56. Cemburu (b)

382 67 9
                                    

Biasakan Vote ya sebelum membaca:)
Sekedar mengapresiasi kerja keras Author.




Kemarin gak update karna diomelin doi karna main WP tros:v

"Lo masih sayang sama Michelle?!" Todong Vanilla, kali ini dia sedang berada di kantin bersama Rey. Iya, Rey menyusul Vanilla karna merasa ada yang aneh pada gadis ini.

"Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"Ck, tinggal jawab aja apa susahnya?! Malah protes segala!"

Rey menyiritkan alisnya, sebenarnya apa yang terjadi pada Vanilla? Kenapa dia semarah ini?

"Lo budek Rey?! Jawab dih!" Vanilla kembali mengoceh.

"Iya-iya.."

Vanilla refleks menatap Rey. "Jadi bener Lo masih sayang sama Michelle?!"

"Lah, kata siapa Mell?"

"Lah itu tadi katanya iya!! Gimana sih."

"Maksud aku, 'iya' dalam artian, gue mau jawab pertanyaan Lo Mell.." Rey menjelaskan.

"Jadi gimana? Lo masih sayang gak sama Michelle?!"

"Masih-" belum selesai Rey bicara, Bik Mayang meletakkan dua porsi siomay. Rey melirik ke Nik Mayang. "Makasih ya Bik.."

"Iya, sama-sama Nak Rey." Bik Mayang pun kembali ke tempatnya.

Rey menata mangkuk siomaynya. "Jadi, aku tuh masih sayang sama Michelle, tapi sebagai sa-" Rey melirik ke arah sampingnya. Dimana gadis itu?

Rey melirik ke sekeliling kantin, terlihat Vanilla sedang berjalan keluar kantin dan meninggalkannya.

"Aneh, katanya tadi mau denger penjelasan gue!" Oceh Rey, kemudian dia mulai memakan siomaynya itu.

Sementara di sisi lain, Vanilla sedang berjalan meninggalkan Rey, dia mengitari sekolah untuk mengatasi badmoodnya karna mendengar ucapan Rey yang ternyata masih menyayangi mantannya itu.

Vanilla sedang berjalan di sisi lapangan, hingga tiba-tiba sebuah bola menghantam kepalanya. Membuat gadis itu tersungkur ke lantai.

"Eh, sorry-sorry!" Seorang cowo datang dan mengulurkan tangannya pada Vanilla, bisa dipastikan dia pelaku semua ini, huh dasar!

"Duuuh.. kalo main yang bener dong! Sakit tau!" Keluh Vanilla.

"Iya, maaf, tadi gak sengaja. Lagian kenapa Lo jalan di tengah-tengah lapangan gini ha?!"

Vanilla menerjap-nerjapkan matanya. Benar! Kenapa dia sudah berada di tengah-tengah lapangan?!

"Ya suka-suka gue lah! Kaki-kaki gue."

"Masih sakit gak?" Tanya Cowo itu.

"Hm, masih."

"Sini gue liat coba.."

"Eeeh, gausah!"

"Yaudah."

"Mell..!!" Itu suara Rey, rupanya cowo itu mencari Vanilla sampai ke sini.

"Eh, liatin dong ini, sakit banget tau!" Suruh Vanilla pada cowo yang tadi melukai dirinya dengan bola basket.

Cowo itu bingung, namun di detik berikutnya dia menyingkap rambut Vanilla untuk melihat memar di dahinya.

Rey yang melihat itu pun langsung berlari dan refleks menarik kerah cowo tadi.

"Kamu apain si Vanilla?!" Rey bertanya dengan sangarnya.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang