2

6.3K 495 1
                                    

PRANNNNNGGG

Suara piring pecah memenuhi ruangan dapur belakang bahkan terdengar hingga kamar Ella, Ella yang ingin masuk ke kamar nya pun otomatis tak jadi karna dengar suara gaduhan di belakang.

Ella kembali menutup pintu kamarnya dan segera berlari ke dapur.

Sesampai di dapur ia melihat mama Ella berdiri mematung melihat piring itu jatuh, segera ia menghampiri keadaan mamanya.

"Maa?? Kenapa??," mama Ella tak menjawab pertanyaan Ella ia justru malah diam saja sambil memegang hp nya.

"Ma?? Mama kenapa?," Akhirnya mama ella sadar dari lamunannya.

"Huh?? Ahh maafin mama udah buat kamu kaget, tadi mama nyuci piring terus piringnya jatuh pecah deh, maaf ya nak,"

"Kenapa malah minta maaf? Mama gak papa kan?," Ella.

"Iya gakpapa kok, kamu baru pulang?,"

"Eoh," sambil mengangguk Ella.

"Yaudah masuk gih kekamar istirahat jangan begadang terus, biar ini mama aja yang bersihin"

"Ga usah, mama aja yang tidur biar ella yang bersihin, mama pasti capek kan? Mending mama tidur sekarang ya," Ella.

"Gak, biar mama aja yang bersihin mama gak capek kok"

"Udah mama nurut aja napa sama aku sekali ini aja"

"Yaudah kalo gitu bersihinnya hati² ya? Jangan sampe luka," mama ella senyum dan kemudian pergi kekamarnya.

Ella membalas dengan anggukan saja, kemudian ia meletakan tas nya di atas kursi makan dahulu kemudian membersihkan pecahan piring tersebut.

Ia mengambil pecahan piring satu persatu dan memasukkannya ke dalam pelastik dengan hati².

Saat mengumpulkan pecahan piring Ella tiba² terdiam begitu saja, ia memikirkan ada apa dengan mamanya tadi, pikiran itu membuatnya merasa tak enak karna saat piring pecah mamanya memegang hp, jika sudah ngecek hp seperti itu biasanya mama Ella akan mendapatkan berita buruk dari orang terdekat papanya Ella, mungkin mamanya dapat berita tak enak lagi dari teman papanya ella, soal perselingkuhan papanya, saat diam memikirkan itu Ella sama sekali tak sadar jika telapak tangannya sudah di penuhi darah dan sedikit menancap kaca di tangannya, saat itu juga ia baru sadar dan merasakan sakit di tangannya.

"Aahhk bodoh kenapa gw bisa ngelamun kayak gini sih," ucap Ella pada dirinya sendiri.

Kemudian Ella perlahan mencabut kaca itu dari tangannya untung saja itu tak dalam, namun walau tak dalan itu sangat menyakitkan.

Segera ia bersihkan tangannya di wastafel berharap darah nya akan berhenti namun itu tak berhasil, tangannya kini dipenuhi darah, ia terus membersihkannya tak kunjung bersih, ia melupakan tangannya dahulu dan lanjut membersihkan pecahan tadi, saat sudah bersih ia ngelap darahnya yang dilantai, saat selesai dengan cepat ia cuci lagi tangannya namun tak juga berhenti, dengan memberanikan diri ia menekan luka nya tersebut agar darah nya tak keluar lagi.

Kini ia berlari kekamar untuk mencari obat dan perban namun ia tak mendapatkannya.

"Aiishhh kenapa gak berhenti darah nya?! Akhhh perih," Ella merasakan sakit ketika ia kembali menekan lukannya agar darah itu berhenti.

When I Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang