Restu Ayah

1K 135 13
                                    

Slight Jaedo, Noren, Yuwin, Gyushua.

Percayalah, Jeno nomer dua kalau udah Eric lapor urusan cinta...
ERIC ANAK KESAYANGAN AYAH!!

Dunia dan seisinya juga di jabanin mah—



Los Angeles adalah kota terpadat yang terletak di negara bagian California. Tepatnya di bagian selatan. Entah karena apa di sebut kota Malaikat— mungkin karena banyak artis papan atas.

Sedangkan New York— adalah kota terpadat di Amerika Serikat, Sebuah kota global terdepan, New York memberi pengaruh besar terhadap perdagangan, keuangan, media, budaya, seni, mode, riset, penelitian dan hiburan dunia.

Eric di New York— tempat asalnya sekarang, rumah.

Eric tidak peduli dengan sebutan apapun itu yang terpenting sekarang ia memasak makan pagi karena sungguh lapar. Perutnya melilit karena tidak sempat makan malam.

Boxer dan celemek bebek terpasang di badan, Eric memasak omelate simple dan menghangatkan sup tulang. Sampai jari jari tangan lain di punggung yang terbuka lebar, Eric mendecih kesal.

"Dont touch" berulang ulang agar yang mempunyai nama Sunwoo Kim paham. Tapi tetap aja orang yang merangkap jua sebagai pacar Eric itu bebal.

Yang pertama kecupan di bahu, kemudian belikat naik kalau ke tengkuk yang disesap, apa Eric tidak berjingkat ketika mau mengangkat omelate yang sudah matang.

"Nuuu... nanti dulu...."

Eric menyikut jauh perut Sunwoo agar berhenti mencium.

"Okay..." Sunwoo berjalan mundur. Eric lega karena pelukan di perutnya mengendur.

Membalik diri dengan mambawa piring omelate serta mangkuk berisi sup panas. Sajian pertama untuk si Kim— siapa lagi.

"Maacih bayik"

Kecupan di pipi Eric dapat sebagai tanda terima kasih.

Mangkuk dan piring kedua baru untuk Eric dengan porsi yang lebih sedikit. Makan pagi yang hening, sepertinya masakan Eric terlalu enak atau mereka kelaperan karena gak makan dari semalam.

Sampai ada interupsi.

"Papi aku bilang nanti malam natal kita disuruh kerumah..." Eric santai saat menjelaskan acara besar keluarga Jung sebagai tradisi biasa.

Tapi jawaban Sunwoo malah terbatuk ditempat, Eric yang menyerngit bingung segera mengambilkan air dan disodorkan membantu Sunwoo minum.

"Dah?" Tepukan di punggung Eric kasih agar Sunwoo berhenti terbatuk.

"Udah makasih..." melepas tangan Eric, Sunwoo Kim ternyum manis. Menyuruh Eric duduk kembali.

"Daddy dan Papa kamu gak ke New York malam natal ini?" Topik beralih.

Sunwoo menggeleng atas pertanyaan Eric.

"Jadwal daddy penuh sampai pertengahan tahun depan, sulit di tembus bahkan papa sekalipun..."

"Nu..."

"Its okay... udah biasa— tapi katanya papa malam natal tahun ini beda..."

"Oh ya?"

"Ya lusa kemarin ngabarin kalau daddy cuti kerja" Sunwoo
Mengangguk mantap, sedangkan Eric tersenyum senang karenanya.

Perihal orang tua Sunwoo, Eric sudah kepalang dekat dengan sang papa. Karena bolak balik New York— LA untuk menengok Sunwoo anak semata wayangnya. Untuk Daddy Sunwoo sendiri. Eric tidak terlalu kenal, hanya nama dan foto yang biasa terpampang di apartement Sunwoo, Eric tau wajahnya.

Age Of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang