51. Pengakuan Key

502 82 6
                                    

Biasakan Vote sebelum membaca ya, masa jumlah Vote sama readersnya beda jauh si:"(







Derrttt..
Rey menerima telfon, dari pihak kepolisian.

"Halo, ada apa pak?"

"Bisa ke sini sekarang, ada seorang wanita yang mengaku bersalah atas kematian adik anda, Reyna."

Tanpa pikir panjang, Rey langsung mematikan telfonnya dan segera ke kantor polisi, siapa wanita itu?! Apa dia salah menilai Vanilla?

20menit berlalu, Rey turun dari mobilnya dan segera masuk ke kantor polisi, rupanya kedua orangtuanya sudah ada disana, ada Vanilla dan orangtuanya, dan ada Keysha.

Keysha? Untuk apa dia kesini?!

Rey menghampiri pak polisi yang menangani kasus Reyna. "Mana orangnya pak?!" Rey bertanya.

"G-gue Rey.." lirih Keysha, wajahnya menunduk karna tak mampu melihat reaksi Rey padanya.

Rey menoleh ke Keysha, menghampiri tubuhnya. "Elo K-key..?!"

Keysha mengangguk pelan. "Tolong maafin gue.." tangisnya pecah saat itu juga.

Tak percaya bukan bahwa seorang Keysha menangis seperti itu, apalagi mengakui kesalahannya di depan semua orang.

Oh, ayolah. Dia juga manusia, dan tentunya punya hati juga.

Rey menatap tidak percaya ke arah Keysha, dan rasa bersalah kini mulai menyelimuti pikirannya.

"A-awalnya, gue cuma mau nakutin Reyna." Key mulai bercerita. "Dan gue lakuin itu atas nama Vanilla, biar Lo benci dan ngejauh dari dia!"

"Saat ponsel Vanilla ketinggalan di kedai Mie, saat itu juga gue manfaatin kesempatan buat chat Reyna, abis itu gue hapus biar gak nimbulin kecurigaan."

"Saat Reyna masuk ke gedung kosong, gue sewa dua orang preman buat nakut-nakutin dia, gue gak bermaksud nyelakain dia, tapi kata orang suruhan gue, Reyna jatuh karna kecelakaan."

"Bukan karna di dorong atau sengaja dibunuh Rey, itu kecelakaan. Gue akui, gue salah, gue juga jadi pengecut karna bersembunyi dari semua ini--"

Plakkk!!
Tamparan keras mendarat di pipi mulus Keysha, membuat cewe itu meringis kesakitan.

"Kenapa?! Kenapa Lo lakuin semua ini Key?!" Rey berteriak.

"Karna gue suka sama Lo Rey! Gue benci liat Lo makin dekat sama Vanilla! Gue benci."

"Tapi gue sadar, gue suka sama Lo itu cuma karna Obsesi bukan karna cinta, seperti Vanilla mencintai Lo Rey! Itu sebabnya gue berdiri disini dan mengakui semuanya!"

"Tolong maafin gue Rey.." lanjut Keysha.

Rey tidak peduli dengan permohonan Keysha, dia melihat sekitar, mencari keberadaan seseorang.

Vanilla, mungkin.

"Dia pulang.." Raya menjawab, seperti tahu siapa yang dicari-cari Rey.

Rey berlari ke mobilnya, dia harus minta maaf pada gadisnya itu, mengingat perkataannya tempo hari pasti sangat menyakiti Vanilla. Ah, bodoh!

🌈🌈🌈

Rey mengetuk-ngetuk pintu rumah Vanilla, dari tadi tidak ada yang membukanya, kemana semua orang?

Ceklek.
Chelly dan Farhan membukakan pintu.

"Tante, Om.." Rey menunduk dihadapan mereka. "Maafin Rey, Rey salah.." lirihnya penuh penyesalan.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang