Not Complicated -

7.8K 475 5
                                    

Sunwoo menatap Eric takjub. Sungguh benar benar indah ciptaan Tuhan yang satu ini. Salah satu ujung bibir nya terangkat dan dapat terdengah kekehan pelan.

Maka dengan itu Eric menoleh. Menanyakan dengan gesture Sunwoo gila. Sambil seraya memutar terlunjuk disamping kepala. Karena Demi Tuhan tidak ada yang lucu.

Dan itu membuat Kekehan Sunwoo menjadi Tawa. Tawa lepas tanpa jeda.

Oh

Pipi Eric menggembung dengan sempurna antara Mengunyah makanan yang ada atau hanya sekedar Pout biasa.

"Kau Makan dengan baik" Sunwoo berkomentar lantas mengusak pelan rambut Yang di cat pirang oleh Eric.

"Tentu. Aku diet mati matian untuk Comeback kemaren. Bisa kau bayangkan betapa tersiksanya aku tidak mencicipi makanan buatanmu"

"Minumlah, jangan buru buru"

Itu bukan perintah tapi anjuran bagi Eric dari Sunwoo.

Tapi Eric sendiri tidak menerima sodoran gelas itu. Yang dilakukannya hanya menetap Sunwoo dalam.

"Eric, Minumlah kau akan lebih baik—"

"Aku bisa ambil sendiri nu" maka dengan itu Eric berjalan ke dispenser ujung ruang makan.

Sunwoo masih duduk diam menatapi gelagat Eric.

"I just want to take care of you"

Dan dari tempat Eric berdiri. Pandangan Sunwoo dikunci— "please, dont make it hard for both of us"

Eric tidak paham sikap yang Sunwoo berikan. Setelah pernyataan cintanya ditolak beberapa minggu lalu.

Sunwoo tetap jadi Sunwoo yang biasa. Menjaga Eric dari jauh dan menaruh perhatian lebih ketika dekat.

Maka saat Eric jatuh. Dan mengungkapkan rasa. Tapi gelengan yang ia terima. Eric tidak paham maksud semua Gelagat Sunwoo.

Kalau tidak cinta. Yasudah. Jangan Taruh harapan besar pada Eric yang sudah ditolak mentah.

"Kau teman terbaikku Eric"

Hell— Eric tidak pernah tahu kata Teman terdengar semenyakitkan ini.

"Dan? Kenapa memangnya kalau aku teman terbaikmu!"

"I want us stay like this" kata Sunwoo lagi

"Well— tapi aku egois. Dan menginginkan hal lebih" Sanggah Eric.

Semua rasa kecewa. Marah. Cinta. Lelah. Jatuh jadi satu dalam isakan kecil ketika sorot mata Eric bertemu dengan Sunwoo.

Seperti seorang pecundang yang lain dimulut lain dihati. Eric tetap Jatuh pada pelukan yang Sunwoo beri lagi saat itu.

Eric memalingkan wajah mengusap air matanya yang entah kenapa lolos dengan cepat. Sebelum memeluk tubuh Sunwoo begitu Erat.

Eric tidak akan pernah paham maksud dan tujuan seorang Kim Sunwoo ia hanya melakukan Penerimaan dengan lapang dada.

—End—

Age Of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang