Kita apa?

763 83 9
                                    

Ini singkat

Pola pikir manusia itu tanpa batas, diluar dari yang bisa diterka alat tebak buatan tangan. Eric bahkan perlu banyak belajar, buku-buku lama tentang apa yang dimaksud dengan dalam tanda kutip pikiran.

"Jadi Nu, belum tentu diluar dunia kita tidak ada dunia lain, bahkan ilmu sains tercanggih sekalipun belum memastikan dan tidak bisa mentafsir. Tidak ada yang menyalahkan juga kalau kamu bilang dunia cuman ada kita"

"Iya Eric, cuman kita— dunia ki..." jeda Sunwoo dengan telunjuk ke Eric"..ta" kembali ke diri Sunwoo sendiri dengan penuh cengir.

Eric mecucu tidak marah dan Sunwoo juga tidak lucu. Si Kim baru putus dari kekasih yang lalu dan menggombal tentang dunia yang Eric tidak tau. Kita itu hanya akan tercipta antara pronomina persona pertama jamak, dalam kamus bahasa. Sedangkan pada nyata kita hanyalah sebuah perumpamaan sakit bagi Eric.

"Jadi Nu, kamu serius mau nerusin kuliah di London tahun ini?" "Ini pertanyaan serius, jangan dijawab dengan senyum..." Eric sekali lagi tidak marah, tidak juga ngamuk.

"Iya, Serius... lagian disini sudah tidak ada siapa-siapa"

Sunwoo sekali lagi tertawa, Eric menyerngit sempurna. Tidak ada siapa-siapa itu yang dimaksud adalah Felix si mantan pacar Sunwoo yang memilih kembali ke Amerika bukan keluarga, padahal baru saja menggombal tentang dunia ki—ta.

"Oh yaudah..." Eric bukan pasrah, apalagi resah. Dia hanya sedang gundah. Ketika Sunwoo pamit undur diri dengan ponsel yang menyala menampilkan tiket pesawat besok hari.

Usakan pada kepala Eric kali ini terasa hampa, seluruh hidupnya bersama sang sahabat mungkin tidak akan ada lagi didepan mata.

"Oke aku duluan..." kecupan dipucuk kepala pelan, kebiasaan. Eric tidak menolak dan juga menahan, membiarkan Sunwoo keluar dari pintu rumah keluarga Jung yang lenggang. Suara deru mesin mobil datang pun tidak terdengar.

"Oh ya..." Sunwoo berbalik kemudian. "Om Jaehyun sudah bilang kan? Kalau kamu ikut aku kuliah di Luar?"

Apakah Sunwoo tidak tau, garis batas mereka terlalu sangat rancu. Sahabat kecil yang penuh tangis. Harunya Sunwoo pergi sendiri tidak usah mengajak Eric, kata kita akan terlalu rusak untuk diperbaiki. Sunwoo sakit, Eric lebih-lebih sakit.

"Nu..." kata Eric tertahan.

"Apa?" Sunwoo masih memegang gagang.

"Sebenarnya dipikiranku aku sudah sembuh, ternyata hatiku masih bisa kambuh?" Eric mengendikkan bahu. Ini tentang jatuh cinta lagi dengan Sunwoo.

Sunwoo yang cuman bisa bingung membalas "Itu membahas tentang kamu yang mau jadi spesialis penyakit dalam kan... di London banyak aku sudah carikan beberapa rekomendasi yang tepat"

Eric tertawa sumbang dan mengangguk sebelum Sunwoo menghilang kembali ke rumahnya didepan— sahabat dari kecil biasa yang tetanggaan, sebelum tersenyum melihat Yeonjun datang. Tuanangan yang tidak tau kalau Eric sekarang sedang terguncang.

Age Of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang