Accio

3.5K 335 23
                                    

Eric adalah seorang half blood yang bersekolah di hogwarts tahun ketiga dengan Asrama Gryffindor sama seperti kakak nya yang sudah lulus 4 tahun lalu. kenapa gryffindor karena Motto Eric adalah Do what is right. lakukan apa yang benar dan sesuai.

tapi untuk kali ini tidak. kemarin saat Eric berlatih bersama Hwall untuk mengulang beberapa matra tahun pertama, Mantra Accio tidak kunjung bisa Eric lakukan.

menggeleng frustasi pemuda kecil itu berjalan di lorong sambil berceloteh pada Hwall sahabatnya yang sibuk dengan membaca sambil berjalan.

menggeleng frustasi pemuda kecil itu berjalan di lorong sambil berceloteh pada Hwall sahabatnya yang sibuk dengan membaca sambil berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku tidak akan mengerti, kenapa aku tidak bisa menggunakan matra itu.."

Eric melanjutkan sambil sesekali menyeret Hwall karena beberapa kali Hwall akan menabrak seseorang dikoridor yang ramai itu.

"Hwall apakah aku harus pergi Ollivanders untuk membeli tongkat sihir yang baru.. kurasa punyaku rusak setelah pejaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam beberapa hari lalu" sampai di luar ruangan, Eric menyeret Hwall duduk di kursi yang ada.

"Hwall apa kau mendengarkan ku dari tadi. aku mengatakan kal—"

Hwall menoleh, sambil menaikkan kaca matanya yang melorot. "amortentia— adalah ramuan—"

"Apaan?" Kata Hwall lagi— soalnya lagi fokus sama buku tentang bab yang akan dipelajari besok di kelas ramuan Prof Na.

"Hhh wall apa mesti beli wand lagi. keknya rusak deh"

Eric memperlihatkan tongkatnya pada Hwall yang sudah terlebih dahulu menaruh buku yang tadi di baca— selama beberapa detik berlalu Hwall terdiam.

"Nope— tongkat ini baik baik aja"

"Tapi nih gak bisaa"

Eric mulai menggerakkan tongkatnya. Kemudian merapal mantraa dengan lantang—

"A—"

Beberapa gerombolam gadis hufflepuff bergosip riaa "iyaa Sunwoo yang dari Slytherin itu—" tanpa sadar salah satunya menyenggel Eric dengan tongkatnya dan malah mempengaruhi mantranya.

Eric kaget. Latah tanpa sengaja mengatakan "CCIO SUNWOO"

Detik berikutnya.

Bagai disihir waktu. Semua berhenti bergerak sejenak. Diam.

Eric diam

Hwall diam

Sunwoo diam.

Laki laki juga pada tahun ke tiga dan slytherin terjutek dengan darah Pure-Blood itu sekarang ada dipangkuan Eric. Duduk dengan tersenyum miring. Creepy—

Muka Eric memerah. Lantas sadar apa yang diperbuat dan riuh terdengar—

Segera bangkit dari duduknya yang membuat Sunwoo yang juga sekaligus Seeker Slytherin itu bangkit. Eric menarik Hwall Menjauh dari keramaian.

"Aku gak bakalan percaya, kamu jadi perbincangan paling panas diantara anak anak" Renjun memakan camilan Coklat pemberian orang tuanya Muggle-Born.

Eric masih diam telungkup. Menenggelamkan mukanya pada bantal. Sahabatnya mengelilinginya di sekitarnya.

"Yakin tidak ikut makan malam?" Ini kata Haechan.

Eric menggeleng sebagai jawaban.

Hwall mengendik acuh tak acuh. "Yasudah.. kami duluan"

Selama Makan Malam. Hwall, Renjun dan Haechan tidak tenang. Karena—

"Aku merasa diawasi—" kata Haechan berjalan dengan tidak enak di lorong sehabis makan malam yang hendak kembali ke Asramanya. Sambil menoleh kebelakang diikuti Renjun.

"Seperti sepasang—"

Hwall mehanan kedua sahabatnya berjalan karena terhalang oleh—

"Sunwoo—" Hwall menelan ludahnya gugup The Coolest Slytherin ada didepan mereka ada apa gerangan?

Menghambur cepat ke dalam kamar Eric. Haechan lebih dulu duduk disamping Eric yang bingung dengan kedatangan mereka dengan wajah luar biasa "kaget"

"You wont believe it—"

"Wait, what just happend?" Kata Eric pada Haechan yang sibuk menggoyang goyangkan badan Eric tanpa berbicara lagi.

"Im having goosebumps all over my body!" Lanjut Renjun meyakinkan Eric yang makin tampak bingung.

"You are not alone" imbuh Hwall. Kemudian menyodorkan kertas pada Eric.

Setelah membaca kertas itu Eric berujar pada sahabat sahabatnya.

"Feel like something is burning in my head"

Yang dijawab Hwall "i can see the smooke"

Sesuai yang tertera disurat dari Sunwoo kemarin. Eric datang di Lapangan quidditch. Gugup sambil meremat ujungnya. Langit mulai gelap tapi belum tampak tanda tanda Sunwoo muncul.

Eric mendesah kecewa. Pasti dia dijahili. Soalnya kemarin sudah kurang ngajar.

Hendak berbalik. Tangannya ditahan.

"Oh sorry, lama ya nunggunya"

Demi Moaning Myrtle Eric diam sejenak. Tidak tau harus menjawab apa. Lidahnya kelu. Ditatap mata hitam sepekat langit malam itu.

Ternyata The Coolest pure Blood nya Slytherin Kim Sunwoo bisa berbicara 1 atau 2 lebih patah kata. Eric tau Fakta baru.

Kemudian Eric tersadar.

Dan dengan tergagab berkata.

"Tongkat— iya Tongkat sihirku bermasalah. Mantra itu akan digunakan pada daun di pohong tapi seseorang— seseorang menyenggolku dan— Aku Minta Maaf" bungkuk Eric dalam.

Kemudian berlalu dengan cepat takut tiba tiba Slytherin tampan itu—

"Accio— Eric"

—End—

—Mantra "Accio" yang artinya 'Aku Memanggil'

—Amortentia adalah Ramuan Cinta yang paling kuat di dunia. Hal ini menyebabkan obsesi kuat atau obsesi di peminum.

— Pure-Blood adalah darah murni.

—Quidditch Permainan ini berasal dari rawa queerditch.

— Seeker bertugas mencari Golden Snitch

Age Of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang