39

6.1K 1K 115
                                    

Bismillah dulu sebelum baca ya 😭
Pelan-pelan aja bacanya 😳

$$$

Gue nggak berhenti tersenyum sambil sesekali melirik tangan gue dan Hyunsuk yang berpautan.

Kami berdua sudah ada di pasar malam, banyak banget wahana-wahana kecil di sini. Bukannya menaiki wahana, kami berdua memutuskan untuk berjalan mengelilingi pasar sambil bergandengan tangan— mengayun-ayunkan tangan dan saling melempar senyum.

"Darl," panggil Hyunsuk dan tiba-tiba menghentikan langkahnya, membuat gue ikut berhenti dan menengok kearahnya.

"Sebelumnya, apa kamu inget kapan terakhir pernah ke sini?" Tanyanya sambil menuntun gue ke tempat duduk umum di dekat sana.

"Ga tau, kayaknya gak pernah sih. Makanya ngajak ke sini. Kalo Hyunsuk?"

"Pernah dulu, waktu SD."

Gue mangut-mangut, "sama Beomgyu ya?" Tebak gue.

Hyunsuk ngangguk, "terus, tau gak aku ketemu siapa waktu itu?"

"Hmmm... Raesung?" Tebak gue random.

"Ck. Raesung mulu," decak Hyunsuk, bibirnya sedikit maju. Gue menyeringai, barusan dia cemburu?

Gue berdiri di depan Hyunsuk dan membungkuk untuk mensejajarkan wajah kami, "cie, cemburu ya?"

Hyunsuk tiba-tiba memajukan wajahnya yang membuat gue sedikit memundurkan kepala gue— menjaga jarak karena hidung kami hampir bersentuhan.

"Iya, cemburu."

Muka gue memanas, padahal ini bukan pertama kalinya jarak muka gue sama Hyunsuk sedekat ini, tapi respon tubuh gue masih nggak terbiasa.

Niat awal gue bikin Hyunsuk baper, tapi kenapa gue yang berdebar hebat kayak gini sih!?

"O-oh..." gue bingung harus merespon kayak gimana, gue menegakkan kembali tubuh gue sambil berdehem. Jantung gue bisa pelan-pelan aja nggak sih detaknya!?

Gue menjerit karena Hyunsuk tiba-tiba menarik tangan gue— membuat gue harus menubruk badannya yang sedang duduk.

"K-kenapa!?" Tanya gue panik, pasalnya posisi gue sekarang tuh nggak enak banget. Tangan kiri Hyunsuk melingkar di pinggang gue, lutut gue kepentok bangku, dan masalahnya, muka Hyunsuk tepat di depan dada gue?!?!?!

Hyunsuk menghela nafasnya, "ada yang lari dari kanan, hampir nabrak kamu. Untung aja aku tarik," jelasnya sambil mendongak.

Gue merunduk sambil mengerjap, tau nggak sih jantung gue sakit banget!?!?? Hyunsuk nggak ada niatan memperbaiki posisi apa!?

"Hyunsuk, Hyunsuk, lutut gue sakit!" gue merengek, "masa sih?" Ujar Hyunsuk nggak percaya.

"Iya yaampun, beneran ini huhu. Hyunsuk lo mah nyari kesempatan dalam kesempitan ah," melas gue sambil mukulin pundaknya.

Hyunsuk ketawa kemudian membantu gue menyeimbangkan diri, tapi lutut gue lemas duluan, hampir aja jatuh tapi lagi-lagi Hyunsuk menahan gue.

"Tuh, lemes kakinya," ujar Hyunsuk sambil menuntun gue kembali duduk.

"Sakit banget," guman gue sambil nepuk nepuk dada gue yang sesak. "Yang sakit, apa? Aku gak ngapa-ngapain di sana," ujar Hyunsuk yang terdengar ambigu.

Gue langsung memegangi lutut gue, "ini sakit," jantung gue juga, mau meledak.

"Memar," ujar Hyunsuk begitu memeriksa lutut gue yang terbalut celana kain panjang.

FREAKY | Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang