10

3.4K 253 1
                                    

[happy reading]
----------------------------------

"Apa??!!," Kaget Ella dan melepaskan pelukan Hanna kemudian maju kedepan, langsung menampar pipi Hamdi keras, Hanna dan Danira kaget besar sampai mereka menutup mulut masing².

Hamdi yang ditampar pun juga ikut kaget dengan tamparan dadakan dari Ella.

"El udah el," ucap Danira yang ingin mencegah Ella yang kini di tengah emosinya.

"Lo diem ra," oke Danira tau Ella sedang emosi maka sebaiknya Danira diam dari pada kena sembur juga pikir Danira.

"El udah gue gak papa pliss lo jangan gini ayo pulang el," sampai Hanna pun ikut bicara.

"Ga han, lo juga mending diem," Danira langsung memberi kode ke Hanna agar Hanna diam saja.

"Kenapa el?," Tanya Hamdi yang masi terpaku kaget.

"Apa? Lo tanya kenapa?"

"Iyaaa kenapa lo tampar gue ha?!," Hamdi mulai ngegas dan suasana makin panas.

"Lo masih tanya kenapa??!! Ya karna lo nyakitin temen gue lah"

"Tapi hanna aja sabar kenapa elo yang ngegas banget ha?!! Sampe nampar gue, elo perlu tau kalo hal ini bisa aja gue laporin polisi el," seketika Danira dan Hanna kaget namun tidak dengan Ella.

"Cihh lo ngancem gue? Iya? Apa lo mau gue bongkar sekarang juga didepan mereka? Apa beda nya elo sama gue?! Uppsss ya beda lah, beda nya elo lebih parah ham !!," Sungguh Ella sudah kalap dengan emosi nya, namun orang berdua di belakang sana bingung apa yang Ella dan Hamid bicarakan, seperti nya ada rahasia yang mereka sembunyikan dari semua orang hingga Hamid pun langsung terdiam dengan kata² Ella barusan.

"Apa? Diem lo sekarang, takut lo?," Ella.

"Hm... Hmm.. okee okee gue minta maaf el, han, ra, gue maaf banget el ga bisa nepatin janji buat ga nyakitin hanna tapi kita udah ga cocok lagi," Hanna dan Danira heran kenapa tiba² Hamid yang tadinya ngegas ke Ella jadi ciut minta maaf seperti itu.

"Serah lo pokoknya jangan pernah ganggu temen gue lagi, dah yuk han, ra kita pergi," Ella langsung meninggalkan Hamdi begitu saja.

"Akhhh dasar lo el berani nya ngancem, awas aja lo," ucap Hamdi kesal.

Sesampai di mobil Danira, mereka langsung menuju ke apartemen Danira karna permintaan Hanna yang ingin nginap sementara di apartemen Danira untuk menghilangkan kesedihannya.

"El? Maksud lo bongkar tadi apaan?," Tanya Hanna.

"Hm? Aaa itu, bukan apa² sekedar ngancem dia doang"

"Yakin lo? Jangan ada yang lo sembunyiin ya dari kita²," ucap Danira.

"Yakali gue nyimpen rahasia ma klean semua, dah lah kita kan mau bangun mood hanna, jan pikirin yang barusan," Ella.

"Iya deh," Danira.

"Eh ra btw lo bisa bawa mobil ternyata keren banget," Hanna.

"Hahahha iya han mayan lah," Danira.

Kini mereka sampai di apartemen Danira, Danira duduk di sofa karna lelah berdiri dari tadi dan Ella tiba² menghempaskan badannya ke paha Danira.

"Aw aw aw sakit ege," ucap Danira.

"Hahah kebangetan emang si el," Hanna.

"Ya maap gue capek nih"

"Capek ngapain lo? Emosi doang dahal tadi," Danira.

"Ya emosi juga pake tenaga kali," Ella.

"Ahh klean ribut mulu gue laper makan yukk," kata Hanna.

"Bener tuh makan lah kuy," Danira.

"Akhh kenyang gw, tapi gk papa ayok lah," Ella.

"Kita masak aja ga usah pesen makanan biar rame," usul Ella dan disetujui oleh yang lain.

"Masak paan?," Danira.

"Mie carbonara aja kali ya pake sosis dan printilan laennya ntar kita tambah," ucap Ella dan kembali di setujui oleh yang lainnya.

Kini mereka mulai menyiapkan bahan² nya mulai dari keju, sosis, dll.

Jujur sebenarnya Ella jarang sekali masak mungkin karna dia anaknya terlalu manja, hingga yang berkuasa di dapur Hanna dan Danira saja Ella bagian yang kecil² nya.

"Mmm gue ngapain nih wei," tanya Ella.

"Nih nih lo potong bawang dikit ama sosis nya, lo pokoknya yang bagian motong² aja deh," perintah Danira dan diikuti oleh Ella langsung, kini Hanna sedang masa saus carbonaranya.

Saat Ella asik sendiri memotong² pas di akhir² tiba² pisau nya meleset dan mengenai tangan Ella yang kini banyak mengeluarkan darah.

"Akhhh aw aw aw," teriak Ella karna kesakitan, mendengar itu Hanna dan Danira bergegas ke tempat Ella melihat langsung ada apa dengan Ella.

"Kenapa el?," Tanya Danira namun belom di jawab oleh Ella ia langsung paham bahwa tangan Ella terluka tanpa basa basi ia menyedot luka Ella dan darah nya ia ludahi di wastafel sedangkan Ella meringis kesakitan karna lukanya benar² dalam.

"Han han ambilin kotak p3k gue lemari deket tv tolong dong," suruh Danira dan Hanna langsung lari ke ruang tamu untuk ambil p3k tersebut.

Setelah di beri p3k oleh Hanna, Danira langsung suruh Ella duduk di kursi meja makan dan Danira berlutut buat mensejajarkan tangannya Ella, langsung saja ia obat kan dan di tutup pakai hansaplas.

"Udah udah jan nangis dah mendingankan?," Tanya Danira.

"Mmm udah maaf ya gue ga becus motong nya," Ella.

"Yaa gk papa biar gue aja yang lanjutin el,"Hanna.

"Gak usah gue juga mau ngebantu klen lah," namun awalnya Hanna dan Danira menolak dan tetap menyuruh Ella duduk saja, yaa namanya Ella pasti anaknya keras kepala, akhirnya Hanna dan Danira membiarkan Ella memotong² lagi namun Danira mengawasi Ella dari belakang.

Selesai makanannya jadi mereka langsung membawa makanan tersebut ke ruang tamu niatnya makan sembari nonton tv, banyak lelucon yang mereka buat hingga mereka bertiga sakit perut, tak lupa juga mereka mem vidio call Nara dan Kia, mereka bertiga sudah mengajak Nara dan Kia gabung namun mereka berdua tak bisa keluar oleh orang tuanya, akhirnya mereka bercerita ke Nara dan Kia masalah tadi sampai mereka berdua ikut geram, selesai itu vc an mereka kelar dan lanjut dengan canda tawa mereka, walau makanannya habis.

Saat asik nontom film Ella sedikit ngecek hp nya dan ternyata ada chat masuk dari Xuanh dan Ella benar2 kaget saat membaca pesan dari Xuanh.

"OOOOMAIIGATTT!!," Ella.




Haiiii
Update lagi, dh lah ga mau banyak bacot inti nya maap kalo ada typo, dan jan lupa vote dan share ya kalo ga aku sedih nih:(
Byeee

When I Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang