PART 2: Memori Daun Pisang

985 68 2
                                    

Awalnya cerita ini judulnya
"When Love Find You"
Dengan cover seperti di atas. Tapi sekarang diganti judulnya jadi:
"UnDesirable Husband"
Dengan cover baru juga.
Boleh ya?
Kalian lebih suka yang mana?

©©©©

      Langit mendadak mendung. Awan kelabu terpampang jelas di atas sana. Dari balik kaca helm, Jasmine berdoa agar hujan tak turun dahulu sebelum ia sampai rumah. Tapi melihat kondisi seperti ini, mustahil harapannya terwujud. Dipacu sekencang pun skuter matic-nya ini, tetap akan kecegat hujan.

    "Dicolok sedikit aja tuh awan, pasti muncrat hujan," pikir di hati. "Duh, mana jas hujan ketinggalan lagi."

      Benar saja, baru selesai Jasmine berpikir begitu, hujan pun turun. Langsung gede pula. Ia pun menajamkan pandangan ke sekeliling. Mencari tempat aman untuk menepikan sepeda motornya. Menyelamatkan diri dari guyuran air hujan agar tak basah kuyup.

    "Nah itu, di depan toko itu aja."

      Jasmine menepikan sepeda motornya. Mematikan mesin dan mencabut kunci motor. Kemudian berlari kecil menaiki trotor, mendekati gerobak bajigur yang berada di atas trotoar depan sebuah toko yang tutup. Bajunya basah sedikit, ternyata.

    "Ngiring ngiuhan nya, Mang." Jasmine berbicara ramah pada Mang penjual bajigur dalam bahasa Sunda,
(Ikut berteduh, ya, Mang)

    "Oh, muhun, mangga, Neng." jawab lelaki tua itu tak kalah ramah.
(Oh, iya, silakan, Neng)

      Jasmine mengangguk dan tetap tersenyum. Dengan tangan kananya, ia mengibaskan titik-titik air hujan yang membasahi jaketnya. Untung saja jaket ini berbahan water proof, sehingga air tak tembus ke kemeja dalam yang dikenakannya.

      Saat Jasmine menoleh ke samping kanan, sekitar lima atau enam meter dari Mang bajigur, ada dua lelaki kekar. Mereka ikut menepikan motornya juga. Bukan hanya untuk berteduh, tapi untuk mengawasinya. Sudah dari tadi mereka membuntutinya. Sejak ia ke luar dari kantor Madison, biro arsitektur tempat kerjanya dulu. Eh, enggak deng! Mereka mengikuti sebelum itu. Tepatnya sejak ia ke luar rumah. Parah!

    "Mangga calik, Neng." Mang bajigur mengulurkan kursi plastik warna hijau. "Biar gak pegel. Hujan gini sih suka awet."
(Silakan duduk, Neng)

    "Aduh, Mang baik banget deh. Makasih, ya, Mang." Jasmine menerima uluran kebaikan dari lelaki tua itu. Tak lama ia pun duduk di kursi plastik itu. "Mang, mau dong bajigurnya segelas. Mau itu juga... getuk sama pisang rebus."

    "Oh, muhun...mangga."
(Oh iya, boleh)

      Penjual bajigur itu selain menjual minuman hangat bernama bajigur, menjual juga aneka kudapan rebus atau kukus, seperti getuk, onde-onde, ketimus, ubi, singkong dan pisang rebus. Bajigur tahu dong. Itu tuh, minuman hangat yang terbuat dari rebusan santan, gula merah dan rempah lainnya. Cocok sekali diminum di cuaca dingin begini.

UnDesirable HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang