"Saha maneh? Sima aing, sima maung. Saha maneh?! Aing hayang hayam hideung!" Tiba-tiba terbersit ide gila di pikiran Jasmine. Ia meladeni tingkah Ji Chang Wook KW Super dengan bertingkah seperti orang yang kesurupan. "Om hideung, ulah bodas. Huahhhh hahaha.... sima aing, sima maung. Saha maneh?"
(Artinya: Siapa kamu? Kekuatan/wibawa/power saya, kekuatan harimau. Siapa kamu? Saya mau ayam hitam.
Om hitam, jangan putih. Hahahaha.... Power saya, power harimau. Siapa kamu?)"Saya sembur pake bajigur ya biar waras lagi? Biar ke luar jin jahatnya."
H A A H H H ????
Jasmine langsung menghentikan aksi konyolnya. Enak aja mau nyenbur-nyembur segala. Om kira gue kesurupan beneran?!"Eh, enak aja. Basah dong, Om!" seru Jasmine galak dengan wajah cemberut. "Om dukun ya bawaannya mau nyembur-nyembur orang segala?"
Kali ini giliran Ji Chang Wook KW Super yang tergelak. Puas sekali bisa meng-skakmat adik cantik tersebut. Dasar, bocah... Orang tua dilawan.
Melihat itu, Jasmine mengerucutkan mulutnya. Sebal. Kesal. Tapi jadi malu sendiri saat mengingat kelakukannya barusan. Wajahnya pun terasa hangat. Mungkin sudah merona merah. Bisa-bisanya ia bertingkah eror begitu pada lelaki yang baru dikenalnya. Mana disaksikan sama Mang bajigur dan dua lelaki kekar itu lagi. Lihat tuh, mereka pada senyum-senyum. Ngetawain gue ini sih. Kacau-kacau! Muka gue mau ditaro di mana ini?!
"Udah ah, Om, gak lucu."
"Hahaha, tapi kamu lucu banget kok, Dek." Ji Chang Wook KW Super masih belum bisa meredakan tawanya. Ia sampai memegang perutnya saking gelinya menahan tawa. "Sumpah, saya terhibur sekali ini. Alhamdulillah banget ketemu kamu, Dek. Stres kerjaan di kantor tadi karena mendadak hilang."
"Uh, apaan sih?!"
Jasmine semakin mengerucutkan mulutnya sambil mendelik tak suka. Di saat bersamaan, matanya memindai secara detail penampakan sosok tampan di hadapannya. Tubuh tinggi sekitar 180 cm, kulit putih bersih, tapi bukan yang putih pucat, hidung mancung, alis melengkung bagus, bibir merah alami, rambut hitam kecoklatan, mata bagus, tidak terlalu besar tapi tidak juga sipit. Giginya pun berderet putih rapi saat senyum hangatnya terkembang. Cukup memenuhi kriteria sebagai lelaki idaman. Belum lagi sikapnya yang ramah dan bersahabat Menyenangkan. Membuat nyaman siapapun.
Dan semua yang dinilainya dalam diri Ji Chang Wook KW Super itu berbanding terbalik dengan Adam yang sedikit bicara, kaku dan selalu menjaga senyum dan sikapnya jika berhadapan dengan lawan jenis, walaupun ia tahu aslinya cowok alim itu sangat baik dan penolong sesama.
"Sial! Kok jadi ke Adam lagi sih pikiran gue?" gerutu Jasmine di hati. " Kacau-kacau... Bisa-bisanya udah ada cowok ganteng lain pun, masih aja mikirin lo. Ngebandingin sama lo lagi. Busyet dah, lo pelet gue pake apa sih, Dam? "
Jasmine ingin sekali mengatakan pada Adam agar berani melangkah. Berani mengungkapkan isi hati. Berani beresiko. Bukan hanya sembunyi-sembunyi memandang dan menjaganya. Mencintainya diam-diam.
Gak mau pacaran? Sama dong. Makanya langsung halalin dong, kang. Penghulu lagi nyantai tuh."Coba lo se-gantle Reza, Dam." Kembali Jasmine bermonolog di hati.
Jasmine selalu favorit pada suami sahabatnya itu. Favorit di sini bukan dalam artian cinta ya, tapi salut pada sikap dan perjuangan Rezanta untuk menaklukan Renata. Gigih dan sabar. Bukankah memang seharusnya begitu sikap lelaki pada perempuan yang diinginkannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
UnDesirable Husband
RomanceSpin off DESIRABLE LOVE (Bisa dibaca terpisah) "Oke-oke, Jasmine ngalah. Jasmine terima perjodohan ini." seru Jasmine tak yakin. "Tapi ada syaratnya." "Alhamdulillah," Mami tampak lega dan sumringah. "Syaratnya apa, sayang?" "Tampan, m...