57. Perdebatan

382 59 10
                                    

Biasakan Vote dulu ya babe!






Vanilla mencoba membuka pintu mobil, tapi rupanya terkunci. Ah, sangat sial bukan?!

Dia membuka tas-nya, mengambil ponsel untuk menghubungi Rey. Berkali-kali Vanilla menelfon, tapi tak terjawab satupun.

Sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan hingga untuk menjawab telfon saja sepertinya susah!

Vanilla yang mulai bosan pun akhirnya hanya menonton Drakor di Ponsel. Ah, jika tau akan seperti ini lebih baik Vanilla bersantai di rumah.

Satu setengah jam berlalu.

Rey dan Michelle kembali ke dalam mobil, terlihat Michelle membawa beberapa belanjaan yang mungkin tadi ia beli.

Vanilla hanya menatap Rey dengan kesal, sementara Rey sedikit terkejut karna lupa dengan keberadaan Vanilla.

"Ya ampun Mell, gue lupa kalo Lo ikut!" Seru Rey.

"Oh!"

"Sorry banget, lagian tadi kamu duduk di belakang, trus tidur pula, makanya aku gak inget kalo kamu juga ikut.."

"Udah seneng-senengnya?!" Vanilla bertanya.

"Seneng-seneng apa?"

"Ya itu, berduaan bareng Mantan!" Huh, maafkan mulut Vanilla ini yang tak memikirkan perasaan Michelle.

"Astaughfirullah Van, kita gak berduaan kok. Kan di dalam Mall rame.." Michelle menjelaskan.

"Ck, sama aja." Kesal Vanilla. "Enak ya kalian, ketawa-ketiwi bareng. Sementara gue tersiksa, engap, dan kekurangan oksigen disini!"

"Maaf ya, aku lupa. Sekarang gini aja deh, kamu mau apa? Biar gue turutin.." tawar Rey.

"Pulang sama Lo!" Jawab Vanilla. "Ber-du-a." Lanjutnya.

Ah, bodoamatlah dengan perasaan Michelle, Vanilla sekarang sedang dikuasai kecemburuannya.

Rey melirik ke Michelle.

"Gak pa-pa kok Rey, kan gue bisa cari Taxi." Michelle menjawab.

"Beneran gak pa-pa Cha?" Tanya Rey memastikan.

"Iya, yaudah ya gue ke sana dulu. Nyari Taxi."

Rey mengangguk, walaupun sebenarnya dia tidak enak hati. Ya mau gimana lagi? Bocil nya sedang ngambek dan cari perhatian.

"Buruan ke depan!" Titah Rey, menyuruh Vanilla kembali duduk di depan.

Vanilla tersenyum dan bergegas pindah tempat.

"Ini mau langsung pulang?" Rey bertanya.

"Mau makan mie ayam!"

"Ini udah malem lho, gak ngantuk apa?"

"Kan tadi gue udah tidur Rey, kalo gak mau nganterin yaudah, gausah!" Kesal Vanilla.

Rey menghela nafas. "Iya-iyaa.."

"Kok njawabnya judes gitu sih?! Kenapa? Marah gara-gara gue ngusir Michelle?!"

"Plis Mell, gue gak mau ribut."

"Ya elo cari masalah duluan! Bikin bete aja."

"Yang nyari masalah duluan siapa Mell? Gue cuma gak enak sama Michelle, ini udah malem. Belum tentu dia dapet Taxi, gue tau banget dia orangnya takut kegelapan."

"Oh, gitu? Yaudah sana susul!" Vanilla keluar dan membanting pintu mobil. "Gue tinggal aja! Lagian gue gak penting buat Lo. Buktinya gue ke-kunci di mobil aja dibiarin!"

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang