Peringatan!!
Ini Frontal banget bahasa yang di pakai. Jadi mohon maaf sebelumnya.
🔞Ini tahun ke tiga bagi Sunwoo menjadi mahasiswa tapi tidak pernah menemukan partner seterbuka ini sampai laki laki kecil bermarga Sohn mengajaknya berkenalan di pintu masuk ruangan tari.
Ini jam 1 malam, Sunwoo Kim memencet bel apart Eric Sohn dengan tidak sabaran. Kepalang tanggung dan pengen dipuaskan.
Duk duk duk "Ericcc" teriak Sunwoo demikian.
Dan ketukan ke lima akhirnya Eric membuka pintu dan pemuda Kim menerobos masuk tanpa dipersilahkan.
Duduk diatas kasur wangi banana milik Eric tercinta.
"Aku siap"
Eric jadi terkekeh dan tertawa menepuk pemuda yang dominan itu di bahu "calm down Sun"
"The fuck" umpat Sunwoo karena melihat Eric berjalan keluar kamar.
"Aku mengambil air sebentar"
Tidak. Sunwoo tidak gila. Dan tidak sedang dalam pengaruh alkohol atau apa. Tapi malam ini Eric— terlihat sedikit menggoda. Hoodie kebesaran mungkin memang sengaja di pakai tanpa stocking atau apapun yang menutupi paha.
Rambut pirang gaya yang sedang trend dibiarkan Eric berantakan padahal jelas sekali kalau si Sohn menyukai kerapian.
Dan Eric not fast enough as he was grabbed by Sunwoo and pinned against the wall.
"Nu." Kata Eric lirih.
And Sunwoo leaned closer to Eric sehingga napasnya mengenai pipi yang lebih muda. "I can't wait until tomorrow." Tentu saja Tangan Sunwoo travelled down and suddenly groped Eric plump ass.
Yang empunya sendiri melenguh, mencoba merapatkan diri pada dinding. "Fuck you nu."
"I'll be doing the fucking, Erigi." Bisik Sunwoo lagi setelah yang tadi.
Lidah keduanya menari dengan sembarangan dalam mulut masing masing lawan, air liur menetes dari sudut mulut yang satu dengan yang lain, tetapi tetap saja Sunwoo seakan tidak peduli, terlalu didorong oleh kekuatan nafsu yang siap diledakkan.
Begitu Sunwoo menaruh di atas kasur mereka, suara deritan terdengar dengan berisik. And Sunwoo seeing the pink hole Eric and licked a wet stripe over the ring of muscles.
Rintihan Sang pemilik lubang terdengar di seluruh kamar diikuti dengan suara slurp dari Sunwoo yang bekerja dibawah. Pemuda anak pertama keluarga Kim itu meludahi kepunyaan Eric yang jelas sudah basah, bahkan air liurnya masuk ke dalam sana.
Saat Sunwoo memasukkan tiga jari ke dalam itu dan mulai memasukkan dan menghitung dengan tepat dengan angka angka. Eric hanya bisa mencengkeram apapun yang ada disebelahnya dengan erat, hingga buku-buku jarinya memutih seketika.
"Sial kau manis sekali"
Begitu Sunwoo berkata seperti itu yang ada dipikiran Eric Sohn adalah menghadapi Pemuda itu dengan menciumnya sembarangan, air liur mereka bercampur satu sama lain.
Dengan bantuan cahaya lampu kamar yang berkilauan, Sunwoo dengan leluasa dan bisa melihat dada Eric yang memerah naik turun dihiasi keringat. Karena foreplay mereka tadi jelas sangat panas. rambut Eric sudah berantakan dengan mata sayu yang juga menginginkan sentuhan.
Maka Eric dengan mandiri mencengkeram pahanya sendiri dan membuka diri, seperti mempersembahkan pesta kepada seorang raja. Rajanya. Sunwoonya kalau boleh dikata "Klaim aku, Sun."
"Panjang umur Eric."
With that, Sunwoo spat on his dick to make it wet and pushed in on Eric's tight ring of muscles. "You're so tight, Erigi."
Menangkap mulut Eric, Sunwoo lakukan dan menjadi ciuman panas lainnya, Sunwoo sendiri berkerja dan mulai menggerakkan pinggulnya dengan kuat untuk menepuk di pipi pantat montok milik Eric Sohn seorang. Suara basah, erangan cabul dan lantunan serak serak bisa terdengar di ruangan kamar itu. Dengan nakalnya.
"Sunwoo Kim— pasti—merasa sangat baik di dalam." Eric bergumam, "Sangat besar." Seraya memindahkan satu tangan dari rambut Sunwoo ke perut untuk merasakan sesuatu itu bergerak di dalam dirinya.
Sedangkan Sunwoo bisa merasakan Eric gemetar di pelukan mereka, pertanda laki laki yang lebih muda itu hampir mencapai putihnha. "U wanna cum Ric?"
Jelas Eric memekik kesenangan setangah lagi kesetanan saat Sunwoo menggerakkan lebih cepat dalam dan menyodorkan pinggulnya. Mencengkeram kaki kaki Eric agar tidak kemana mana dan meletakkan di pundak, kemudian akan memungkinkan seorang Sunwoo untuk menjangkau lebih dalam diri Eric.
"Hhngh-Di sana!" Eric mengerang mulai menutup matanya saat Sunwoo menemukan dan mulai menyalahgunakan prostatnya, "A-aku akan cum!" Kaki Kaki kecil Eric mulai gemetar dan menundukkan kepalanya saat putih itu datang.
Benang tebal menodai sprei dan bantal, beberapa bahkan mencapai rambut di kepala Sunwoo Kim nya.
Tanpa istirahat. Sunwoo berkata "A-aku dekat." Dengan tersengal-sengal saat Sunwoo sendiri bisa merasakan bolanya menegang.
Jelas Sunwoo akan mencengkeram pinggul Eric dan mulai menggedor-gedor lebih cepat dan panas prostat Eric tanpa disalahgunakan.
"Come inside me." Eric mengucapkan kata-kata saat Sunwoo sudah benar benar sampai pada surga dunia. Dan Sunwoo memberikan hadiah dengan mengisap beberapa sisi kulit yang penuh dengan keringat di leher Eric sebelum dia melihat ke langit-langit kamar.
Dan Mereka akhirnya dibawa kembali ke dunia nyata saat Sunwoo mencium dalam-dalam, pinggul sang dominan mulai melambat. Eric juga dapat merasakan kehangatan meresap ke dalam pembukaannya, kedatangan Sunwoo pasti akan sulit untuk dibersihkan. Luber dimana mana.
Mereka berdua terdiam untuk beberapa waktu, dan akhirnya kembali ke dunia nyata,
Sunwoo berpikir bahwa Eric benar benar terlihat paling cantik seperti ini, ditandai dengan hickies ungu, dada terangkat, bibirnya merah tua karena semua ciuman dan gigitan.
"Itu sangat panas." Komentar Sunwoo dengan ketakjuban nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Age Of Youth
Short StoryIni cerita Sunwoo dan Eric. Cerita pendek🥂 Dari kapalgetek © Sep 2020 [Mulai] - Maret 2022 [Selesai]