07. Beban

763 107 1
                                    

Biasakan Vote sebelum membaca!









Rey masuk ke rumahnya, ada Raya dan Alvan yang sedang duduk di ruang tamu.

"Dari mana aja Rey..?" Tanya Alvan.

"Ke rumah temen.."

"Udah makan..?" Tanya Raya.

Rey menggeleng.

"Yaudah, kalo gitu panggil si Zean sama Glen, kalian makan bareng di ruang makan.."

"Zean sama Glen disini Mah..?"

"Iya, mereka ada di kamar kamu, lagi main Play station.

Rey naik ke lantai dua, dan masuk ke kamarnya.

"Enak ya kalian, main tanpa gue.." ujar Rey.

"Abisnya lo kelamaan, biar ga bosen, akhirnya kita main PS aja.." jawab Glen.

"Turun yuk, kita makan.." ajak Rey.

Mereka bertiga pun turun ke ruang makan, disana sudah ada Alvan, Raya dan Reyna.

"Kak Glen, buku puisi Reyna mana? Kayanya mau dibalikin..?" Tanya Reyna ke Glen.

"Oiya, lupa Na, besok gue balikin deh.." jawab Glen.

"Lo ngapain minjem buku puisinya Reyna..?" Tanya Zean ke Glen.

"Ya buat nggombalin cewe lah, puisi buatan Reyna itu bagus-bagus makanya gue pinjem.."

*****

Vanilla masuk ke sebuah rumah mewah yang cukup tua, memencet bel rumah itu.

Seorang ART membukakan pintu dan mempersilahkan Vanilla masuk.

"Nenek dimana bi..?" Tanya Vanilla.

"Ada di kamarnya Non.."

Vanilla pun berjalan menuju kamar neneknya itu. Membuka pintu kamar dengan perlahan.

Seorang wanita tua sedang terduduk di kursi goyangnya, memandangi sebuah bingkai foto yang usang.

"Assalamualaikum Nek.." lirih Vanilla.

"Nilla..? Masuk sayang.."

Vanilla memeluk neneknya itu. "Gimana keadaan nenek, sehat kan?"

"Alhamdulillah, nenek sehat kok.."

"Nilla bawain nenek hadiah, ini kan hari ulang tahunnya Nenek, happy birthday ya Nek, semoga nenek selalu sehat dan panjang umur.."

Nenek Vanilla tersenyum. "makasih sayang.."

"Nenek kangen sama kakek ya..?"

Neneknya mengangguk.

"Nenek hanya bisa ngeliat dia lewat foto, walau sudah belasan tahun, tapi rasa rindu terus ada.."

Vanilla memeluk neneknya. "Nilla yakin, kakek pasti bahagia di sana.."

"NENEEEKK..? CUCU GANTENG NENEK DATENG NIIH..!!" Teriak seseorang dari luar kamar.

"Kak Briyan..?" Ucap Vanilla.

"Eh, Nilla.." jawabnya.

Briyan adalah saudara sepupu Vanilla. Briyan menghampiri sang nenek dan memeluknya.

"HBD Nek, wish all you the best.."

"Thank you Briyan.."

"Briyan bawain nenek kue tanpa gula, biar diabetes nenek gak kambuh, mending kita makan sama-sama di ruang makan aja gimana..?"

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang