Jangan lupa Vote( ꈍᴗꈍ)
Komen juga dong, kasih semangat buat author huhu(⊙_◎)
Pagi.
Vanilla sedang bercermin di kamarnya, merapihkan setiap helaian rambutnya. Setelah itu, ia mengoleskan Sunscreen di wajahnya. Pagi ini ada jam olah-raga, ia tak mau kulitnya terbakar sinar UV, yang tentu saja berbahaya untuk kesehatan kulitnya.
Setelah rapi, Vanilla keluar dan naik ojek online. Supirnya sedang mengambil cuti karna anaknya sedang sakit. Lagipula, Vanilla bukan anak manja yang apa-apa harus di antar jemput.
Sekolah.
Vanilla berjalan menuju kelasnya, beberapa siswa menggunjing dirinya, mungkin karna kejadian kemarin.
Tiba-tiba seseorang menggandeng tangannya, yang membuat Vanilla refleks memukul orang tersebut.
"Awwww!!" Ringis orang tersebut.
"M-maaf Rey.." ucap Vanilla.
"Iya, gak pa-pa. Kita ke kelas ba-"
"Gue duluan!" Vanilla mempercepat langkahnya, meninggalkan Rey.
Rey hanya menghela nafasnya, dia pun kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas.
*****
Vanilla masuk ke kelas dan menyapa Metha. "Hai Met, PR Fisika udah belum?"
"Udah.." jawabnya.
Vanilla mengangguk mengerti. "Nanti malem nginep di rumah gue yuk? Udah lama kita gak seneng-seneng berdua.."
"Hm, boleh.." Metha menjawab, walau nadanya terlihat agak sedikit ragu.
"WAHHH, KAYAKNYA KITA JODOH DEH MELL, KITA SERING BANGET KETEMU.." teriak Rey sambil melangkah mendekat ke Vanilla.
"Kita ketemu karna Lo nyamperin gue ke kelas Rey, bukan kebetulan!" Vanilla menjawab, seperti biasa nadanya dingin.
Rey gelagapan. "I-iya sih, tapi tetep aja kita sering ketemu.."
"Terserah.."
Rey duduk di depan Vanilla, memperhatikan gadis itu cukup lama. Hingga membuat Vanilla risih.
Brakk!!
Vanilla membanting bukunya ke meja.Vanilla menarik nafasnya dalam-dalam. "Pergi Rey, bentar lagi bel masuk!"
Rey menggeleng. "Enggak, nanti aja, gue-"
Belum selesai Rey berbicara, Vanilla menarik telinga Rey, membawanya keluar kelas.
"Sakit Mell.." keluh Rey, sambil mengusap-usap telinganya.
"Balik ke kelas! Bentar lagi masuk!!"
"Hm, iya deh, iya.." jawab Rey. "Tapi nanti-"
Vanilla menutup pintu kelasnya, membuat Rey berhenti bicara.
Prokk! Prok! Prok!!
Suara tepuk tangan terdengar dari belakang Rey."Gue kagum sama Vanilla! Bisa bikin seorang Reyga Arsenio Axel bucin garis keras!!" Glen berbicara.
"Diem Lo! Gue lagi bete!" Jawab Rey.
Rey pun kembali ke kelasnya, diikuti Glen dan Zean.
"Kayaknya Vanilla peduli sama Lo, saat Lo sakit deh Rey, kalo Lo udah baik-baik aja, dia balik lagi jadi Es Batu!" Ujar Zean.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marshmellow {END}
Novela Juvenil{SEKUEL OF: MY DESTINY} *Genre: Love and Humor story {TIDAK TERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!} "Mellow, pacaran yuk? yuk! yuk! yuk!" ajak Reyga. "Boleh-boleh aja, tapi gak sekarang.." "trus kapan?" "Tahun 9999, lebih 7bulan, 2minggu, 5hari, 4jam...