Happy reading
------------------------------"Hahh?!" Aku kaget hingga membuat Rara bengun dari tidurnya.
**
"Woyy pelan² napa jangan teriak² aku jadi kaget,"Rara.
"Hehe maap," ucap ku nyengir.
"Jadi maksud kamu gimana?," Tanya ku."Jadi orang tua aku tuh juga udah cerai saat aku masi kecil ya paling masi tk kalo ga salah," Rara.
"Oke terus?," kata ku agar Rara tetep lanjut.
"Dulu aku waktu kecil jarang banget keluar karna papa aku ngasi aku mainan banyak banget buat aku main di rumah aja, sampai suatu saat orang tua aku cerai karna permasalahan mereka, terus mama aku pergi dari rumah dan aku tinggal sama papa, tiba² suatu hari papa bawa cewe barunya tinggal di rumah dan aku tinggal sama tante itu, dia sih ga jahat gimana gitu tapi aku ngerasa ga nyaman aja tinggal sama dia, dan akhirnya mama aku bawa aku kabur dari rumah saat aku udah kelas 8 smp dan itu tanpa sepengetahuan papa, setelah sekian lamanya papa aku udah nikah lagi sama cewenya, begitu pun mama ku akhirnya dia menikah juga dengan duda, otomatis aku juga pindah sekolah ke daerah yang baru, saat lulus smp aku mutusin buat sekolah diluar kota, yaitu disini dimana sekolah ini juga sekolah impian aku, walau aku masuknya pas udah kelas 11 tapi aku seneng banget bisa sekolah disini, dan akhirnya ketemu kamu hehe," aku benar² mendengarkan cerita Rara dan aku semakin ingin mengenal seorang Rara, aku juga bisa bersyukur karna bukan aku lah orang yang paling sengsara didunia ini, masih banyak diluar sana yang lebih merasakan sakit dan pedih akan kehidupan, seperti Rara ia sudah broken home disaat dia kecil, yang dimana seharus nya diumur segitu ia main dengan teman² nya,namun malah menghadapi masalah keluarga seperti ini.
"Kamu hebat banget sekecil itu udah ngerasain pahit nya kehidupan," ucap ku namun Rara malah tersenyum.
Aku pun membalas senyuman Rara dan menarik tangannya ke membawa badannya ke pelukan ku, namun aku merasakan baju ku bahas ku dorong lembut badan Rara.
Ternyata ia menangis aku bingung kenapa dia tiba² menangis.
"Kenapa nangis?," Tanya ku."Gapapa," Rara menjawabnya sambil tersenyum.
"Ihh kenapaa??," Gigih ku.
"Aku terharu aja dan ngerasa nyaman sama pelukan kamu," katanya.
"Ihh jangan cengeng apus air matanya sana," jawab ku.
"Kamu tau? Aku kan cengeng banget, apalagi liat orang nangis aku juga bakal ikutan nangis," Rara.
"Iyaa tau udah jangan nangis," ucapku menenangkan Rara.
"Emang kamu ga cengeng?," Tanya Rara.
"Hmm cengeng sih tapi aku bisa nahan nangis aku dideket temen² atau orang lain, selain keluarga aku, cuman aku belum pernah nangis didepan temen² aku, jika aku nangis sekejer² nya aku didepan orang yang bukan keluarga aku, maybe itu udah sangat menyakitkan untuk aku," ucap ku.
"Bila kamu ga kuat jangan ditahan nangis aja, bahu aku siap kok buat kamu hehehehe," ucap Rara menepuk pundaknya sendiri sambil tersenyum dan aku pun ikut tersenyum.
Ella pov end
Mereka lanjut dengan film nya sampai larut malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
When I Love Her
Teen Fiction[END] seorang gadis yang terjebak di dalam dunia tak bisa di deskripsikan dengan jelas ini, mulai dari broken home nya hingga merambat ke jalan yang salah, karna suatu alasan dan di dorong juga dari hal yang ia suka sehingga membuat nya juga ingin...