34

2.5K 210 4
                                    







happy reading
----------------------------




Sinar pagi menyeruak masuk ke jendela Ella, ia menggeliat dan membuka matanya lalu ngecek hp nya dan mendapat chat dari papa Ella.

papa
—————

el besok papa udah diizinin libur
jadi besok papa pulang, tunggu
papa ya el

Seketika Ella kaget dapat kabar ini dia senang karna papa nya pulang besok ia benar² merindukan papanya namun disisi lain ia tak ingin ada keributan lagi dirumah ini. Sudah cukup bagi dirinya memikirkan masalah yang membuat kepalanya sakit.

**

Ella sampai di sekolah, hari ini ia tak berangkat bersama Rara karna mereka sibuk masing², setelah mengantarkan bakso dan main sebentar di rumah Ella, Rara langsung pamit pulang.

"hai ra," sapa Ella kepada Rara yang sedang asik dengan hp nya.

"ehh tumben gak telat kalo berangkat sendiri,"

"biasalah," canda Ella.

Pelajaran pertama pun masuk, hari ini guru yang mengajar adalah guru muda jadi anak² murid dikelas lebih santai.

"bukk," teriak Rara kepada sang guru, guru muda tersebut langsung menengok ke Rara.

"iya kenapa ra?," lembut buk guru.

"ibuk tau gak beda nya ibuk sama menara eiffel?," tanya Rara, mendadak semua murid disana menatap ke Rara begitu pun Ella. Guru muda itu hanya mengerutkan dahinya karna tak tau maksud Rara.

"ya beda lah ibuk manusia," jawab sang guru.

"bener sih buk, tapi bukan itu jawabannya, kalo menara eiffel ada paris, kalo ibuk ada di hati saya," santai Rara menggombali guru tersebut, sontak seisi kelas gempar dan tertawa bersama karna Rara.

"bisa aja kamu ra," senyum buk Christy ke Rara.

"wuihh bisa² nya si rara gombalin ibuk christy anjir bhahahahha," kata salah satu anak murid disana.

Pawang Rara yang berada disampingnya pun langsung memasang muka marah, saat Rara hendak tertawa menghadap samping ia tak sengaja melihat tatapan Ella yang mengerikan, sontak ia menghilangkan tawanya dengan sengiran kepada Ella.

"hehe canda yang," takut Rara. Namun Ella tak menjawab ia malah mencubit paha Rara.

"awhh awhhh sakitt ishh," Rara kesakitan.

"ngomong apa barusan?? ulangin?!," kata Ella masih mencubit Rara.

"awhh iya² maap yang ga lagi² dehh," ampun Rara ke Ella, karna cubitan Ella benar² mematikan. Akhirnya Ella pun melepaskan cubitannya.

"awas diulangin," Ella pun membuang mukanya ke arah berlawanan dengan muka Rara.

"iya iya, jangan marah ih ntar cantik nya nambah,"

blush-

Ella mengulum senyumnya dan pipinya pun merah.

When I Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang