54. Ayo Balikan!

432 61 13
                                    

Biasakan Vote sebelum membaca ya readers Budiman.


Vanilla sedang sibuk memakan bakso pesanannya di kantin, perutnya sangat lapar, tadi pagi tak sempat sarapan karna cukup kesiangan.

Tiba-tiba seseorang meletakkan segelas es teh manis di meja Vanilla. Vanilla mendongak, menemukan wajah tampan Rey.

"Dilanjut aja makannya, gue mau liatin bidadari makan bakso." Ujar Rey. "Ini es teh manis spesial buat Lo."

"Jangan bikin terbang!" Vanilla mendengus kesal.

"Loh, Lo kan bidadari, harusnya terbang dong?"

"Lo gak pesen makanan?" Vanilla mengalihkan topik.

"Kenyang."

"Makan apaan?"

"Kenyang liatin kecantikan Lo, Mell."

"Hish, gombal!!" Vanilla kembali melahap baksonya. "Sama sahabat sendiri gak boleh gitu, ntar friendzone, ribet!" Lanjut Vanilla.

"Kalo gak mau ribet, ayo balikan."

"Balikan gimana maksud lo?" Vanilla bertanya.

"Ya, balikan jadi pacar gue.."

"Loh, emang kita pacaran?"

Setdah, ni cewe amnesia dadakan apa gimana?!

Rey menghela nafas sabar, kemudian dia malah menyeruput es teh manis yang tadinya untuk Vanilla.

"Loh, katanya buat gue? Kok diminum?" Vanilla bertanya.

"Hati gue lagi panas, butuh yang dingin-dingin." Rey menjawab, masih dengan nada kesalnya.

Vanilla hanya mengangguk-anggukan kepalanya, lalu lanjut makan tanpa ada beban sedikitpun.

Dasar!

Rey menatap Vanilla dalam, gadisnya ini dari dulu sangat menggemaskan, mungkin jika statusnya masih kekasih Vanilla, Rey akan mencubit pipi tembam itu sekarang juga!

Oh ayolah, cerita ini harus berakhir dengan bahagia. Rey harus berusaha meraih hati Vanilla kembali, dan semoga kedepannya tidak ada konflik lagi.

(Author tersenyum licik:v)

"Buset dah, laper apa gimana buk?" Rey bertanya, pasalnya Vanilla begitu cepat menghabiskan baksonya.

"Iya, bahkan kayaknya masih laper, liat muka Lo jadi pingin gigit!"

"Sejak kapan pacar gue jadi kanibal?!"

Pertanyaan Rey membuat Vanilla melotot tajam.

"Eh, lupa! Maksud gue sahabat." Lanjut Rey.

"Minum nih, biar bisa konsentrasi!" Glen tiba-tiba datang membawa sebotol air mineral.

"Nih tisu, buat ngelapin keringet gugup Lo!" Zean ikut meledek Rey dengan memberi segulung tisu, dan parahnya itu tisu toilet.

Sialan! Dari dulu sampai sekarang masih saja jadi pengganggu. Awas saja kalian, akan Rey cincang hingga halus!

Rey hanya menatap sinis dua curutnya itu, sementara Zean dan Glen hanya tertawa di pojok kantin menyaksikan Rey yang tercanggung-canggung menghadapi Vanilla.

"Seberapa lama kita kenal?" Vanilla tiba-tiba bertanya, membuat pandangan Rey teralih padanya.

"Hm, udah cukup lama. Hampir satu tahun malah.."

"Kalo gitu kenapa gugup? Apalagi sampe nyuruh Glen sama Zean buat bawain ini semua." Ucap Vanilla sambil menunjuk ke arah air mineral dan tisu yang di bawa dua curut Rey.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang