55. Cemburu!

385 61 14
                                        

Yuk vote dulu!





"Micha..?"

"Rey?"

Rey meletakkan buah yang tadi ia beli, dan langsung berlari memeluk gadis yang ia sebut Micha itu.

Vanilla yang melihat hanya kebingungan, ada apa ini?

"Lo darimana aja?" Rey bertanya.

"Gue selama ini tinggal di Turki Rey, maaf ya gak bilang-bilang.."

"Dan, kenapa Lo berhijab?"

"Gue mualaf." Michelle menjelaskan, membuat Rey menganga tidak percaya.

"Kalian saling kenal?" Sambar Vanilla.

Michelle mengangguk. "Dia cowo yang aku ceritain, Van."

Vanilla mencoba mengingat, jadi Rey ini dulu kekasih Michelle? Yang dulu terpisah karna masalah kepercayaan?

"Kalian juga saling kenal? Ada hubungan apa?" Michelle balik bertanya.

"Kita sahabat." Rey menjawab, Michelle hanya mengangguk mengerti.

"Lo mau beli apa disini? Biar gue ikut temenin." Ujar Rey, membuat Vanilla sedikit merasa cemburu.

"Mau beli buah semangka! Lo masih inget kan kalo gue suka banget jauh semangka."

Rey mengangguk. "Gue inget kok, gue masih inget semuanya."

Kemudian Rey menggandeng tangan Michelle dan melupakan Vanilla yang juga hadir diantara mereka.

Vanilla hanya membuntuti dua orang itu mengelilingi pasar mencari semangka. Sangat menjengkelkan!

Setelah lelah mencari semangka untuk Michelle, mereka berdua malah duduk-duduk di cafe, dan lagi-lagi Vanilla hanya membuntuti dengan hati yang mamanas.

"Lo pulang ke Indo, udah berapa lama Cha?"

Iya, Rey memanggil Michelle dengan panggilan sayangnya dulu, Micha.

"Udah cukup lama Rey, sekitar satu bulanan."

"Om sama Tante sehat kan?"

"Alhamdulillah kok."

"Mereka gak marah liat Lo jadi mualaf gini Cha?" Rey kembali bertanya.

"Awalnya mereka marah, tapi makin kesini mereka mulai menerima.."

Kemudian seorang barista meletakkan pesanan mereka berdua.

"Loh Mell, Lo gak pesen apa-apa?" Rey bertanya.

Vanilla hanya menggeleng malas.

"Oooh, yaudah.."

Sialan! Hanya itu jawabannya?! Vanilla sekarang benar-benar kesal. Apalagi dia teringat ucapan Keysha kemarin, bahwa Rey hanya mencintai dua orang dalam hidupnya, Michelle dan Vanilla.

Apa cinta Rey pada Michelle kembali tumbuh? Apalagi sekarang tidak ada penghalang apa-apa diantara mereka.

Michelle menyeruput ice coffee pesanannya. "Oiya, gimana kabar Reyna? Gue punya novel bagus di rumah, kali aja dia mau ngangkut."

Mimik wajah Rey kini berubah. "Dia udah gak ada, Cha." Rey menjawab, membuat Michelle terkejut sekaligus tidak enak hati.

"M-maaf Rey.." lirih Michelle.

"Iya, gak pa-pa."

Mereka berdua terus saja asik berbincang tanpa menanyai Vanilla sedikitpun. Vanilla mencoba menyibukkan dirinya dengan bermain ponsel dan membaca Wattpad, tapi tetap saja dirinya kesal mendengar Rey dan Michelle tertawa lepas tanpa mengajak dirinya.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang