Montir kicik (1)

1.2K 154 13
                                    

tw // 🔞🏎🪛 harsh wordsPerhatikan setiap kata— alur cepat dari Jana!!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tw // 🔞🏎🪛 harsh words
Perhatikan setiap kata— alur cepat dari Jana!!


"Eric nanti jam sembilan di classico"

Kunci sock bentuk hexagonal itu Eric letakkan di lantai penuh oli dan debu setelah Yeonjun, seorang Teman Tapi Mesra memanggilnya.

"Hari ini ada sesuatu yang dirayakan?" Eric berkacak pinggang ditempat, menatap Yeonjun tepat di mata.

"Nggak ada sih, kangen aja"

Kendikan bahu Yeonjun itu membuat Eric jengkel tapi apa daya ia juga suka saat mereka menghabiskan malam panas bersama.

"Aku pulang dulu, mampir beli bir—"

"Sekalian soju!!" Teriak Eric sebelum Yeonjun berlalu hilang dari balik pintu depan meninggalkan Eric si montir kecil sedikit kesal.

Kehidupan Eric pas pas an, Setelah menganggur beberapa bulan keluar dari SMK dengan jurusan Tenik Mesin, Sohn kecil itu tidak lanjut untuk menempuh perguruan tinggi. Biaya dari mana— makan saja kadang sudah bersyukur bisa, waktu saat masa masa sulitnya ya walaupun sekarang ya masih gitu gitu aja.

Dan pucuk di cinta ulam pun tiba, Eric dikenalkan oleh temannya ke Yeonjun seorang montir di bengkel mobil yang lumayan besar di pinggir kota. Jadi kenalan dan teman main di ranjang.

Yah— itulah mengapa dan bagaimana Eric bisa terjebak di dunia yang penuh bau bensin serta tak bisa lepas dari Yeonjun karna hutang yang bernama budi.

Malamnya pukul sembilan tepat, Eric sudah nangkring di bar biasa menunggu Yeonjun datang mengajaknya bercinta— berakhir di apartement nya atau orang yang lebih satu tahun dengannya.

Sampai jarum pendek di angka dua belas dan kaleng bir ketiga— batang hidung laki laki yang Eric nanti tak kunjung terlihat bahkan sesenti.

"Hhhh jadi gak sih—"

Makin larut, bar itu tinggal beberapa pengunjung.

Ingin pulang karena sudah tidak tahan dengan kantuk yang datang, Eric bangkit dari tempat dan berjalan ke bagian meja bartender untuk membayar sampai langkahnya terhenti karena seseorang menghadangnya dengan kaki dibalut perban serta jalan yang pincang.

Dalam keadaan mabuk kepayang.

Melepaskan kepala orang itu yang bersandar didadanya Eric mendecih tak suka.

Sampai sesuatu diluar kepala yang bisa di bayangkan Eric, Lather jacket paling mahal yang digunakannya untuk menggoda Yeonjun malam ini di muntahin orang asing.

Age Of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang