Penyelesaian kasus-03

344 46 3
                                    

Bisa gak kalian Vote?

Susah banget ya?

Tinggal klik bintang doang di pojok kanan susah banget? Padahal susahan melupakan dia lohh.. -eh

INI PART NEMBUS 1600 WORDS, HARGAI AKU YANG BERKARYA PAKE KEYBOARD KENTANG J2PREM.

MAKASIH.





"Masalah Engagement udah beres?" Metha bertanya, sambil sesekali menyeruput jus Alpukat yang ia buat.

Arthur mengangguk. "Gausah khawatir sayang, udah siap semua kok. Gue janji gak bakal ada masalah."

"Mama, Papa kamu kapan balik Ke Indo?"

Arthur membuka Laptopnya, membereskan pekerjaan kantor. "Besok lusa. Mereka juga mau ngurus kasus Arsella yang sempat di tutup."

"K-kasus apa?"

"Kasus tabrak lari Arsella, Met. Masa lupa?"

Ini Arthur lagi nuduh Metha apa gimana? Apa Arthur udah tau semuanya? Tapi dari mana?

Arthur mengelus pipi Metha. "Loh Met, kok pucet gitu mukanya? Sakit?"

Metha menggeleng. "Siapa pelakunya?" Tanya Metha tiba-tiba.

"Belum tau, makanya kita lakuin penyelidikan lagi. Gue gak bakal terima kalo penabrak Arsella hidup damai di luar sana tanpa rasa bersalah."

Melihat raut wajah Arthur, Metha sedikit bergidik ngeri. Bagaimana jika dia tahu kalo calon tunangannya yang jadi pelaku tabrak lari adiknya? Bagaimana nasib hubungan mereka?!

"Aku mau pulang, kayaknya aku gak enak badan." Rengek Metha.

Arthur meletakkan laptopnya di meja, meraih tangan Metha dan menggandengnya menuju mobil.

Setelah sampai di Rumah Metha, Arthur tak langsung pulang, melainkan duduk santai bersama Devi di ruang tamu, Devi selaku adik Metha. Sementara Metha istirahat di kamar.

"Gimana sekolah kamu Dev?" Arthur bertanya.

"Baik Kak. Malah lusa aku ikut Olimpiade Matematika."

Arthur tersenyum. Dulu Arsella juga peminat garis keras Matematika, jika dia masih hidup sekarang, mungkin seumuran dengan Devi.

"Wah, bagus dong kalo gitu!"

Devi menampilkan deretan giginya. "Kak Arthur sama Kak Metha udah nyiapin semua persiapan tunangan?"

Arthur mengangguk.

"Wah, gak sabar deh punya kakak ipar kaya Kak Arthur!" Jawab Devi antusias.

"Doakan saja, semoga gak ada masalah kedepannya."

"Tentu!"

"Oiya, Dev. Kata satpam rumah kamu, Metha punya dua mobil? Yang satu kok gak pernah keliatan?"

"Oh yang itu.." Devi bermonolog. "Udah rusak Kak, mesinnya mati. Jadi cuma di anggurin di garasi belakang." Jelasnya.

Arthur mengangguk mengerti. "Oh gitu.."

*****


Vanilla turun dari mobil, menatap gedung Rumah Sakit yang sangat besar di hadapannya. Pemilik? Tentu saja pemiliknya Reyga Arsenio Axel.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang