5

4.2K 344 3
                                    

"Lo kenapa hm?," Danira menaikan kepala la dilihat ternyata Ella menangis, Ella yang berpapasan dengan muka Danira pun akhirnya tak kuat menahan tangis nya lagi, reflek Ella langsung memeluk Danira erat, Danira pun terkejut, namun ia membalas pelukan Ella sambil mengelus punggung dan rambut Ella.

**

Danira tetap memeluk hangat Ella dia akan menunggu jawaban Ella sampai Ella mau berbicara padanya dengan lancar.

"El lo kenapa? Ga usah jawab sekarang juga gakpapa, gue tunggu lo bisa jawab dengan benar kok," masi tetap memeluk Ella, kemudian beberapa menit Ella melepas pelukannya diikuti oleh Danira.

"Udah mendingan?," Tanya Danira

"Udah, gue mau pulang ra," Ella tak menjawab pertanyaan Danira tadi, ia tak menjawabnya karna takut jika Danira tau bahwa Ella suka sesama jenis, dan mungkin Danira nanti akan illfeel pada Ella.

"Yaudah yuk gw anterin pulang tapi kita ke apartemen gw dulu ya? Ambil baju² lo yang tinggal di rumah gw," dan di balas anggukan dari Ella.

Di atas motor Ella masih sedikit mengeluarkan air mata, Danira yang melihat dari spion pun kasihan pada Ella, ia tarik tangan Ella agar memeluknya, Ella yang sedang hanyut dalam kesedihan, mau saja memeluk Danira dan kepala nya di pundak Danira, kini air mata Ella jatuh ke baju Danira, bahkan baju Danira sudah basah oleh air mata Ella, Danira mengelus² tangan Ella bermaksud membuat Ella tenang.

Sampai di parkiran apartemen Danira, Ella turun dari motor sambil ngusap muka nya berniat membersihkan tangisan ia tadi.

"Udah jangan nangis, iya gw tau, gw ga berhak tau lo kenapa, tapi jangan pendem sendiri gak baik, ada gw yang bisa lo percayain kok," ucap Danira yang baru turun dari motornya, dan tak ada jawaban dari Ella, dia hanya diam saja.

"Yaudah kalo ga bisa kasi tau sekarang gakpapa, gw ga maksa lo kok, yuk ke atas ambil baju lo, btw lo beneran mau pulang? Tangan lo masi sakit kan?," ucap Danira sambil jalan ke lantai atas dengan Ella.

"Gakpapa gw ga mau repotin lo, lagian gw bukan anak kecil yang kaga bisa urus luka gw sendiri," ucap Ella.

"Set dah ni anak ngeselin banget, tadi aja dia meluk² gw bangke emang apapun kondisinya dia tetep orang ngeselin," -ucap Danira dalam hatinya.

"Gw gak ngeselin, jangan kayak gitu tampang lo," Ella seolah² tau kata hati Danira barusan.

"Dih," Danira tak mau tambah membuat mood Ella hancur yang ada nanti dia jadi rujak mendadak.

Sesampai di apartemen Danira, Danira masuk ke kamarnya untuk mengambil baju sekolah Ella.

"Nih baju lo," Danira.

"Makasi, anterin gw pulang ra"

"Yaudah yuk," mereka langsung turun kebawah lagi, dan kini mereka sudah di parkiran.

Danira mengantarkan Ella pulang, karna Danira tak tau rumah Ella jadi Ella menunjukkan kemana arah jalan rumah nya.

Sesampai di rumah Ella,
"Makasi ra, lo mau masuk dulu?," Ucap Ella yang baru turun dari motor Danira.

"Hmm enggak el kapan² aja makasi yaudah nawarin, dan jangan sedih² lagi walau gw ga tau lo kenapa tapi tetep aja lo ga usah nangis ya"

When I Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang