Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak terpikirkan oleh otak kecil Eric yang emang suka nge-bug kalau bukan soal pelajaran. Bahwa, Sunwoo Kim akan bertemu dengannya lagi dalam jangka waktu yang lumayan dekat.
Toko roti sekaligus cafe kecil yang menjadi tempat Eric bekerja sedang tidak terlalu ramai, maka dari itu atensi penuh Eric beri pada Sunwoo yang duduk diam didepannya kini.
"Sedang libur kerja ya?"
Eric bertanya, karena Sunwoo bilang saat obrolan mereka kemarin lusa Sunwoo sudah bekerja disebuah perusahaan jadi penghitung uang.
Untuk yang satu itu Eric tidak tau yang benar apa tepatnya bagaimana. Eric percaya aja.
"Gak juga"
"Terus? Kok bisa tahu tempat ini? Felix?"
Anggukan Sunwoo Eric dapat. Tepat seperti dugaan awal.
"Mau minum teh ocha?" Tawar Eric karena sepertinya Sunwoo enggan berajak dari tempat duduk.
Sunwoo menggeleng.
Eric berpikir, ternyata Sunwoo sedikit irit bicara.
"Mau menu makanannya?" Pertanyaan Eric bersamaan dengan si Kim "Kapan selesai?"
"Sekitar jam sepuluh malam" Eric berkata jujur nggak ngelantur tapi sepertinya Sunwoo bertekat menunggu shift malam Eric sampai benar benar selesai tanpa ngantuk atau tertidur.
Benar benar definisi Sunwoo yang ketemu Eric pasti ada perlu, jadi Eric harus tau!
Selesai mengunci dan beres beres toko. Malam yang dingin itu Eric lalui dengan berjalan kaki bersama Sunwoo pulang ke rumah.
"Ada apa sih?" Eric makin dibuat penasaran karena Sunwoo hanya diam sambil berjalan beriringan.
"Mau teken kontrak nggak?"
Eric yang aslinya memang lola— jadi diam dulu memperoses maksud Sunwoo. Mencerna dari huruf perhuruf kata pertaka apa maksud dari pertanyaan yang diajukan orang yang notabene baru dikenalnya beberapa hari kebelakang.
"Kontrak apa?" Akhirnya Eric menyerah otaknya tidak sampai. Jadi lebih baik minta penjelasan saja dari yang bersangkutan.
Jawaban Sunwoo yang sudah di ujung lidah menjadi gagal karena ponsel Eric mendapat spam pesan yang lumayan banyak.
Meminta maaf dan lebih milih melihat ponselnya, Eric mengalihkan perhatian dari Sunwoo sebentar.
Pesan yang ada di ponsel Eric adalah pesan beberapa tagihan pembayaran sekolah kedokteran, buku, laboratorium, alat dan lain sebaginya yang tentu saja belum dibayar sepeserpun.
