53

2.9K 615 98
                                    

Sider banyak banget dah :(
Kalo gitu aku minta buat unlock chapter depan tembus 150 vote 50 komen dulu bisa kan ya🤧

Happy Reading!☺️

$$$

Pulang sekolah sesudah ujian nasional berakhir, satu kelas berencana buat main bareng, makan-makan gitu deh pokoknya.

Awalnya mau besok aja, tapi banyak yang nggak bisa, jadilah sekarang kami di sebuah restoran khas korea terkenal dekat sekolah.

Nggak terasa ya, gue udah mau lulus aja. Perasaan masih kemaren deh gue sama empat serangkai masuk sma huhu. Mungkin gue bakal kangen banget suasana sekolah. Apalagi sama temen-temen gue, mereka pasti udah punya jalannya masing-masing. Nggak mungkin juga sampai kuliah bisa ketemu lagi.

Yang gue paling sedih itu, empat serangkai— iyalah huhu. Katanya Noa bakal balik ke Jepang, mau jadi artis Jepun katanya. Enggak sih bercanda, dia mau kuliah di sana.

Kalo Jihoon dan Junkyu kuliah juga, kalo Raesung kayaknya dia bakal lebih belajar musik deh, tapi kuliah juga kok.

Kami berlima emang udah ada rencana sih kuliah bareng di universitas yang sama kayak Hyunsuk. Iya Noa juga, katanya kalo nggak masuk di Jepang, ya ngikut kami.

Itupun bakal beda jurusan, kesempatan buat ngumpul bareng tuh dikit banget. Apalagi kalo udah beda fakultas, sedih banget dah.

Kalo Jihoon dan Junkyu ngambil teknik, nah kalo Noa ilmu komputer dan Raesung tentu saja yang berbau musik.

Gue sendiri minatnya di Design sih, atau nggak arsitektur, oh iya, gue belum pernah bilang ya kalo Hyunsuk anak arsitektur?

Gue sebenarnya curiga waktu dia disuruh milih manajemen bisnis sama bokapnya—ya tau sendiri 'kan Hyunsuk pasti bakal jadi penerus bokapnya di perusahaannya— tapi si bogel malah milih arsitektur waktu gue bilang, gue pengen banget kuliah arsitektur.

Kalo beneran karena gue, gue 'kan merasa nggak enak juga. Arsitektur tuh susah, tapi Hyunsuk pinter sih, jadi ya sekarang gue biasa-biasa aja. Malahan seneng punya cowok arsitektur hehe.

"Yan, lu kebiasaan ya bengong mulu!" Sentak Renjun.

"Hah apaan?"

"Hah hoh hah hoh, lu kalo ga mau makan minggir dah!"

"Ya mau makan lah!! Ini makan nih," ujar gue dengan cepat memasukkan daging yang sudah matang ke dalam mulut gue.

"Eh, omong-omong, lo ntar kuliah di mana?" Tanya gue, Renjun terdiam sesaat, "balik ke Cina gue."

"Yah,"

"Yah?? Gue kira lu bakal seneng," sinis Renjun.

"Yaelah njun, mana sih yang seneng kalo misah jauh sama temen, jauh banget pula."

"Lian, ambilin tisu dong," ujar Bomin yang gue baru sadar ternyata dia duduk samping gue.

"EH BENTAR, lo ngapain di sini?" Tanya gue heran, gue sama Bomin 'kan sekarang beda kelas????

"Gue di ajak Daehwi," ujarnya sambil nunjuk Daehwi teman sekelas gue di meja sebrang.

"Lah terus ngapa duduk sini?"

"Ya emang kenapa? Lo emang gak kangen sama gue?" Balik tanya Bomin. Gue mengernyit heran, kerasukan apa pula manusia ganteng satu ini.

"Kangen lah, gue kangen nyontek sama lo min hehe. Lo pasti kesepian 'kan selama kelas dua belas gak sebangku sama gue, iya Min gue emang ngangenin banget," Ujar gue sambil menepuk-nepuk pundaknya.

Muka Bomin langsung masem, gue ngakak dan nyodorin tisu, "lo beneran bakal ngambil arsitektur juga 'kan?!? Lo udah janji sama gue."

"Engga ah males, ketemu lo terus nanti."

"Ah gitu lo Min!"

"Widih, teman sebangku kembali berlayar gais," sahut Jihoon, nah julidnya keluar lagi.

"Bacot lo, makan aja sana!"

"Gue aduin ah~" ujar Junkyu sambil mengarahkan hpnya ke gue.

"Ih setan, gue cuman ngobrol elahhhhh, gue udah jarang nih ketemu Bbomaeng, udah gak pernah di traktir lagi semenjak gak sekelas, jahat banget Bomin mah lupa sama temen," cerocos gue sambil pura-pura nyeka mata gue.

"Lebay banget, keseringan main sama Jihoon lo," ujar Bomin.

Gue ketawa kencang liat muka masem Jihoon.

"Eh Sung, gue denger-denger, yang pas lo dipukulin pacar Darlian itu gara-gara lo suka sama Darlian ya?" Ujar Daehwi— entah kenapa suaranya jadi gede banget dan terdengar begitu nyaring di telinga gue.

Gue menoleh cepat, "hah? Rumor apaan itu!? Raesung suka sama gue!? Nggak mungkin lah!" Elak gue, apasih ada-ada aja.

"Lah? Rumornya udah nyebar lama kali, lo masa gak tau sih Yan?" Ujar Daehwi, temen-temen gue yang lain pada berbisik, gue menatap ke arah Raesung bingung.

Yang di tatap sama sekali nggak ada ekspresi, gue melihat ke arah Junkyu yang melototin Daehwi.

...hah masa iya?

"Nggak mungkin! Gue udah sahabatan sama Raesung dari jaman masih alay ya! Nggak mungkin Raesung suka sama gue, iyakan Rae? Ngadi-ngadi aja lo Dewi."

Sekarang semuanya melihat ke arah Raesung, Raesung sama sekali nggak nunjukin respon, cowok itu cuman diam yang membuat pikiran gue kacau.

"Nah~ lo tau 'kan cewek sama cowok emang nggak bisa sahabatan Yan," sahut Soobin sambil merangkul pacarnya.

Raesung nggak kayak gitu 'kan...?

Gue berdiri mendatangi Raesung dan menarik kerah bajunya dari belakang agar dia menoleh ke arah gue, "Rae? Nggak mungkin karena itu 'kan? Lo nggak mungkin suka sama gue 'kan?"

Lagi-lagi Raesung nggak menjawab, nggak mungkin. Gue enggak sanggup kalo sampai Raesung beneran bilang iya.

"Raesung! Itu nggak mungkin 'kan? Daehwi cuman ngadi-ngadi 'kan?? LO KENAPA CUMAN DIEM!?"

Junkyu memegangi tangan gue, "Yan.."

"Rae! JAWAB! Lo nggak mungkin suka sama gue! Kalian nggak bohongin gue lagi 'kan!? KALIAN UDAH JANJI NGGAK BOHONGIN GUE LAGI 'KAN!? Kenapa lo nggak jawab Raesung!?"

"Lo tinggal jawab enggak! Kenapa cuman diem!? Daehwi yang bohong 'kan!?"

Gue beneran udah bodo amat di mana gue sekarang, gue udah bodo amat temen sekelas gue melihat gue yang kayak gini.

Raesung kenapa sih, tinggal jawab enggak aja, apa susahnya!?

"Rae?" Suara gue mulai serak, gue menarik kerah Raesung untuk berdiri.

Gue teringat kejadian beberapa hari lalu, mulai dari kejadian itu Raesung jadi nggak banyak omong. Raesung ilang-ilangan juga. Tapi, nggak mungkin 'kan?

Nggak mungkin 'kan dia sama Hyunsuk berantem karena Hyunsuk tau Raesung suka sama gue? Bukan karena Sua? Mereka nggak bohongin gue 'kan?

"Gue tanya sekali lagi, lo nggak mungkin suka sama gue 'kan? Plis jawab enggak, Rae! Lo sendiri tau 'kan gue punya Hyunsuk. Kali ini kalian nggak bohongin gue lagi 'kan?"

Gue melihat rahang Raesung mengeras, dia melepas tangan gue yang mencengkram kerahnya, "Yan, sayangnya ke-tidak-mungkinan yang lo nggak harapkan itu beneran terjadi."


$$$

Mana nih suara yang ngeship darlian raesung? 🙄

FREAKY | Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang