilnya, berjalan kaki di jalanan seperti orang yang kehilangan arah, meninggalkan mobilnya di teras rumah Rey.

Rey mengejar Vanilla. "Mell, Lo kenapa?! Sebenernya apa sih yang terjadi sama Lo? Sampe Lo dingin kaya gini ke gue.."

"Kenapa? Lo tanya gue kenapa?!" Vanilla menjawab dengan nada meremehkan. "Gue cuma mau gagalin misi Lo!"

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang