Biasakan Vote sebelum membaca!
Yang belum follow buruan follow!
Yang bleum baca My Destiny buruan baca!
Oke cmiwww, happy reading all!
Vanilla melangkahkan kakinya ke dalam rumah Rey, tangannya di gandeng erat oleh Rey.
Mereka disambut ramah oleh Raya, Alvan dan Reyna.
"Kenalin Mah, namanya Vanilla.." jelas Rey, memperkenalkan Vanilla ke Raya.
Raya tersenyum. Mengelus kepala Vanilla dengan lembut. "Cantik.." ucapnya.
Selanjutnya, Vanilla mencium punggung tangan Raya, lalu Alvan.
"Matanya mengingatkan saya ke seseorang.." ujar Alvan.
"Siapa Pah..?" Tanya Rey.
"Bukan siapa-siapa kok.." jawab Alvan.
Berikutnya, Reyna memeluk Vanilla senang. "Ayo kak, kita mulai makan aja disana.."
Semuanya telah duduk di kursi masing-masing tiga asisten rumah tangga mulai membalikkan piring dan menyajikan makanan.
Ini terasa canggung untuk Vanilla, dia bingung akan berkata apa agar suasananya tidak se-canggung ini.
"Kamu pacarnya Rey..?" Tanya Alvan.
"B-bukan Om.."
"Hampir Pah, hampir! Dia-nya aja yang susah diajak pacaran!" Sambar Rey. Membuat Vanilla refleks menginjak kaki Rey.
Alvan hanya tertawa mendengar itu.
*****
Vanilla sedang duduk di samping Rey, dibawah pohon besar yang tumbuh di belakang rumah Rey.
Lampu-lampu kecil menggantung di setiap ranting pohon itu, membuatnya terlihat indah saat malam hari.
"Lo tau gak? Lo cewe pertama yang gue bawa ke rumah.." ujar Rey.
Vanilla menatap Rey. "Kenapa Lo milih gue?"
"Karna..." Rey menatap balik Vanilla. "Cuma Lo yang bikin gue tergila-gila Mell.."
"Oh.." itu yang keluar dari mulut Vanilla.
"Kok gak senyum sih?" Tanya Rey.
"Untuk apa? Gak ada yang bikin gue senyum.."
"Serius?"
Vanilla mengangguk.
Rey pun menggelitik tubuh Vanilla, membuat gadis itu tertawa lepas.
"Udah Rey!" Omel Vanilla. "Geliiii..!!"
"Bodoamat..!" Jawab Rey, dia terus menggelitik tubuh Vanilla.
Cekrek.. cekrek.. cekrek..
Kilatan cahaya dari sebuah kamera menghentikan Rey."Reyna..?"
"Ck, kenapa berhenti? Padahal mau aku foto lagi.." jawab Reyna.
"Coba sini liat hasil fotonya.." suruh Rey.
Reyna memperlihatkan hasil jepretannya ke Rey dan Vanilla.
Rey tersenyum, sementara Vanilla menunduk malu, ia terlihat tertawa lepas di foto itu.
"Kalian itu pasangan yang serasi.." ujar Reyna. "Ayo dong, kalian pacaran.."
Vanilla membelakkan matanya. "Enggak! Gue gak mau.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marshmellow {END}
Teen Fiction{SEKUEL OF: MY DESTINY} *Genre: Love and Humor story {TIDAK TERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!} "Mellow, pacaran yuk? yuk! yuk! yuk!" ajak Reyga. "Boleh-boleh aja, tapi gak sekarang.." "trus kapan?" "Tahun 9999, lebih 7bulan, 2minggu, 5hari, 4jam...