20. Penculikan (2)

545 73 14
                                        

Biasakan Vote sebelum membaca!

Kemaren nggantung ya?:v

Heheee...

Soalnya kemaren mood gue cuma sanggup nulis segitu:v

Oiya, di part ini bacanya dengan cermat ya! Biar kalian ngerti maksud Author.

Di part ini minim dialog, lebih banyak cerita kronologinya:)

Let's go!








Vanilla tersadar dari pingsannya. Tangannya sakit, tangannya diikat dengan kursi yang ia duduki, begitu pula dengan kakinya. Mulutnya di sumpal kain, menyulitkannya untuk berteriak.

Matanya juga ditutupi kain hitam yang tebal, hingga ia tak melihat apa-apa selain kegelapan.

Vanilla mencoba melepaskan dirinya, namun yang ia dapat hanyalah goresan luka akibat gesekan tali dan tangannya.

"Sebenarnya cewe itu mau kita apakan?"

"Tunggu bos datang saja, kita akan tahu setelah ia datang nanti.."

Beberapa penjahat itu berbincang di luar ruangan, membuat Vanilla berfikir keras siapa Bos mereka.

Tap.. tap.. tap..
Suara langkah kaki terdengar jelas, mendekati Vanilla yang sedang mencoba melepaskan ikatannya.

"Hello.. Vanilla Luxury Queenshy? How are you?" Tanya seorang wanita yang duduk di depan Vanilla.

Vanilla tak bisa melihat wanita itu, karna matanya tertutup kain.

Tapi suaranya?

Ini seperti tidak asing di telinga Vanilla, dia siapa?!

"Lepasin kain yang dimulutnya itu!" Wanita ini menyuruh anak buahnya.

"Baik, Bos.."

Kain yang menyimpan mulut Vanill di lepaskan, membuat Vanilla bisa bicara sekarang.

"Heh! Jawab!" Suruh wanita yang disebut Bos itu. Wanita itu menarik dagu Vanilla dengan kasar.

"A-aku baik.." jawab Vanilla gugup, jantungnya berdegup kencang.

Selanjutnya, wanita itu melepaskan cengkraman nya dengan kasar. "Bagus deh kalo gitu! Gue bakal bikin Lo gak baik!"

"Tolong lepasin gue.. gue salah apa? Dan Lo siapa?" Tanya Vanilla.

"Lepasin?" Desis wanita itu. "Hahahahaaa.. susah-susah gue dapetin Lo, dan Lo minta dilepasin? Gak akan!"

"Lo siapa?!" Tanya Vanilla.

"Ah, masa Lo lupa sih sama gue? Gak seru ih!!" Jelas wanita itu. "Masa Lo gak kenal suara gue?"

"Sebenernya apa mau Lo?!" Tanya Vanilla.

"Mata, sama ginjal Lo!"

Vanilla terkejut. Sebenarnya siapa wanita yang ada di hadapannya ini.

"Jangan main-main!" (Bukan Istaka ya gaes:v). "Kalo Lo punya masalah sama gue, kita bisa bicarain!" Pinta Vanilla.

"Masalah gue gak bakal selesai hanya dengan bicara Van!"

Wanita itu membuka penutup mata Vanilla dengan kasar. Perlahan Vanilla membuka matanya, melihat siapa yang mengancamnya sejak tadi.

*****

Rey mulai menyelusup ke dalam, perlahan dia mulai melumpuhkan beberapa penjaga di luar.

Dia mulai masuk ke beberapa ruangan, tapi hasilnya nihil! Dia naik ke lantai dua, baru saja ia menginjakkan kakinya di tangga ke -dua. Salah seorang penjahat hampir memergoki Rey.

Marshmellow {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang