Oke, ini kisah Arthur dan Metha.
Emang konsep alurnya gini ya, so aku harap kalian gak protes:v
Hari ini untuk pertama kalinya Metha berkunjung ke rumah lama Arthur, atau bisa dibilang rumah masa kecil Arthur. By the way, masih ingat saat mereka belajar kelompok di rumah Arthur bersama Vanilla? Sekarang rumah itu sudah dijual, karna Arthur lebih memilih tinggal di rumah lamanya yang sederhana.
"Ayo masuk!" Ajak Arthur.
Metha mengangguk, tangannya di gandeng Arthur untuk masuk ke rumah lamanya. Ada seorang ART yang mneyambut ramah mereka.
"Nah, Met. Kenalin, ini Bi Fatma Art disini.." ujar Arthur.
Metha tersenyum. "Saya Metha, pacarnya Arthur.."
Oiya, orang tua Arthur lagi ke Luar Negeri untuk urusan bisnis, jadi di part ini Metha gak ketemu sama kedua orang tua Arthur.
Metha pun duduk di ruang tamu, di ruangan ini banyak sekali foto-foto lama yang terpajang.
Matanya melirik ke sebuah foto gadis kecil yang sedang di peluk oleh anak cowo, bisa Metha pastikan cowo itu Arthur, tapi siapa gadis kecil itu? Setau Metha Arthur anak tunggal.
"Silahkan diminum.." Bi Fatma meletakkan sebuah gelas di depan Metha dan Arthur.
"Makasih ya Bi."
Pandangan Arthur beralih ke Keysha. "Lagi ngliatin apa sih, sayang?" Arthur bertanya.
"Hah?" Metha sedikit terkejut. "Ah itu, kok ada foto anak cewe? Itu siapa ya?" Tanya Keysha sambil menunjuk sebuah foto yang terpajang di dinding.
"Oh itu, itu foto adik gue Met."
"Hah? Adik? Bukannya Lo anak tunggal?!"
Arthur menggeleng. "Dulu gue punya adik cewe Met, tapi udah meninggal dua tahun lalu karna tabrak lari.."
"M-maaf ya Thur.." Metha jadi tidak enak hati, kenapa dia harus mengungkit hal yang menyediakan di kehidupan Arthur.
Arthur tersenyum simpul. "Gak pa-pa, gue udah ikhlas kok."
"Trus gimana penabraknya? Udah ketangkep?"
Raut wajah Arthur terlihat marah. "Sampe sekarang gue belum tau penabraknya siapa, kalo suatu saat gue ketemu penabraknya, gue janji bakal nghancurin hidup orang itu!"
Metha mengusap punggung Arthur. "Sabar ya.."
"Lo mau liat Spot terbagus rumah ini gak?" Tawar Arthur.
Metha mengangguk, tentu saja dia mau, dia bahkan menunggu Arthur mengajaknya berkeliling rumah sederhana ini.
Arthur mengajak Metha ke sebuah kamar, sepertinya ini kamar cewe, mungkin kamar adik Arthur dulu.
Arthur membuka jendela kamar itu, sebuah air terjun yang indah terlihat menyejukkan mata. Siapa sangka rumah ini berhadapan langsung dengan air terjun.
"Whoaaa! Indah sekali!" Ujar Metha.
"Ini Spot terbagus di rumah ini, sekaligus kamar adikku dulu.." Arthur menjelaskan. "Nanti kita bisa main langsung ke Air terjun di belakang rumah.."
Setelah puas melihat Air terjun, Metha berkeliling kamar adik Arthur. Warna putih dan abu mendominasi kamar ini, sangat aesthetic.
Ada sebuah meja belajar kecil disana, beberapa kertas Kanvas juga tergeletak di meja itu. Mungkin adik Arthur suka melukis. Itu dibuktikan dengan banyaknya piala lomba melukis yang terpajang di lemari kaca.
"Lukisannya bagus banget!" Ujar Metha kala dia melihat sebuah lukisan sebuah danau dan dua ekor angsa putih yang sedang berciuman, sehingga membentuk sebuah tanda Love.
"Ah, itu lukisan Arsella saat dia berumur lima tahun, indah bukan?" Arthur menjelaskan.
Brakkk!!
Metha menjatuhkan lukisan itu ke lantai."A-Arsella?" Metha bertanya.
"Iya, nama adik gue Arsella."
Seketika tubuh Metha membeku, dia teringat masa dua tahun silam, dimana dirinya telah melakukan dosa besar kepada seorang gadis kecil.
Malam itu Metha baru belajar mengendarai mobil, di tengah malam dia keluar rumah untuk membeli sesuatu. Di tengah perjalanan dia menabrak seorang gadis, saat itu Metha bingung harus apa, dia bahkan takut untuk meminta bantuan, dia takut masuk penjara dan disalahkan.
Saat Metha membalik tubuh gadis itu, dia melihat sebuah kalung bertuliskan Arsella di leher gadis itu. Karna takut melihat darah yang terus keluar dari tubuh gadis itu, Metha pun pergi tanpa menolong sang gadis.
"Met? Lo kenapa?" Arthur bertanya dengan khawatirnya.
"A-apa gue yang nabrak adiknya Arthur?" Batin Metha.
Vote ya cantik, ganteng!
Terimakasih!
Yuk baca part selanjutnya!
Salsabil_salwa.
14.01.2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Marshmellow {END}
Novela Juvenil{SEKUEL OF: MY DESTINY} *Genre: Love and Humor story {TIDAK TERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!} "Mellow, pacaran yuk? yuk! yuk! yuk!" ajak Reyga. "Boleh-boleh aja, tapi gak sekarang.." "trus kapan?" "Tahun 9999, lebih 7bulan, 2minggu, 5hari, 4jam...