40. Metha penyebab semuanya.

478 63 5
                                    

Gimana Novembar kalian? Suram ya? Sama, gue juga:"

Semoga di bulan Desember ini kebahagiaan menghampiri kalian:*

Sebelum baca vote dulu yaaa..

Doain besok PTS terakhir gue mamuaskan hihi..

Let's go!


Lelaki yang berdebat dengan Metha tadi langsung lari ke luar kelas, Arthur pun langsung mengejarnya, sekarang hanya tersisa Metha dan Vanilla di dalam kelas.

"J-jadi.." Vanilla hendak bertanya.

"Iya! Itu semua kelakuan gue. Puas Lo?!"

"Tapi kenapa?"

"Kenapa?" Metha tertawa. "Ya karna elo lah!"

Metha berdiri lalu melangkah pergi, tapi tangannya di cekal Vanilla. Dia ingin meminta penjelasan.

"Lo bikin gue terluka Met.."

"Lo gak sadar! Disini yang terluka itu gue Van!" Metha berteriak.

"Gue salah apa?" Vanilla bertanya.

"LO NGEREBUT ARTHUR DARI GUE VAN! AWALNYA GUE MAKLUMIN, TAPI MAKIN KESINI KALIAN SEMAKIN DEKAT! GUE BENCI SAMA LO!" Metha kembali berteriak, membuat Vanilla tidak percaya yang di depannya ini sahabatnya sendiri. "LO TAU? GUE MATI-MATIAN NGEJAR ARTHUR! TAPI GUE KALAH SAMA LO YANG CUMA MODAL DIEM VAN!!"

Vanilla hanya diam, dia tidak tau harus merespon apa, sementara suasana kelas sudah meramai.

"HARUSNYA LO TAU! HARUSNYA LO SADAR KALO GUE SUKA SAMA ARTHUR! LO SERAKAH BANGET SI JADI ORANG! UDAH PUNYA REY, TAPI MASIH AJA DEKET SAMA ARTHUR!!"

"Bukan gitu Met, Lo salah paham.."

"DENGER YA VAN, TERIMAKASIH KARNA MAU JADI TEMEN GUE DUA TAHUN TERAKHIR, TAPI SEKARANG GUE BENCI SAMA LO, GUE UDAH PUNYA SAHABAT PENGGANTI!!"

"Tapi Met-"

Metha berjalan menuju pintu, ada Keysha dan geng-nya. Keysha hanya tersenyum puas melihat Vanilla yang sudah tak punya siapa-siapa.

"Met, dengerin gue. Gue sama sekali gak punya rasa apa-apa sama Arthur.." Vanilla menjelaskan.

Plakk!!
Tamparan keras mengenai pipi Vanilla.

"Gue muak dengan semua omongan Lo! Lo itu sok baik! Padahal aslinya busuk!" Ujar Metha, membuat Vanilla meneteskan air mata tak percaya.

"METHA!! JAGA OMONGAN LO!" Arthur datang dengan wajah marah melihat Vanilla yang tertampar.

"A-arthur.."

Arthur langsung mendekap Vanilla. "Pipi Lo berdarah, gue ambilin obat dulu.." ujar Arthur.

Metha yang terbakar api cemburu pun menarik baju Vanilla dengan kasar, bahkan hingga robek sebagian. Dan parahnya Keysha juga ikut memaki Vanilla.

"Dasar PE-LA-KOR!" Tutur Keysha. "Pilihan Lo menjadi sahabat gue itu udah bener Met, jangan sampai Lo sahabatan lagi sama gembel kaya dia." Keysha berbicara pada Metha.

"METHA! KEYSHA! IKUT BAPAK KE KANTOR!" Pak kepsek datang menghentikan semuanya.

Sementara Arthur tengah sibuk mengobati luka Vanilla. "Sebenernya Metha kenapa?" Tanyanya.

Vanilla menggeleng. "Gak pa-pa.."

🌈🌈🌈

Sementara Rey sedang sibuk di kantin bersama Zean, dia menghentikan kunyahan makanannya kala mendengar beberapa siswa menyebut nama Vanilla.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang