Sorry kelupaan tadi malem
Jangan lupa baca dan vote part sebelumnya ya mana tau kelewat!$$$
Gue segera memeluk Junkyu dengan dramatis, "Ajuuuuuun!! Kok lo bisa ada di sini sih?"
Junkyu berkacak pinggang tanpa membalas pelukan gue, "jahat lo!"
Gue cengengesan, "maafin gue huhu. Jihoon mana?"
"Ada kok di ruang tengah. Lo tuh ya! Jahat banget gak ngabarin! Tau gak si gue juga panik nyariin lo!?"
Gue menjauhkan diri dari Junkyu ketika melihat Hyunsuk yang datang dari ruang tengah dengan muka ditekuk.
"Ya maaf, gue habisnya bingung harus gimana. Gue takut ketahuan kabur."
"Yang, mau susu," ujar Hyunsuk tiba-tiba.
Jongho dan Junkyu nampaknya salah paham, kedua cowok itu menatap gue dengan mata dan mulut yang membulat.
"Yang rasa coklat?" Tanya gue, Hyunsuk mengangguk kemudian kembali ke ruang tengah.
"Ya Allah, gue kira minta susu lo," ujar Junkyu yang langsung gue geplak tepat di belakang kepalanya.
Gue melirik Jongho yang daritadi nyuci piring, "mending lo bantuin Jongho nyuci piring deh, Jun. Hehe."
"Hehe, hehe. Baru dateng masa disuruh cuci piring," protesnya dengan muka cemberut.
"Lo utang cerita pokoknya sama gue!" Ujar Junkyu lagi kemudian kembali ke ruang tengah.
"Itu temen lo sejak SMA 'kan?" Tanya Jongho, "iya, kok tau?"
"Dia juga temen gue pas SMP."
"Hah masa? Tapi kok dia gak nyapa lo sih? Duh sombong banget emang itu anak, maafin ya," ujar gue sambil mengambil toples susu bubuk.
"Gara-gara lo," ujar Jongho yang membuat gue segera menoleh.
"Maksud lo?"
"Pas SMP gue satu sekolah sama Junkyu, deket sih lumayan. Terus pas SMA, semenjak kenal Raesung, kayaknya dia mulai jauhin gue, ya karena lo. Raesung nyuruh Junkyu jauhin gue, mungkin karena takut lo bakal ketemu sama gue."
"Hah??? Gimana nih maksud lo?"
"Raesung gak mau sampai lo ketemu sama gue."
"Kok gitu? Kenapa?"
"Um... mungkin karena lo bakal ingat semuanya kalo ketemu gue," ujar Jongho.
"Hah?"
"Bang Hyunsuk juga sebenarnya gak mau sampai lo ketemu—"
"Sayang udah belum susunya?"
Hyunsuk kembali muncul, gue segera menuangkan air panas ke dalam gelas.
"Jongho ngapain di sini?" Tanya Hyunsuk, "Jongho mah baik mau bantuin aku nyuci piring," nyinyir gue kemudian memberi Hyunsuk segelas susu panasnya.
"Aku 'kan juga sering bantuin kamu nyuci piring," melas Hyunsuk, lalu pandangannya beralih ke arah Jongho yang sedang mengeringkan tangannya dengan tisu.
"Kalo udah selesai ke luar sana, Jihoon noh kangen kamu katanya." Ujar Hyunsuk kemudian melangkah menjauhi dapur.
"Gausah pake pelukan kayak Junkyu tadi kangen-kangenannya," tambahnya sebelum benar-benar hilang dari pandangan gue.
"Makin posesif aja cowok lo," ujar Jongho.
"Biasanya gak gitu sih, hari ini sensi banget dia. Kayaknya gara-gara ada kak Yunho kali..."
"Kenapa Yunho?"
"Kak Yunho 'kan ganteng,"
"Gue engga?"
Seketika gue menatap Jongho, "um... um..... gimana ya.... lo ganteng sih, tapi masih gantengan Beomgyu."
"Harusnya lo bandingin gue sama Hyunsuk bukan adeknya."
"Enggak mau. Masa pacar gue dibanding-bandingin sama orang lain sih."
Jongho menghela nafasnya, "dah lah capek ngomong sama manusia bulol," ujarnya kemudian berjalan ke ruang tengah.
Gue hanya terkikik dan ikut ke ruang tengah untuk berkangen ria dengan Jihoon dan Junkyu.
$$$
"Yang? Aku masuk ya?"
Pintu kamar gue perlahan terbuka dan mendapati Hyunsuk dengan piyama kebesarannya. Cowok itu masuk lalu menutup pintu gue dan menjatuhkan dirinya di atas kasur gue.
Gue yang dari tadi cuman baca webtoon akhirnya menghentikan kegiatan gue.
"Kenapa ke sini? Kalo Beomgyu tau gimana?"
"Beomgyu udah tidur."
"Yaudah kamu tidur juga," acuh gue kemudian berjalan ke meja rias. Gue melepas masker gue dan berjalan ke kamar mandi untuk sikat gigi dan bersiap tidur.
Setelah selesai gue masih mendapati Hyunsuk yang hanya menatap gue dalam diam. Bahkan gue lagi skincare-an pun tatapannya masih nggak lepas dari gue.
"Kenapa?" Tanya gue sambil bersila di atas kasur.
Hyunsuk yang daritadi berbaring itu akhirnya ikut duduk menyila.
"Kamu ngomong apa sama Jongho?"
Tuh 'kan, udah gue duga.
"Gak ngomong apa-apa sih, tadi 'kan udah keburu kamu usir duluan?"
"Pas cuci piring."
Rupanya Hyunsuk tetap nggak mau mengalah. Gue menghela nafas, "Jongho cuman ngasih tau perihal Junkyu kok."
"Yang dia temenan sama Junkyu dulu?"
Gue mengangguk, kemudian melirik jam dinding. Udah jam dua belas malam.
"Balik ke kamar sana," usir gue.
Bukannya beranjak dari kamar gue, Hyunsuk malah menarik gue sampai terbaring dan mendekap gue bagaikan guling.
"Belum selesai," ujar Hyunsuk. Mata sipitnya menatap gue dengan tajam.
"Kamu seneng banget ya bikin aku cemburu?"
Gue tersenyum, "kamu lucu sih kalau cemburu," ucap gue sambil mencuri kecupan singkat dipipinya.
Hyunsuk terlihat salah tingkah, tatapan tajamnya seketika berbinar.
"Mau cium," ujarnya kemudian tanpa aba-aba meraup bibir gue.
Gue yang gak menduga hal itu segera memukul lengannya agar berhenti, "enak aja main nyosor!"
"Loh 'kan kamu duluan yang nyosor!" Hyunsuk mempoutkan bibirnya.
Tolong gemes banget. Gue gak kuat pengen gigit.
"Galak banget sih, hampir keluar tuh matamu... Mau cium lagiiiii," Rengek Hyunsuk.
"Nggak. Tidur aja, ngantuk."
"Sekali aja ya? Please..."
Sial. Hyunsuk emang paling tau kalo gue gak bisa liat dia bertingkah menggemaskan kayak gini.
"Yaudah sekali aja!"
Hyunsuk tercengir dan sudah hampir mempertemukan bibir kami, tapi otak manusia satu ini nampaknya sudah agak geser,
"Darl, kamu mau ciuman kayak di film-film barat gak?"
"Enyah lo Choi Hyunsuk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FREAKY | Choi Hyunsuk
Short Storygimana sih rasanya kalo dinikahin sama cowok aneh bin sinting? status; on going. ©hyunshock, 28th january 2018. #1;choihyunsuk (281218) #1;hyunsuk (280219) #1;ygtreasurebox #1;treasure (170420)