Part 46 : Berbagi Kisah Masa Lalu

249 36 0
                                    

Hai.... Akhiri week end bareng JaGa yuk?
Happy reading. Thx.
****

"Jadi kalian itu bersahabat berdelapan?" tanya Garland malam harinya. Ia kira sahabat Jasmine itu hanya Nadine, Audi dan Renata saja. Plus Rezanta karena kebetulan papa muda itu suaminya Renata. Tapi ternyata....

"Sebenarnya gank-ku cuma berempat, Mas." jawab Jasmine santai tanpa merubah posisi tidurannya di sofa dengan kepala bertumpu di paha Garland. Sementara Garland duduk di sofa dengan punggung sesekali disandarkan ke sandaran sofa. Di hadapan mereka ada televisi berlayar besar yang sedang menayangkan acara talk show. Garland yang menonton itu karena Jasmine asik membaca novel online di ponselnya. "Aku, Audi, Nadine sama Renata."

"Tapi sejak Reza pedekate sama Renata, kita jadi colabs gitu. Jadi tim sukses Reza supaya Renata mau dihalalkan." lanjut Renata. "Kita sih dukung banget. Bukan semata karena diganjar hadiah laptop seorang satu dan traktiran makan unlimited, tapi emang happy aja kalo mereka sampai married. Apalagi Reza hijrah banget untuk halalin Renata. Kan hebat."

"Hhmm, begitu, ya."

"Oya, gank Reza itu berempat juga. Reza, Kevin, Niko sama Dean. Mereka tuh gank playboy. Dan kita gank jomblo."

"Terus Adam?"

Jasmine berhenti membaca novel online. Ia bangkit dari tidurannya. Merubah posisi menjadi duduk dengan kaki bersila di atas sofa. Beda dengan Garland yang kakinya menjulur ke bawah, menapak karpet.

"Adam beda jurusan sama kita. Dia anak teknik arsitektur. Kita kan anak teknik bangunan. Jadi dia bukan gank kita."

"Tapi kelihatannya kalian deket sama dia."

"Waktu kuliah, sebenernya yang paling deket sama Adam itu Reza. Itu terjadi sejak awal Reza tobat. Emh, hijrah maksudnya. Reza jadi sering ikut kajian diajak Ilham. Ilham itu temen sekelasku tapi sobatnya Adam karena sama-sama aktifis rohis kampus. Mereka itu tempat Reza bertanya soal agama."

"Awal dekatnya sama kamu gimana?"

"Kami pernah satu kelompok KKN di Cianjur. Adam ketuanya. Pernah satu kantor juga di Madison kan."

"Oh dari situ awalnya benih-benih cinta tumbuhnya?"

"Jauh sebelum itu dong."

"Emh?" Dahi Garland berkerut menuntut penjelasan. Walau hatinya mulai tak nyaman, tapi ia pun cukup penasaran.

Jasmine tertawa sesaat. Beberapa kenangan menyambar cepat ingatannya.

"Sebelum KKN aku udah suka dia, Mas, meskipun awalnya iseng." Jasmine tersenyum mengingat hal itu. "Adam itu modelannya kaku, pendiem dan alim banget. Terus kalo ngomong sama cewek gak pernah mau bersitatap mata. Katanya sih menjaga pandangan, batasan karena bukan muhrim. Kan jadi gereget. Apalagi kalo dia lagi malu atau salting gitu. Jadi tertantang buat naklukin dia."

"Hhmm...."

"Tapi sikap pendiam dan kakunya langsung hilang saat dia ngisi kajian di mesjid kampus. Dia pinter. Enaklah nyampein materinya. Kalem, gak jumawa atau sok menggurui. Bahkan sesekali diselipi humor. Kayak Aa Gym gitu."

"Hebat, ya," respon Garland objektif. "Kamu rajin ikut kajian juga ya, Dek?

"Awalnya Nadine sama Audi yang ngajak. Gak rutin sih. Gak jadi anggota rohis juga. Di situlah kita baru tahu kalau anak-anak rohis itu ternyata bibit unggul. Udah pada ganteng, shaleh-shaleh lagi. Gak sedikit pula yang pinter di akademiknya. Tapi tetep aja, Adam yang paling bersinar. Hehehe..." Jasmine nyengir.

UnDesirable HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang