36

5.9K 1K 64
                                    

happy birthday pangeranku!🥰

happy birthday pangeranku!🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

$$$

Kayak yang udah dibilang Raesung kemarin. Gue sekarang lagi siap-siap buat ke cafe silver, tinggal menunggu Noa menjemput sih.

Gue yang asik di teras main hp, mendengar suara motor yang menyala dari garasi rumah gue.

Loh, jadi di rumah ada orang? Hyunsuk sih kayaknya.

Akhirnya gue mendatangi garasi di sebelah rumah gue, dan benar aja, di situ ada Hyunsuk yang sedang memanaskan motornya.

Sapa nggak ya... sapa nggak ya... Ngomong apa tapi ya...

Hyunsuk tiba-tiba memandang ke arah gue, yang membuat gue kaget setengah mati— gue nggak tau kenapa sebegitu kagetnya cuman gara-gara diliatin Hyunsuk.

Gue mengerjap dan dengan ragu mendekati Hyunsuk.

"Hyunsuk," panggil gue sedikit tertahan. Hyunsuk hanya melirik gue sekilas, tanpa ada niatan menyahut sedikitpun.

Hidung gue mendadak panas, mata gue pun rasanya ikut memanas. Gue enggak sanggup kayak gini. Gue enggak sanggup di saat gue ketemu Hyunsuk tapi dia nggak nganggap gue ada di sana.

Kenapa sakit banget sih?

Dulu gue yang sering nyuekin Hyunsuk, apa gini juga yang di rasain Hyunsuk waktu itu?

"Hyunsuk, lo ada kelas ya? Gue mau ke cafe bareng Noa, ya walau gue tau lo pasti gak pengen tau juga sih hehe, tapi gue cuman pengen bilang aja. Hati-hati di jalan ya," ucap gue sambil menatap muka datar Hyunsuk.

"Hyunsuk, gue tau lo pasti marah ba—"

Motor Hyunsuk tiba-tiba melaju keluar dari pekarangan rumah, meninggalkan gue yang belum sempat menyelesaikan ucapan gue.

Gue merunduk, membiarkan setetes air lolos dari mata gue. Huh, ternyata gue bisa secengeng ini cuman karena dicuekin sama Hyunsuk.

Gue mengusap kasar mata gue, gue nggak boleh sedih kayak gini, gue harus menustaskan masalah gue sama Hyunsuk.

Suara klakson mengagetkan gue, kayaknya Noa sudah sampai. Gue segera mendatangi Noa.

Noa mengangkat satu alisnya, "lo kenapa nangis?" Tanyanya.

Kok tau aja sih ini orang?

"Gapapa, ayo dah buruan."

$$$

Kami berlima udah duduk di cafe silver dengan makanan-makanan dan minuman manis yang di sediain sama kak Woong—pemilik cafe silver.

"Gimana?" Tanya gue ketika semua lagi asik makan.

"Bwenta bwentaa, maam ulu," ujar Jihoon dengan makanan penuh dimulutnya.

"Jorok lu, anjing," sahut Junkyu sambil nyodorin Jihoon segelas jus mangga.

"Jadi, lo pernah koma dua bulan waktu sd," Raesung berujar tiba-tiba.

Gue yang lagi minum langsung nyemburin air ke muka Jihoon yang duduk tepat di depan gue— lebih mending gini dari pada keselek, 'kan yang sakit tenggorokan gue.

"LIAN BANGSAT!" Maki Jihoon sambil buru-buru menyeka mukanya pakai tisu.

Gua hampir ketawa tapi mengingat perkataan Raesung membuat gue fokus lagi mendengarkan Raesung, sedangkan Jihoon masih misuh-misuh.

"Gara-gara apa?"

"Kecelakaan."

"Oh, terus?"

"Kok respon lo santai banget sih nyet?" Tanya Noa yang kayaknya gemes dari tadi.

"Ya terus gue harus heboh kayak Jihoon gitu?" Tanya balik gue.

Jihoon lagi-lagi memaki gue tapi mulutnya nggak berenti mengunyah.

"Terus, ada apa sama Hyunsuk?" Tanya gue lagi sambil tetap memfokuskan diri kepada Raesung.

Raesung tiba-tiba melirik Junkyu.

Junkyu malah melirik Noa.

Dan Noa terang-terangan menatap Jihoon.

"PADA KENAPA SIH?" Pekik gue sambil nempeleng satu-satu kepala ke empat serangkai yang membuat mereka berempat auto memaki gue.

"Diem! Buruan elah, Hyunsuk gimana?"

"Lo ntar tanya sendiri aja," kata Junkyu setelah jeda lumayan panjang.

Gue mendengus, "dia 'kan ngambek sama gue!!!"

"Gunanya kita ngumpul di sini tuh 'kan mau bikin lo baikan sama bang Hyunsuk, Darlian begoooooo!" Omel Noa sambil nepuk-nepuk kepala gue gemas.

"Ah Noa, ngomel mulu sih lu!? Ubanan tau rasa!" Jihoon menyahut sambil melahap es krim milik Junkyu.

Gue nggak perduli dan terus mendesak mereka untuk menjawab pertanyaan gue, "jadi gimana?"

"Napas dulu bego, nanya mulu! Makan nih," Jihoon nyodorin gue es krimnya— ralat, es krim Junkyu— ke depan mulut gue.

"Ogah bekas lu! Raesung~ pesenin yaaaa!"

Raesung tanpa basa-basi langsung pergi mengantri pesanan gue.

"yaudah jadi gimana solusinya?" tanya gue begitu Raesung sudah membawa es krim pesanan gue.

Noa tiba-tiba menggeser bangkunya merapat ke gue, "sebenernya bang Hyunsuk cuman lagi capek aja makanya nyuekin lo."

"Hah? Capek kenapa? Dia pasti marah sama gue 'kan... tadi aja dia ninggalin gue yang lagi ngomong," gue menggembungkan pipi kesal.

"seenggaknya dia dengerin gue ngomong kek, ini main tinggal aja gimana gue enggak nangis!?" Sambung gue.

"Hah, gitu doang nangis lo? Apakabar bang Hyunsuk yang liatin lo di mesra-mesraan sama Jaemin, hah?" Ucap Junkyu, yang langsung membuat gue makin merasa bersalah.

Jadi Hyunsuk juga liat...

Mata gue langsung berair lagi, gue menggeser es krim gue ke arah Jihoon. Gue ini berdosa banget!?!?!?

Jihoon menyenggol tangan Junkyu, "dah anjir gausah di bahas yang ono," ucapnya setengah berbisik.

"Elah Yan, gausah nangis gitu. Lo jelek," ujar Jihoon yang membuat gue makin menangis.

"Bang hyunsuk sibuk banget sama kuliahnya, terus dia jadi panitia. Dia capek Yan, terus gara-gara lo juga dia jadi makin down. Dia lebih sering nugas di rumah bang Joochan juga sekarang cuman buat ngehindarin lo," jelas Noa sambil nempelin tisu di hidung gue.

"pantes jarang pulang..." guman gue.

"gue punya rencana nih. jadi gini..."

FREAKY | Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang