03. Siswa Baru

1.1K 134 1
                                    

Utamakan Vote!

Tinggal klik bintang bagian kiri doang kok.

Biar gue semangat nulis, dan rajin update.







Vanilla sedang membaca buku di kelasnya, dia juga memakai kacamata saat membaca buku.

Tiba-tiba Metha datang.

"Van, ke lapangan yuk..!" Ajak Metha.

"Mau ngapain..?"

"Di lapangan si Rey, sama Andra lagi tanding basket, nonton yuk.."

Tim basket Rey dan Andra adalah tim basket terbaik di sekolah. Jika kedua tim ini sudah bertanding, maka lapangan sekolah akan penuh dengan siswa-siswi yang ingin menonton.

"Gak ah, mendingan gue baca buku aja disini.."

Tak peduli dengan penolakan Vanilla, Metha langsung menarik tangan sahabatnya itu untuk ikut ke Lapangan.

******

"ZEAAAAANN!! SEMANGAAATTT!!" Seru Metha, menyemangati gebetannya.

Vanilla hanya menopang dagu-nya karna bosan.

Metha menyenggol lengan Vanilla. "Van, ayo semangatin si Reyga.."

"Ogah!!"

"PRINCE REY! GO! GO! GO! PRINCE REY! GO! GO! GO!" Teriakan dari para Chilliders di pinggir lapangan, disana juga ada Keysha, si centil sekaligus ketua Chilliders.

Pandangan Vanilla secara tidak sengaja beralih ke Rey yang berhasil mencetak angka.

Rey mengedipkan satu matanya ke arah Vanilla, membuat cewe itu geli. Namun berbeda dengan cewe-cewe lain, mereka sibuk menetralkan detak jantungnya.

"Met, gue curiga sama Rey.." ujar Vanilla.

"Curiga? Curiga kenapa?"

"Gue tiga tahun sekolah disini, gue emang kenal dia karna dia terkenal, dan selama ini gue gak dapet gangguan apa-apa dari dia. Semenjak kejadian di lapangan, dia jadi sering nempel ke gue.."

"Wah, bagus dong.. cewe-cewe lain aja pingin banget deket sama Rey, dan elo malah ogah-ogahan.."

"Fiks, gue abis pulang harus Di Ruqyah!! Biar tu makhluk gak nempel terus ke gue!" Ucap Vanilla.

Metha mentoyor kepala Vanilla. "Dia manusia, bukan Makhluk halus!"

"Gue aus, gue ke kantin dulu ya.. nanti balik lagi ke sini.." pamit Vanilla.

Metha hanya mengangguk.

*****

Saat kembali ke lapangan, pertandingan tadi sudah selesai, Vanilla sedang menunggu Metha yang sedang mengobrol dengan Zean. membosankan!

Tiba-tiba seseorang mengambil air mineral dari tangan Vanilla.

"Makasih, calon pacar.." ucap Rey.

Vanilla terkejut. "Punya tata Krama gak sih?! Gak sopan banget!"

"Loh, bukannya ini buat gue?"

"Beli sendiri bego! Jangan kaya orang gak mampu!"

Ingin rasanya memberi pelajaran pada cewe satu ini, tapi Rey harus sabar demi taruhannya. Apalagi Glen dan Zean sedang memandangi mereka berdua.

Rey menyiramkan air ke wajahnya, menyatu dengan keringat yang mengucur di kepalanya.

Dia mengibaskan rambutnya, membuat semua cewe disekitar mereka meleleh.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang