Part 55 : Kejujuran

219 36 6
                                    

Bruuggg....
Jasmine mematung dengan kamera dan trypod yang terlepas dari genggamannya. Seketika dua sosok yang menggonjang-ganjingkan hatinya menoleh ke arahnya. Bahkan Garland langsung berlari menghampirinya.

"Dek...." Tak butuh lama, Garland sudah ada di sisinya. Menatap ekspresi wajah tak biasa istrinya, sebelum mengambil kamera dan trypod yang jatuh ke salju. "Kamu baik-baik aja, Yang?"

"Yaaa.... " Jawaban ini nyaris tak terdengar, saking pelannya. Tahukah, sulit sekali Jasmine mengucapkan satu kata ini. Perlu usaha lebih setelah sebelumnya menelan ludah dan menghembuskan nafas berat. Sesak, seolah kosong udara di rongga paru-parunya. Matanya yang terasa panas dan berkaca-kaca, ia alihkan ke langit. Aurora masih menari-nari indah. Tapi seolah tidak indah lagi baginya. Ia shock dengan apa yang baru saja dilihat dan didengarnya.

Semua sikap Jasmine itu tak luput dari perhatian Garland. Pandu bilang, jika perempuan bilang baik-baik saja, sesungguhnya ia dalam keadaan sebaliknya. Dan kita sebagai lelaki harus peka akan hal itu.

"Sini deh ikut Mas, Yang!"

Beruntung Garland langsung peka dengan apa yang sedang terjadi dengan istrinya. Jasmine cemburu. Hal yang sangat langka, bahkan mungkin baru kali ini terjadi. Tentu saja ia senang, mengingat selama ini dirinyalah yang selalu diliputi perasaan itu, terutama pada cinta tak sampai istrinya; Adam.

Tapi mencium gelagat tak baik seperti ini, sepertinya ia harus menunda euforia suka cita memergoki kecemburuan Jasmine. Khawatir akan menimbulkan kesalahpahaman yang akan berujung tak baik pada rumah tangga mereka ataupun kandungan istrinya. Untuk itu Garland memilih untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini sekarang juga.

"Rev, kenalin ini istri saya, Jasmine," ucap Garland setelah menggandeng Jasmine ke hadapan wanita cantik dewasa yang tadi memeluknya.

Wanita cantik yang dipanggil 'Rev' itu tersenyum. Sekilas ia nencuri pandang pada tangan Garland yang merangkul mesra pinggang istrinya. Lalu ia pun mengulurkan tangan ke arah Jasmine.

"Sayang, kenalkan ini...." Belum selesai Garland melanjutkan kalimatnya, Jasmine sudah lebih dulu memotong kalimatnya.

"Chef Revalina."

"Lho, kamu mengenal saya, ya?" Mata Revalina langsung berbinar antusias. Merasa tersanjung sekaligus terkejut. Kaget saja di ujung utara dunia ini masih ada yang mengenalinya. Padahal ia sengaja pergi dari keramaian, menghindar dari orang-orang yang mengenalinya, terutama dari orang-orang yang membuat kepalanya ingin pecah.

"Dia salah satu penggemarmu, Rev," sahut Garland disambut lirikan tajam mata Jasmine.

"Wow, benarkah itu? Saya tersanjung sekali. Terima kasih, ya." Walaupun Revalina menanggapi dengan antusias, namun di lubuk hatinya terdalam, ia menyangsikan apa yang dikatakan Garland. Mana ada penggemar bersikap datar begini, cenderung dingin malah. Grogi? Speechless? Tapi ia tak menemukan tanda-tanda itu pada wanita muda di hadapannya ini. Bahkan uluran tangannya pun masih diabaikan. Luar biasa memang perasaan perempuan yang sedang merasa miliknya terancam.

"Dek, salaman dulu." Garland mengingatkan, melihat uluran tangan Revalina masih diabaikan istrinya. "Kenalan dulu."

"Jasmine," Dengan terpaksa, Jasmine menyalami tangan celebrity chef asal Indonesia yang kini berkarir di luar negeri itu. Vlog, chanel Youtube dan IG-nya sering ia tonton. Bahkan di-follow dan di- subscribe. Pertanda ia memang mengagumi kiprah chef cantik ini.

Ya, Jasmine memang mengidolakan Chef Revalina. Ia mendapat banyak ilmu memasak dari video wanita jebolan lomba masak bergengsi yang diselenggarakan salah satu televisi nasional itu. Garland sangat tahu itu. Selain sering memergoki istrinya menonton video memasak Revalina, ia pun sering mendengarkan celotehan istrinya yang sangat antusias saat menceritakan Revalina, namun selalu disambut dingin olehnya hingga sang istri kadang ngambek karena merasa suaminya tak menghargai idolanya.

UnDesirable HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang