Kinda 🔞
Happy 70 chapter AOY 💕
Eric mengeluh setelah menimbang berat badannya di timbangan ujung ruang tamu asrama. Menyeret malas kakinya untuk duduk ke sofa dan bersandar begitu saja. Menutup mata dan mencoba menyalahkan diri sendiri karena—
"Beratnya naik lagi?"
Menoleh ke sumber suara, Sunwoo duduk disebelah kanan Eric. Menawari paha ayam tepung yang sudah di gigit sedikit.
"Mau?"
"Ahhh nuuuuu!" Eric memprotes lucu, kemudian membalik badan ke arah kiri agar tidak bertatapan dan di goda sang pacar.
"Ya kalau naik kenapa sih, kan bagus. Otot kamu terbentuk berarti" ucap Sunwoo sambil mijit mijit lengan Eric yang memang terasa seperti daging serta otot semua tanpa lemak yang ada.
"Emang naik berapa?"
Ditanya terus menerus oleh Sunwoo, Eric jengah dan menggelengkan kepalanya. Menutup telinga dengan telapak tangan, pura pura mencoba untuk tidak mendengar.
Setelahnya Eric tidak mendengar Sunwoo bertanya lagi, atau lengannya di tepok tepok gemas oleh Sunwoo yang merangkap jadi pacar.
Menoleh kebelakang, ternyata yang bermarga Kim sudah hilang... "kok masuk kamar!" Protes Eric tidak sabar.
Berharapnya tadi Sunwoo terus menemaninya. Ya meskipun sedikit menjengkelkan juga.
Jadi Eric terus melanjutkan acara menyesal karena telah naik berat badan.
"Yongjae-yaa"
"Apa?" Balas Eric pada Sunwoo yang memanggilnya dari kamar laki laki penyuka sepak bola.
"Apaann?"
"Sini bantuin aku"
Dengan begitu, Eric mengangkat pantat dari sofa dan berjalan ke arah kamar Sunwoo yang tertutup rapat.
Ia buka pintu itu sedikit dan mengintip. "Kamu ngapain?"
"Sini, bantuin masang jam ke dinding"
Paham Eric pada perintah, kemudian segera naik atas kasur dan berdiri di samping Sunwoo yang ada.
"Tinggi kita beda sesenti! Aku mana bisa!" Ingat Eric kalau Sunwoo saja mana sampai, jelas ia tidak mungkin.
"Bentar"
Sunwoo berkata sebentar, dan Eric melihat si Kim berjongkok sacara sadar. Kemudian menepuk paha yang lumayan besar untuk Eric pijak dengan nyaman.
"Kamu mau paha kamu patah!" Spontan Eric tidak setuju dan menggeleng ketika matanya bersitatap dengan Sunwoo.
"Naik aja dah!"
Tepokan di pantat Eric dari Sunwoo adalah bentuk kepercayaan yang Sunwoo berusaha meyakinkan Eric yang lagi galau perihal berat badan.
"Tunggu bang Juyeon aja dah nu"
"Naik, sayangku"
Sudah dipanggil begitu, sinyal di diri Eric menyala dengan secara sembarangan dan ingin melompat ke Nirwana Tuhan. Bagaimana tidak, panggilan sayang sejauh dua tahun pacaran bisa diitung jari tangan.
"Beneran ya?" Tanya Eric sekali lagi.
"Iyaa" Balas Sunwoo sudah bulatnya nyali.
Jadi Eric memijakkan kakinya dan bertumpu pada paha Sunwoo, Sekon berikutnya jam dinding terpasang, Eric segaja cepat cepat turun dan duduk di ranjang. Di samping Sunwoo yang memandangi jam dinding dengan senang.
"Berat ya?"
"Lumayan" komentar Sunwoo yang membuat Eric tertawa dan meninju lengan sang pacar.
"Sialan!" Umpat kecil Eric karena kesal. Kiranya Eric, Sunwoo bakalan nge gombal dan bilang enggak berat sayang taunya, ya begitulah.
Merasa pundaknya memberat, Sunwoo bersandar pada bagian pundak. Kemudian kepala yang mirip boba kalau Eric bilang jatuh ke arah paha dengan sengaja.
Setelahnya Sunwoo malah menjadikan paha Eric sebagai bantal yang ada. Si Kim pejam mata.
"Geli kepalanya hahahaha" Eric tertawa karena Sunwoo terus menerus mengusak kepala. "Nuu udah..." jadi inisiatif Eric mengangkat kepala Sunwoo yang bersandar di paha dan mendapat kecupan kilat tiba tiba.
Memerah karena malu, angkatan pada kepala Sunwoo dari Eric melemah dan Eric yang malah menjatuhkan kepalanya sendiri ke peleheran Sunwoo, sedangkan si Empu sudah cekikikan dengan mata tertutup.
"Kamu itu sehat, naik berat badan juga karena olah raga yang selalu kamu inginkan. Gak papa, aku masih kuat" bisik Sunwoo.
Sedangkan Eric sudah mengangguk paham nasihat pacar.
"Tidur yuk, dah malam..."
"Baru jam sepuluh" bisik Eric yang habis membenarkan jam dinding. Kemudian kembali berbisik "kebas..."
Karena merasa kaki kakannya kesemutan, menahan berat setengah badan Sunwoo dan disinya sendiri yang dari tadi menekuk.
"Makanya lepas"
Jadi akhirnya Eric melepas pelukannya untuk Sunwoo dan menyuruh pacarnya itu angkat badan.
Sunwoo sendiri sudah naik sempurna ke atas bantal posisi siap tidur seperti biasa dan Eric berbaring di sebelah tapi menghadap ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka memperlihatkan ruang tengah yang sudah di matikan lampunya.
Pelukan dari belakang, kecupan di bagian belikat— di dorong lidah Sunwoo bergerak ke pundak. Apa tidak Eric ditempat panas dingin bersamaan dengan tangan Si Kim menjalar naik ke atas perut bagian dada.
Eric definitely ketar ketir.
"Nu..."
Eric tau, Sunwoo tidak akan menjawab panggilannya karena sedang sibuk membuat tanda. Mana kaos Eric dengan model singlet dan ketiak yang lebar sudah naik se atas dadanya secara ajaib dengan kedipan mata.
"Nuu..." Eric berusaha mencegah saat jari Sunwoo naik ke bagian puting hendak memilin, sedangkan Fokus Eric teralih karena Sunwoo juga menjilat bagian cuping.
"Nuuuhhhhhnnn, pintuuu"
Eric tidak mendesah hanya mencoba menahan, suara aneh yang diciptakan pita suaranya.
Bunyi pintu apartement dibuka, sepertinya membuat waras Sunwoo kembali keraga. Sekon berikutnya, Sunwoo bangkit dari kasur dan ke arah pintu kamar kemudian di banting asal yang mendapat protesan dari orang yang baru datang.
"Santai dong!" Itu adalah Juyeon yang baru sampai dari lain jadwal.
Sedangkan Sunwoo berdecak sebal, naik kembali ke kasur dan memeluk Eric dari depan. Membenamkan wajah didada Eric sambil ngedumal.
Kata Sial terdengar ada sepuluh kali dari umpatan yang Sunwoo lontarkan.
—End—
KAMU SEDANG MEMBACA
Age Of Youth
Short StoryIni cerita Sunwoo dan Eric. Cerita pendek🥂 Dari kapalgetek © Sep 2020 [Mulai] - Maret 2022 [Selesai]