22

9.4K 1.7K 149
                                    

Gue dari tadi nggak henti-hentinya melirik Hyunsuk yang lagi kesusahan masang dasi sekolahnya. Kira-kira sudah ada sepuluh menit dia masang dasi doang.

Gimana ya... semakin gue liatin, semakin membuat gue gemes sendiri. Kok bisa lucu aja gitu???

Jadi gini ya, kalo udah suka sama orang, yang dulunya gue mikir tentang dia itu jelek-jeleknya sekarang malah bikin gue gemes sendiri.

Karena udah hampir lima belas menit lamanya Hyunsuk masang dasi doang tapi nggak kelar-kelar, akhirnya karena gemes gue mendekat ke arah Hyunsuk.

"Siniin dasinya," kata gue sambil narik dasi dari kerahnya, tapi ditahan sama Hyunsuk.

"Pasangin di sini aja," kata Hyunsuk. Gue nurut, "deketan," ujar gue, kemudian mulai masangin dasi Hyunsuk.

"Darl, kamu masih marah?"

Gue menghentikan acara masang dasi Hyunsuk kemudian mendongak liatin dia yang lebih tinggi dari gue. Sialan nambah tinggi aja dia.

"Mau jawaban jujur apa bohong?" Balik tanya gue, kemudian melanjutkan memasang dasi Hyunsuk.

"Jawaban bohong."

"Enggak," jawab gue bertepatan sama dasi Hyunsuk yang udah beres.

Gue yang udah mundur ditarik lagi sama Hyunsuk. Jadinya dahi gue nubruk dadanya. "sakit ih!" gue mundur lagi sambil mengusap dahi gue.

Hyunsuk malah ketawa dan ikut membantu mengusap dahi gue. "masih sakit gak?" tanyanya, gue mengangguk sambil nabok lengannya.

Hyunsuk tiba-tiba mencium dahi gue terus ngibrit keluar rumah. Gue yang sadar langsung mengejar Hyunsuk sambil misuh-misuh.

W-walaupun seneng sih, sedikit!

"UDAH GAK SAKIT KAN?" teriaknya sambil cekikikan.

"AWAS LU BONCEL!"

$$$

"udahan dong marahnya," melas Hyunsuk sambil ngayun-ngayunin tangan gue. Gue melepas paksa tangan Hyunsuk.

Malu. Di koridor dia ngayunin tangan gue sampai banyak yang liatin. Gue tiba-tiba pengen lari aja.

"Daaaarl jangan diem aja dong, maafin aku ya? Ya? Yaaaa?" melas Hyunsuk lagi, sekarang bukan tangan gue lagi yang dia ayunin tapi bahu gue yang di goncang.

"diem, banyak yang liatin," bisik gue terus mendorong Hyunsuk masuk ke dalam kelasnya. Jadi kalo dari parkiran gue harus melewati koridor kakak kelas agar bisa sampai ke kelas. Ada sih jalan lain tapi muter, males.

Ternyata Hyunsuk masih ngekorin gue. "Balik kelas," perintah gue, tapi Hyunsuk tetap ngeyel mengekori gue.

"Ke kelas sana!"

"Gamau! Udahan marahnya baru aku balik kekelas."

"Serah."

Gue berjalan sampai ke kelas dan ternyata hyunsuk ikutan masuk ke dalam kelas gue juga yang seketika membuat anak kelas gue pada heboh.

"WAH WAH LIAN MAINNYA SAMA KAKEL SEKARANG BRUH!" teriak Haechan.

"SABAR YA MIN! CEWE BANYAK TAPI GADA YANG KEK DARLIAN JADI SABAR AJA!" teriak jisung sambil ngakak.

"MIN AMBIL LAGI NOH CEWEK LU!" teriak Hyunjin yang di balas tatapan sinis dari Hyunsuk.

Gue sih diem aja, udah terbiasa mendengar mereka yang congornya pada kek toa semua.

Hyunsuk ikutan duduk di sebelah gue, "jangan deket-deket Seungmin," katanya dengan tegas.

"Permisi kak, tempat duduk saya," ujar Bomin yang tiba-tiba muncul mengusir Hyunsuk.

Hyunsuk keukeuh duduk di sana, membuat gue nggak enak sama Bomin.

"Hyunsuk, berdiri nggak? Balik ke kelas sana bentar lagi bel."

"Jadi kamu duduk sama cowo? Dia?" Ujar Hyunsuk sambil menunjuk Bomin dengan dagunya.

"Iya, namanya Bomin, bendahara kelas gue. Ah buruan Hyunsuk, kasian tuh Bomin mau duduk!!"

Hyunsuk merengut kemudian berdiri menjauh dari bangku Bomin sambil melihat Bomin dengan sinis. "Cih, cakep juga lo," ujarnya dengan masih merengut.

 "Cih, cakep juga lo," ujarnya dengan masih merengut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

((Cakep banget ini mah))

Bomin masih berekspresi datar, padahal gue yakin dia hampir ketawa liat Hyunsuk.

Gue menahan tawa, "iyalah cakep. Emang elo?" Sahut gue. Hyunsuk makin merengut. Bukannya balik ke kelas Hyunsuk malah menarik gue keluar kelas kemudian membawa gue ke rooftop yang emang dekat dari kelas gue.

"Jangan deket-deket sama Seungmin lagi pokoknya! Apalagi sama si Bomin-Bomin itu!"

Gue berdecak, gue kesel banget kalo udah dilarang kayak gini. Gue juga punya batasan!

"Kenapa emang? Lo aja jalan sama mantan kemaren masa gue ga boleh?" bales gue kesel kemudian mendaratkan bokong gue di kursi yang sudah cukup usang.

Hyunsuk mendesis sambil mengacak rambutnya. "Kemaren cuman ketemuan aja, gak ngapa-ngapain!"

"Gak ngapa-ngapain? Terus kenapa lo pulang malem? Kenapa lo ketemuan sama dia?"

Sekarang Hyunsuk berdiri di depan gue, "Kerja kelompok di rumah Seunghun. Kamu mau bukti? Tanya aja Seunghun."

"Gausah. Terserah lo dah, kalo mau balik sama mantan yaudah. Gue juga bisa!"

Hyunsuk menarik tangan gue lagi buat berdiri dari bangku. Heran, udah berapa kali gue ditarik mulu?

"Gak boleh."

"Ya terus lo maunya apa bangsat?"

"Darlian! Aku mau nya cuman Darlian!"

FREAKY | Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang