Montir kicik (2)

1K 145 7
                                    



tw // harsh words🔞🏎🪛

"Keparat bajingan anjing babi bangsat!!" Segala isi kebun binatang sudah Eric ucapkan dari awal ia masuk kerja hingga mau selesai jam empat sore harinya.

Yeonjun juga tak terlihat batang hidungnya.

Eric memilih tak peduli, Emosinya sedang tidak baik bisa bisa dia malah melampiaskan ke Yeonjun yang juga memang bersalah karena kemaren ingakar janji.

Masih tidak sabar, Eric memutar kunci inggris itu ke bagian ban belakang mobil sambil mengejan.

Dan tak sadar kalau ada orang yang memperhatikannya dari belakang.

"Permisi?"

Mungkin ada sekitar enam kali, Eric baru menoleh sadar.

"Eh iya!" Bangkit dari posisinya yang berjongkok. Mengelap keringat ke jidat dengan lumuran oli hitam di lengan sampai muka Eric tidak malu karena memang ini pekerjaannya.

"Mobilnya parkirin aja, nanti saya lihat" kembali ke pekerjaannya, Eric sudah biasa kedatangan pelanggan yang bertanya perihal di mana memakirkan kendaraan.

"Permisi"

Hampir aja kunci ring pas itu Eric banting karena kesal.

"Parkirin aja mobilnya disini!!" Tunjuk Eric dengan alatnya tidak sabar menjawab dan kemudian tertegun karena orang yang ia bentak matamya berkaca kaca seperti kucing yang mau menangis.

"Eh..." Eric terkejut buru buru minta maaf pada pemuda kecil dengan rambut blonde didepannya ini.

"Anuu..."

"Yaaa.." nada yang Eric gunakan sedikit ia lembutkan.

"Eric Sohn bukan?"

"Benar dengan siapa ya?" Eric membersihkan dirinya ya walaupun tidak bersih kemudian menyuruh orang yang rapi putih dan nersih itu agak menjauh dari tempat kotor ke sofa depan bengkel yang lumayan bisa diduduki.

Setelah soda yang Eric buka ia sodorkan. Orang yang mengenalkan diri sebagai Renjun Huang itu berdehem sebentar sebelum melanjutkan percakapan.

"Ekhem, Eric... can i call you Eric?"

"Yes of course" Eric mengangguk.

"Oke, god bener kalau gitu—"

"Ada apa?"

"Gini, temanku minta tolong untuk cari montir buat mobilnya dirumah— kalau kamu bisa..." si Huang itu terbata bata.

Eric tidak terlalu jelas menangkap maksudnya.

"Kalau kamu bisa sekarang dipakai jasanya akan dibayar lima kali lipat dari upah biasa"

Eric berdiri cepat kemudian bersemangat dan tanpa babibu izin kebelakang buat berganti baju— "tunggu sebentar, limabelas menit, ah tidak sepuluh menit kita berangkat!!!"

Uang adalah segalanya untuk Eric, tanpa ia tahu alasan bahwa Renjun mencarinya segaja atau tidak, bahkan mobil rusak bagaimana yang akan dihadapinya nanti. Eric tidak begitu peduli yang penting uang untuk bayar utang dan menyambung hidup di kemudian hari.

Sembilan menit limapuluh lima detik Eric sudah siap dengan alat yang ia bawa di tangan.

"Err— nggak terlalu perlu sih alatnya, kayaknya temanku udah lengkap dirumah sana"

Eric menyergit tapi tak ambil pusing. "Gak papa aku bawa aja"

Dan berakhirlah Eric naik mobil bersama Renjun si cantik, yang berbanding terbalik dengan Eric.

Age Of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang