Biasakan Vote sebelum membaca¯\(◉‿◉)/¯
Disini ada yang belum follow author?
Buaruan follow gih!
Rey melempar tas-nya ke arah Glen.
"Ngagetin aja Lo Rey!" Protes Glen.
"Protesnya nanti, gue mau ke kelas Mell.." ujar Rey.
Rey pun berlalu, meninggalkan kelasnya. Dan pergi menuju kelas Vanilla.
"Eh Glen, kita ikut Rey yuk..!" Ajak Zean.
"Ngapain? Gue Uwwu phobia! Jangan ajak-ajak gue deh!" Tolak Glen.
"Ck, Lo kan tau sendiri si Vanilla lagi cuek ke Rey, mana mungkin ada adegan Uwwu-nya!"
"Terus kita kesana mau ngapain? Mau liat Es Antartika duel sama permen Yupi?!"
"Yang dimaksud permen Yupi itu Rey?" Tanya Zean.
"Yaiya lah, dia bakal jadi permen Yupi kalo udah berhadapan sama Vanilla!"
"Yaudah, sekarang Lo mau ikut gak?! Kalo enggak gue tinggal!"
"Yaudah iya, gue ikut!" Glen menjawab.
Glen dan Zean pun pergi ke kelas Vanilla, mengintip dari jendela kelas Vanilla. Karna jika mereka berdua masuk, Rey pasti akan marah.
******
Rey menopang dagunya menatap Vanilla yang sejak tadi membaca Novel. Walau diacuhkan dan tidak dianggap keberadaannya, Rey tetap setia di samping Vanilla.
"Mau sampe kapan sih, Rey ngliatin Vanilla gitu?!" Glen berbisik ke Zean.
"Tau tuh, mungkin sampe Vanilla ngerespon!" Zean menjawab.
Sementara di dalam kelas, Vanilla melepas kacamatanya. Melihat Rey dengan dingin, lalu menghela nafas. "Mau apa?!" Tanya Vanilla.
"Mau ngomong sama Lo.." jawab Rey.
"Ngomong apa?! Buruan! Gue mau ke perpus!"
"Gue mau nanya kenapa Lo cuek ke gue?" Rey bertanya.
"Pertanyaan Lo gak penting!" Vanilla berdiri dan pergi keluar kelas.
Diluar kelas, Vanilla melihat Glen dan Zean yang mengintip dari jendela. Vanilla hanya menatapnya dengan tatapan sinis.
"Kalian ngapain?!" Tanya Vanilla.
"A-anu, l-lagi ngelapin kaca, biar gak berdebu.." jawab Glen sambil mengusap-usap kaca. "Iya kan Ze?"
"Iya, ini kita lagi bersih-bersih.." Zean ikut menjawab.
Vanilla pun melanjutkan langkahnya, Rey berlari dan mencekal tangan Vanilla. "Gue mau tau jawabannya Mell!" Ucap Rey.
"Gue mau ke perpus!"
Rey langsung menarik Vanilla ke taman belakang sekolah, berkali-kali Vanilla melepas genggaman Rey. Namun apa daya? Kekuatan cowo lebih besar dibanding cewe.
"Mau Lo apa sih Rey?!" Vanilla berteriak.
"Gue cuma mau tau alesan kenapa Lo bersifat kaya gini ke gue Mell, gue gak tahan liat Lo nyuekin gue Mell!!" Jelas Rey. "Gue gak bisa jauh dari Lo.."
"Gausah drama Rey!! Ini semua bagian dari rencana Lo kan?!"
Rey mengacak-acak rambutnya frustasi. "Rencana apa Mell? Gue gak ngertiii.."
Tak sadar mata memerah, dan bulir bening menetes, dengan cepat, Rey mengusap pipi Vanilla. Namun berhasil ditepis Vanilla.
"Gausah sok peduli ke gue Rey!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Marshmellow {END}
Teen Fiction{SEKUEL OF: MY DESTINY} *Genre: Love and Humor story {TIDAK TERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!} "Mellow, pacaran yuk? yuk! yuk! yuk!" ajak Reyga. "Boleh-boleh aja, tapi gak sekarang.." "trus kapan?" "Tahun 9999, lebih 7bulan, 2minggu, 5hari, 4jam...