38 (21+)

8.1K 288 14
                                    






happy reading
---------------------------------







Pagi hari datang cahaya matahari menyeruak masuk ke celah² jendela kamar Ella, embun pagi yang dingin menyejukkan suasana pagi ini, membuat Ella semakin menarik selimutnya hingga dada.

Tiba² alarm Ella berbunyi keras membangunkan Ella dari tidurnya, ia segera duduk dan mengucek² matanya sembari mengumpulkan nyawa.

Setelab itu ia meninggalkan kasurnya dan menuju ke kamar mandi untuk berangkat sekolah.

Pagi ini Rara sudah ngechat Ella mengatakan bahwa ia akan menjemput Ella kerumahnya pagi ini dan Ella pun mengiyakan ajakan Rara.

Selesai mandi Ella membiarkan rambutnya basah karna ini masih terlalu pagi untuk berangkat, sekaligus ia sebenarnya lebih suka membiarkan rambutnya kering sendiri dari pada harus mengeringkan dengan hair dryer.

Setelah beberapa menit Ella pun memakai baju seragamnya, dan membuka pintu kamar lalu mencari mamanya.

"mama, ella pamit sekolah dulu," Ella pun pergi keluar dilihat dari rumahnya jika mobil Rara sudah menunggu Ella didepan sana.

Ella pun segera masuk ke mobil Rara, saat sudah masuk ia tersenyum melihat Rara begitu pun sebaliknya. Ella tiba² mencium pipi Rara sekilas sambil tersenyum manis, sedangkan Rara terkaget karna ini masih pagi.

"tumben?," tanya Rara.

"morning sayang," balas Ella semangat, "yuk jalan ntar kita telat," Ella mengandeng sebelab tangan Rara yang tak berkerja.

"iya sayang," Rara pun menancapkan gas nya cepat menuju sekolah.

**

Sesampainya di sekolah, mereka berdua turun namun Ella melepas gandengannya setelah keluar dari mobil.

Kini Rara dan Ella sudah sampai di depan pintu kelas mereka, saat ingin duduk di kursi namun tiba² Oniel menepuk pundak Rara.

"raaa!," tepuk Oniel.

"apasihh! bikin spot jantung org aja lo pagi²," kesal Rara.

"hehe mangap, itu tadi ada adek kelas nyariin lo, cantik banget lagi yg nyariin lo," semangat Oniel.

"dihh apaan dah cantikan juga ella," balas Rara cepat, seketika Ella yang di samping Rara pun kaget, bisa²nya Rara bilang begitu di depan Oniel.

"dihh dasar butem lo," ejek Oniel namun Rara kebingungan.

"butem apaan?," tanya Rara.

"bucin temen," ucap Oniel agak sedikit ngegas.

"dih kok ngamok," balas Rara sedikit tertawa.

"dahlah cape gue ngomong sama lo, memperbanyak dosa orang aje lo, istifar guee ama lo ra ra," ucap Oniel pasrah dengan sikap ngeselin Rara.

"sabar ya niel, semua ada jalannya kok," Rara mengelus² punggung Oniel.

"lepas aku jijik sama mas," Oniel menghempaskan tangan Rara dramatis seperti di sinetron².

When I Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang