Eric kena Sanksi akibat kelalaian pada pasien. Maka dengan itu Eric tidak mengenakan pakaian Biru khas Terapis yang biasa ia gunakan.
Hanya menggunakan Jaket rajut mengendap dibelakang Hwall temannya minta diantar Ke ruang isolasi.
Eric memandang miris dari jauh.
Alat alat pembantu itu menancap sempurna pada tubuh yang kian kurus dilihat dari lama lama.
"Tuan Kim akan di operasi besok. Baik di Otak maupun di Syaraf pinggul"
Eric mengerti kata Hwall.
"Kau tidak beminat mendekat?"
Eric menggeleng. "Pantaskah aku?"
—
Dan Seharian esoknya yang dilakukan Eric hanya duduk pada Gereja dibangku yang sama saat ia kesana bareng Tuannya.
Namun keadaan berbeda.
Sunwoo sedang benar benar menghadap Tuhan. Di operasi besar besaran.
Maka yang Eric bisa hanya memohon perlindungan.
"Father, I have to thank you for looking beyond my faults and for loving me unconditionally. Forgive me when I fail to love others in the same way—" Eric menangis Pilu dalam keteridiaman. Tautan dijemarinya makin Erat seraya doa yang dianggungkan pada sang maha Sempurna.
"Saya memohon ampun atas segala dosa. Memohon dengan sangat bahwa Sunwoo Kim akan baik baik saja. Hidupnya sedang dihadapkan padamu. Tolong kembalikan pada saya Tuhan. Kali ini saja. Sungguh saya tidak punya siapa siapa lagi selain dia"
Dan Eric menutup Doa dengan Tangis yang ia Pendam dalam diam menelungkupkan Kepala pada perlipatan tangan. Sungguh ia tak sanggup menegadah.
Beberapa Minggu. Eric tidak Muncul di Rumah sakit.
Mengundurkan diri adalah jalan satu satunya.
Menurut Hwall teman yang bekerja sebagai Perawat di bangsal. Tuannya baik baik saja. Bahkan sudah mencoba berjalan dengan Walker walaupun tertatih.
Eric lega mendengar. Meskipun hanya kabar berupa pesan.
Ia tak berani muncul. Apalagi dihadapan Bunda yang begitu baik hati dan pasti patah mengetahui bahwa Eric penyebab anaknya harus melewati kematian Sehari.
Maka dengan Itu Eric hanya berserah pasrah.
Atau ia ini hanya lari dari masalah.
Entahlah.
Sore itu. Sudah masuk musim gugur. Angin bertiup tidak terlalu kencang.
Yang dilakukan adalah Membawa makanan untuk anak panti yang selalu Eric kunjungi setiap dipenghujung minggu kali ini terasa berbeda.
Makanan yang ia bawa tak begitu banyak. Menyesal, tidak memberi sedikit lebih layak pada Adik adiknya yang masih ada dalam asuhan.
Iya. Eric itu anak buangan. Tidak tau Ibu dan Bapak. Besar di Panti asuhan diujung Kota paris yang terkenal romantis. Tidak pernah diangkat anak oleh siapapun.
Dan saat memasuki usia legal. Eric yang tidak mau menjadi beban memutuskan keluar. Walaupun dengan kerja yang serabutan. Tapi Eric dapat hidup dengan pengahasilan minumin itu juga sedikit menyisihkan untuk saudaranya.
Melewati lorong utama. Eric bertemu Miss Tara yang menjadi salah satu pengurus.
"Anak anak menunggumu seperti biasa"
"Ada dimana?" Kata Eric bersemangat.
"Ditempat biasa. Makasih Sudah selalu menyempatkan Eric"
"Miss. Saya yang harusnya berterimakasih—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Age Of Youth
Short StoryIni cerita Sunwoo dan Eric. Cerita pendek🥂 Dari kapalgetek © Sep 2020 [Mulai] - Maret 2022 [Selesai]