Sedang turun salju diluar bersamaan dengan malam natal.
"Jadi singkatnya suamimu ada jadwal penerbangan ke toronto sekarang? Dihari penting begini?" Selidik Sunwoo.
Dan Eric sebagai lawan bicara cuman menghela nafas lemah.
"Jadwalnya tidak bisa diganggu gugat sampai tahun baru nu"
"Oh bagus dong— kamu bisa terus tinggal di apart aku sampai nanti" puas Sunwoo.
Eric tertawa lepas "Itumah mau kamu"
"Tapi kamu gak nolak kan?" Tanya Sunwoo mencari kebenaran.
"Iya sih"
"Ric, jangan jauh jauhan duduknya— sinilah deketan" protes Sunwoo karena Eric duduk diujung sofa yang berlainan.
Tv didepan mereka berdua itu menyala, tapi tak dilihat jua. Masing masing sibuk menatap satu sama lain. Seperti mencari sebuah cinta suci. Cuih.
"Gak mau, soalnya Nunu belum mandi habis jogging sore tadi, mandi dulu!"
"Mandi berdua mau?" Tawar Sunwoo.
Cokelat panas yang disesap Eric, membuat empunya tersedak pelan.
"Pelan pelan dong kalau minum" Sunwoo mendekat ke sisi bagian Eric duduk, memgambil tisu, mengelapkan ke mulut yang lebih muda yang hanya menurut.
"Mulut kamu tuh filter dulu" yang sekarang Eric protes.
"Oke oke aku mandi" telak kalah, Sunwoo mengalah.
Langkah demi langkah Eric perhatikan Sunwoo mulai dari kamar tidur, membuka baju, sampai masuk pintu kamar mandi luar— yang punya bathup kesukaan Sunwoo.
"Mandinya jangan sambil berendam, aku kedinginan" teriak Eric.
Kekehan Sunwoo terdengar dari dalam.
Maksud Eric itu bukan Sunwoo yang akan berendam membuat menjadi si Kim kedinginan tapi Eric sendiri yang butuh kehangatan karena gak ada pelukan. Jadi Eric bilang aku kedinginan.
Selang dua puluh lebih menit berlalu. Bibir Eric sudah mecucu. Kelamaan Nunggu dan melihat notifikasi ponsel Sunwoo.
"Tadi disuruh mandi biar wangi, sekarang giliran udah mandi tetap di jauhi— mau kamu apasi?" Posisi Sunwoo udah narik Eric kedalam pelukan sebenarnya di sofa paling panjang ruangan.
"Noh, notifikasi kamu. Lihat sendiri!" Nada Eric naik.
Jadi Sunwoo melihat ponselnya dan langsung mematikan benda pipih tersebut kemudian diletakkan kembali ketempat semula.
"Kok gak di jawab? Asisten kesayangan kamu tuh!"
"Bayik aku kalau cemburu agak serem ya" goda Sunwoo.
"Tuh tau dari dulu kenapa milih selingkuh sama aku!"
Sunwoo tertawa puas mengoda, dan Eric makin memberenggut sempurna.
"Yang selingkuh tuh ya kamu—" jawil Sunwoo di hidung Eric "aku sama itu mah gak ada apa apa" tunjuk Sunwoo ke ponselnya.
Eric diam, malah makin mengeratkan pelukan.
"Kok gak dijawab?"
"Sebel ih— udah diam" kini Eric yang bungkam.
Dalam keterdiaman, Eric mendengar degub jantung Sunwoo yang bertalu talu sama sepertinya layaknya sedang dipacu—
"Gak mau cerita apa gitu— tumben loh ini kita bisa bareng, biasanya kan sembunyi sembunyi terus sebentar lagi kalau ada waktu"
Sunwoo mengecup sesekali pucuk kepala Eric, yang muda cuman mendesah kecewa sambil tangannya naik memainkan tali hoodie Sunwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Age Of Youth
Short StoryIni cerita Sunwoo dan Eric. Cerita pendek🥂 Dari kapalgetek © Sep 2020 [Mulai] - Maret 2022 [Selesai]