Introduce me a good person

740 117 25
                                    

Toktotkotktok
Any body here?

Sorry for very super late update :"

Sorry for very super late update :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunric version

Duk...

Eric jatuh tersungkur kebawah setelah ditinju jeno pada bagian rusuk dekat dada, benar-benar keras sampai yang lebih muda meringis tanpa sadar. Sisi bibir kiri sudah robek sedikit dengan darah segar, penyangga gigi yang terpasang juga terlepas, keringat Eric bukan main lagi seperti mandi diguyur hujan. Boxing dengan kakak kembar begitu mengasikkan ditengah-tengah patah hati Eric yang kembali diputusin pacar.

"Udah kak, gak bakalan menang lawan abang" Jeno berbicara walau mengambil ancang-ancang lagi karena Eric bangkit untuk menyerang kembali.

Sisi kanan, bagian kiri. Tetap saja tubuh Eric lebih kecil dari Jeno— kini bagian tulang kering.

Eric terlentang. Berteriak dengan penuh kekesalan "Yeonjun bangsat!"

Dan Jeno tertawa sebagai balasannya diiringi Doyoung sang papi masuk membawa semangka dan slushie dingin. "Abang, kakak kenapa sampai babak belur gitu..."

"Salah sendiri nantangin boxing..." Jeno mengendik, membuka kaos yang tak kalah basah dengan Eric.

Yang badannya lebih kecil cuman tersenyum miris sambil berkata dengan meringis "nggak papa pi"

"Udah udah ketahuan ayah bisa habis papi yang kena, mandi sana... terus Eric ambil obat di olesin bagian yang luka"

Maka dari itu selesailah "perkelahian" antar saudara kembar karena Eric menantang. Singkat cerita Jung junior itu memang sedang putus cinta untuk kali ketiga, sudah hal yang biasa sebenarnya tapi satu tahun bersama Yeonjun si kakak tingkat paling populer sej jagat raya kampus bukan sesuatu urusan yang hanya sekali lewat bagi Eric seorang.

Selesai mandi dan wangi, berpakaian baju tidur dan siap mengoleskan obat. Terbesit ide singkat Eric untuk merecoki sang sahabat. Jadi ketika mengambil kotak yang berisi plester dan lain sebagainya, papi bertanya Eric mau kemana. Jelas saja Eric kan menjawab "ke tempat Sunwoo mau main".

Kim Sunwoo, anak tunggal kaya raya keluarga Kim depan rumah. Sahabat Eric dan Jeno dari bayi, ditambah sang papi berteman baik dengan papa Sunwoo sendiri, satu rumah sakit dan Om Joshua yang Eric juga panggil papa adalah senior papinya ketika kuliah. Paket lengkap dengan Ayah Sunwoo, Om Mingyu yang teman satu tongkrongan Ayah Jaehyun dari jaman SMA apa tidak dari kecil Eric sudah bermain dengan Sunwoo yang ada.

"Paa, ada nunu....?" Sebelum masuk rumah Eric bertanya pada Joshu yang tampak duduk dibalik pantri dapur. Rumah kediaman keluarga Kim cukup lebih luas dari keluarga Eric yang penuh sesak karena lima anggota.

"Ada tuh di kamarnya naik aja..."

Eric mengangguk, berani melangkah masuk setelah di persilahkan dan berganti sandal rumah yang memang sudah Eric bawa dari kapan lupa waktu tepatnya yang ada dalam ingatan.

"Ric?" Tangga kelima, Eric menoleh pada Joshua. "Pipi, bibir dan kaki kamu lebam biru nak?"

"Oh ini..." memperlihatkan dengan mengangkat sedikit celana pendeknya lagi, ungu besar bagian paha terlihat dan Joshua membola kaget tempat terkejut luar biasa.

"Nggak papa pa, biasalah latihan boxing sama Jeno.. in udah bawa obat dari papi kok..."

"Oh ya udah kalau gitu..."

Dengan senyum manis, Eric kembali pamit naik. Tidak mendobrak pintu kamar Sunwoo yang memang sudah terbuka sedikit.

"Nunuuuuuu" ceria Eric melemparkan tubuh pada kasur rapi milik Sunwoo yang empunya sedang bermain game konsol pada meja belajar. Tampak tidak terganggu ketika Eric datang.

"Nu, Eric putus sama Yeonjun"

Dengan satu kalimat pendek dari Eric baru mampu membuat Subwoo teralih. Konsol game tadi diletakkan begitu saja, si Kim turun dari duduknya. Pindah cepat ke kasur duduk disamping Eric yang siap mengoleskan obat luka.

Tangan yang sedikit lebih kurus dan panjang itu perlahan mengambil alih obat salep yang harus di oleskan ke luka Eric, ditaruh perlahan ke samping. Dan pergi turun sebentar ke bawah sambil memberi perintah "sebentar dulu jangan langsung dipakai untuk lukanya"

Begitu lembut dan jelas Eric menurut. "OKAY nunu"

Selang beberapa waktu, ember air hangat dengan kompres didalamnya di taruh di paha. Eric membiarkan Sunwoo menyibak celana. Memeras kain dan kembali membasuh untuk luka yang kedua di bagian kaki dan terakhir berganti kain baru yang khusus Sunwoo ambil dari dalam lemari, untuk bagian muka Eric.

"Ini ditonjok Yeonjun juga?"

"Nggak, ini semua main boxing sama Jeno"

"Terus biarin jeno sampai mukul kamu segini parah?" Nada Sunwoo penuh tanya.

"Hehehe bagian paha kemarin ke dorong pas Yeonjun kesal aku tanyain soal dia masih jalan sama mantan pacar... terus ya gitu deh..."

"Eric ini biru!"

Tanda seru, Eric mengkeret takut-takut.

"Aku ceroboh nu... sss sakit jangan di tekan..." tulang kering Eric yang di usap penuh gemas oleh Sunwoo yang tenang tapi tampak geregetan.

"Eric kan Sunwoo sudah bilang..."sunwoo berkata sebelum Eric memotongnya.

"Kalau pacaran jangan main pukul pukulan"

"Nggak nu, ini murni ke dorong kok" yakinkan eric menggenggam tangan Sunwoo yang sebenarnya masih mengelap pelipis Eric.

"Serius..." Sunwoo menyerah seakan pasrah.

Eric dengan serampangan nya terkekeh, penuh tawa. Mengangguk angguk berusaha baik baik saja. "Makanya Sunwoo kalau punya temen orang baik, peternakan dia ke Eric..."

Tangan Sunwoo berhenti bergerak, berhenti juga menghindar dari genggaman Eric yang Erat. Sunwoo jadi berdiam.

"Apa?'

"Kalau Sunwoo punya temen yang baik, perkenalkan Eric padanya..."Menyakinkan sang sahabat yang tampak kini kehilangan kata kata mutiara.

Eric tau Sunwoo punya reputasi paling baik di kalangan mahasiswa kedokteran kampusnya. Anak baik baik yang punya prestasi selangi, berbanding dengan urakan Eric.

"Beneran! Kalau Kalau Sunwoo punya temen yang baik, perkenalkan Eric padanya tidak apa apa orang tersebut memiliki banyak pengalaman, justru Eric senang— lebih banyak latihan dan menantang. Dia akan memperdulikan hal kecil disekitar..." tatap mata Eric itu pada iris hitam gelap Sunwoo dengan penuh pengharapan, berharap sang sahabat mengerti dengan keadaan.

Kemudian tanpa ia bisa terka Sunwoo tersenyum simpul, berusaha melepaskan genggaman Eric yang melemah. Kembali mengambil obat untuk bibir Eric yang luka pinggirnya.

"Beneran nuuu, serius... Eric mengharapkan seseorang yang setia dan dewasa yang mencintai dengan sepenuh hatinya— hahahaha" Eric tergelak,  sedangkan Sunwoo tiba tiba menghentikan pengobatan.

Sunwoo itu gantian menatap, mengangguk seperti paham. Eric merasa ada yang hangat.

"Jadi kalau Sunwoo punya teman yang baik, sekali lagi perkenalkan Eric kepadanya okay..."

Penutup pengobatan kali  ini, Bersamaan Sunwoo tersenyum teduh. Mengangkat tangan si Jung keatas, mengajak bersalaman. Sedangkan Eric bingung apa yang akan sahabat satu-satunya lakukan.

"Perkenalkan, Kim Sunwoo— sahabat Eric Jung dari kecil— orang yang baik...."

Eric terpaku sebentar, sebelum Sunwoo dengan lancang maju mengikis jarak yang terbentang. Hidung bertemu dengan nafas pendek yang saling beradu, Eric tidak pernah separah ini ketika mau berciuman dengan seseorang dulu. Namun ketika Sunwoo hanya memberikan kecupan kecil dan berujar penuh candu "Eric, Sunwoo ini sudah orang baik"

Rasanya tulang belulang Eric seperti meleleh tanpa tau.

Age Of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang